Prolog

20.2K 1.1K 4
                                    

Ku tatap pria keras kepala yang masih diam di tempat yang sama sejak satu jam yang lalu.

“Will… sebaiknya kita masuk, kamu akan sakit jika terus berada disini” kataku menegurnya yang terus melamun.

Wajahnya tak lagi menunjukkan kekosongan seperti di awal kami bertemu.

“Kamu bisa masuk duluan aja, aku masih ingin disini” katanya datar, bahkan ketika wajahnya tak lagi menunjukkan kekosongan aku tak pernah melihat senyumnya, aku yakin dia akan terlihat jauh lebih tampan ketika di tersenyum.

“Will…” tegurku lagi.

Dia tampak menghela nafasnya pelan dan kemudian mengangguk.

Aku menarik kursi rodanya agar keluar dari balkon, dan mendorongnya memasuki kamar yang di tempatinya, membantunya agar bisa berbaring di ranjangnya.

“Tolong Will, bantu aku, kamu harus cepat sembuh”

Semoga kalian suka.
Happy Reading and Enjoyyyy

BRIANA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang