Pony atau Po (1)

15.6K 813 24
                                    


🌺Bukan bagaimana mereka beraksi, tapi bagaimana kita bereaksi🌺

🌺Hidup sudah melelahkan, jangan dibuat lebih lelah dengan nyinyirin orang🌺

============================

Hi, Guys!

Namaku Poniyem, bisa dipanggil Poni atau Po saja. Please, jangan memanggilku dengan nama lengkap atau mood-ku akan langsung lenyap.

Bapakku seorang pemegang aturan leluhur yang kukuh. Makanya dia menamaiku dengan nama itu. Di keluarga kami, ada aturan bahwa saat anak lahir, harus dinamai pakai nama buyut mereka, dari pihak bapak dan ibu. Kebetulan aku sulung, jadi namaku turun dari buyut pihak bapak. Berbeda dengan adikku yang namanya dari pihak ibu, yaitu Sukirah. Dia biasa dipanggil Kira, kadang juga dipanggil Ra. Lebih nge-pop dari pada namaku, kan? And i hate it.

Jangan julid dengan panggilan kami, ya! Ngga ada yang salah dengan kami. Lihat, artis saja punya nama panggung. Penulis punya nama pena. Lalu kenapa aku ngga boleh punya 'Nickname' yang kece? Kalau pengin, kalian bisa membuat satu untuk nama kalian dan aku ngga akan nyinyir. Terserah.

Ini buku harianku. Kerena ini bukuku, ya terserah aku, dong. Aku akan menulis apa saja di sini. Baik, buruk, bodoh, pintar, remahan, seriusan, tawa, dan air mata. Kalian boleh membacanya, tapi ngga boleh komplain. Kalau ngga sesuai dengan pemikiran kalian, just leave it! Jangan kebanyakan nyinyir, agar ngga capai. Hidup sudah melelahkan, jangan dibikin semakin melelahkan!

Atau kalau mau lebih bijak sedikit, tulis buku kalian sendiri. Buku yang kalian ingin baca. Bukankah lebih bagus kalau energi yang buat nyinyir, kalian gunakan untuk menulis. At least, begitulah kata para pendahulu kita yang pintar. Aku hanya meng-copas-nya saja.

Umur? Okey, bulan ini umurku tiga puluh tiga tahun kurang tiga bulan. Jangan tanya anakku berapa, ya! Jangan kan anak, calon bapak si anak saja, aku belum mendapatkan clue.

Perawan tua? Bisa dibilang begitu. Meskipun aku sangat membenci sebutan itu. Apa boleh buat, aku ngga bisa mengontrol bagaimana orang berAKSI, tapi aku bisa mengontrol bagaimana aku harus beREAKSI. Terserah mereka mau berkata apa, selama aku ngga terpancing, aku akan fine-fine saja.

Kenapa single? Pilihankah? Bukan. Ini bukan pilihanku. Andai aku boleh memilih, aku akan memilih menikah muda. Tapi apa boleh buat, aku ngga bisa memilih. Maksudku, aku ngga bisa mencari suami dengan tergesa-gesa, yang penting nikah. Ngga. Itu bukan aku.

Berburu suami itu ngga seperti berburu bakso atau baju, yang mana bisa dikebut di satu waktu. Setidaknya, itu menurut pemikiranku.

=====Bersambung=====

🌺410 KATA🌺

PONIYEM DIARY (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang