[X] Jamanika

7K 1K 804
                                    

Now our story is joining us together, vibeWe can make our own light, look at our sparks flyYour shadow's bigger than the streetlightsThe city night can't handle us baby

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Now our story is joining us together, vibe
We can make our own light, look at our sparks fly
Your shadow's bigger than the streetlights
The city night can't handle us baby

- City 127

.
.
.
.
.

SETIAP kisah pasti memiliki akhir, namun dalam kehidupan setiap akhir adalah sebuah permulaan. Setidaknya ini cukup mencerminkan hati Taeyong, buku kelamnya sudah tertutup rapat dan siap untuk dilebur, secercah harapan yang Jaehyun beri nyatanya dapat mengumpulkan serpihan hatinya yang pernah hancur. Kausalitas pasti melekat sebagai bayang kehidupan, dalam dekapan lelakinya kini ia memilih untuk menerima udara baru sebagai permulaan kisahnya lagi.

"Mendekapmu begini serasa yang diperjuangkan pasti terwujud meski ini terbungkus takdir. Kamu tau? bahkan awan dan bumi harus bersentuhan untuk mencipta hujan, begitupun kita yang mencipta kisah baru."

"Jangan berlagak seperti penyair romantik ya, sok puitis!" Taeyong mencubit lengan Jaehyun gemas.

"Sudah to, jangan berusaha menyulut sesuatu yang mudah terbakar. Jangankan sentuhanmu, cara berpakaianmu sore tadi saja aku sudah susah payah untuk tak tergoda." Bisik Jaehyun, ditariknya Taeyong untuk menyamankan posisi dipelukannya.

"Lain kali jangan terlalu lambat, aku sulit bertahan lama kalau kamu lambat. Dasar amatiran!" Cibiran Taeyong menimbulkan gelak tawa keduanya disepertiga malam.

"Tapi mas, apa yang kamu harapkan dari hubungan ini kelak?"

Interupsi Taeyong menelisik nilai apa yang Jaehyun anut sebagai sebab keberuntungannya sedang yang ditanya hanya diam memandangi langit-langit kamar yang usang. Ada getaran memabukan yang menyeruak dari dasar hati kala Taeyong memanggilnya dengan sebutan mas. Hatinya bersuka ria bersorak membentuk gumpalan euforia, makna sayang terselip dalam panggilannya yang manja.

"Tujuanku kini adalah sebuah komitmen bukan sekedar bermain api cinta. Sebut saja masa depan, jika sebuah keluarga dalam bentuk mini mungkin sulit aku ingin menyederhanakannya dengan masa depan."

Jawab Jaehyun memantapkan diri, baginya bukan usia atau latar belakang personal sebagai bukti kematangan seseorang melainkan tekat hati dan itikad kuat dalam mempertahankan cinta yang hakiki terlebih ia sudah mempercayai si mungil dalam dekapnya kini adalah jawaban atas setiap doa yang ia panjatkan disetiap malamnya.

"Tapi untuk saat ini kita jalani dulu apa adanya. Aku berharap kamu bisa lebih nyaman, kita yang saling memahami dan memantaskan untuk satu tujuan." Gumam Jaehyun sembari menyerukan hidungnya pada leher Taeyong setelahnya terdengar samar nafas yang makin teratur, ia terlelap.

Diusapnya rambut belakang Jaehyun, dalam dekapannya Taeyong tertawa samar memikir ulang nasibnya, bak putri raja kini ia diperlakukan. Hati mana yang tak goyah diperlakukan semanis ini, diraih dari kubang keterpurukan dengan sebuah untaian kasih, diperlakukan sangat demoktratis dan diajak berlabuh untuk sebuah tanggung jawab yang mulia. Taeyong sungguh bahagia sekaligus lega, bersama Jaehyun cinta terasa jelas ujungnya tak perlu lagi takut hilang arah, dirinya diperjuangkan untuk sebuah akhir dengan komitmen tinggi meski awalnya ia tak menyangka.

Jogja Heat Where stories live. Discover now