Kencan pertama?

15 3 0
                                    

Nafasku berderu dengan kencang
Jantungku berdetak begitu cepat
Saat aku melihatmu tersenyum bahagia di depanku
Pada saat kencan kita
Aku merasa seperti orang terbahagia di bumi ini

.....

"Diem disitu je!" teriaknya, lalu setelahnya ada suara jepretan kamera

Dia sedang memotretku?

"Put! Kamu... " aku berhenti sejenak dan protes ke dia "Kalo mau foto model tuh bilang bilang! Jangan diem diem tapi mau"

Dia mendekatkan dirinya ke arahku lalu merangkulku dan tertawa "Maafin ya?"

Aku menggeleng "Sebelum kamu beliin aku 2 es krim rasa coklat nggak bakal aku maafin"

Dia memberhentikan langkahku dan memegang pundakku, dia sekarang ada di depanku "Ada maunya ya kamu!" Putra mengangkat tangannya dari pundakku dan beralih mencubit pipiku

"Aku beliin" ucapnya kemudian dia langsung menarik tanganku dan berlari bersamanya, sebelum itu aku melipat tongkatku sebelum kami berlari ke arah kedai es krim

Kami berhenti dan putra memesan dua es krim rasa coklat sesuai keinginanku, astaga... baik banget sih

"Nih!" ucapnya tiba tiba, tanganku terulur ke depan sampai aku memegang eskrimnya, tapi putra merebutnya lagi

"Eh? Kok?"

"Kamu harus jawab pertanyaanku dulu" tebak tebakkan yang hadiahnya eskrim kah? Aku mengangguk saat itu juga

"Misalkan aku nembak kamu, disini, kayak gini bilang 'aku suka sama kamu, mau nggak jadi pacar aku?' kamu mau nerima nggak? Dan Jelasin kenapa kamu nerima"

Aku berpikir sejenak, dia cuman nanya bukan nembak beneran, kalem Je...

"Diantara iya dan nggak, secara keseluruhan kamu baik, tulus mau temenan sama aku diantara seribu manusia yang menganggapku rendah, cuman kamu, Joan dan keluargaku saja yang menerimaku" aku tersenyum, menjeda semua perkataan yang ada di otakku kini

"Aku berterima kasih pada Tuhan karena sudah mempertemukan lelaki seperti kamu, dan aku tidak punya alasan untuk menolak, sebagian besar ya tapi sisanya aku menolak"

"Kenapa?" tanyanya dengan nada yang sedikit aneh, dengan nada yang sedikit berharap

"Karena kita baru bertemu, dan baru 2 bulan setengah kita ketemu , jadi aku belum bisa memercayaimu sepenuhnya"

"Kenapa kamu iya-in ajakan kencan ini?"

Karena aku suka kamu

"Karena aku bosen, nggak ada kerjaan juga jadinya lumayan lah hangout gratis"

"Yaudah! Berarti sekarang kamu jadi pacar aku" aku terkejut, beneran? Demi apa? Astaga... yakin? Jantung... kamu nggak koma kan? Jadi rasanya ini dicintai balik oleh orang yang disuka?

"Hah?" aku tidak bisa berkata kata saat ini, bingung melandaku, rasanya semua ilmu yang aku pelajari bertahun tahun rasanya jadi sia-sia, otakku jadi kosong

"Iya, jadi pacar, status hubungan jadi kita bukan aku-kamu lagi" katakan padaku kalau ini hanya mimpi

......

Setelah kami kencan dengan sangat puas akhirnya dia mengantarkanku pulang, "Makasih tumpangannya" ucapku

"Jeanna" panggilnya

"Kenapa?"


"Mulai besok harus deket sama Joan lagi ya? Aku nggak mau kamu kenapa kenapa, apalagi kamu udah berurusan sama mereka" aku memukul pundaknya dengan tongkatku, dia merintih kesakitan "Kan ada ini!" aku memutar tongkatku dengan pedenya

"Kamu kayaknya handal ya mukul orang pake tongkat?"

Aku tertawa "Banget! Tongkat ini udah kayak sahabat aku, benda yg wajib aku bawa" dia tertawa dan kami tertawa

Kami pun berpisah dan aku membuka pintu sebelum dikejutkan dengan kakakku yang tiba-tiba muncul disana

"Siapa itu?" Tanyanya

Aku hanya mengangkat bahu tanda tak peduli dan kak Jian terus menggangguku hingga aku menjawab "Pacarku"

Dia terpekik, dia tak percaya dan aku menceritakan semuanya tentang Putra, si cowok manis tukang gombal yang tulus mencintaiku apa adanya

"Besok dia ke rumah saudaranya?" aku mengangguk "LDR 3 hari dong haha" kakakku mengejek dan aku memukul lengannya

"Nggak papa yang penting nggak lost kontak aja" ucapku dengan nada bercanda

"Kalo dia nyakitin kamu bilang ke kakak biar kakak bilang ke Joan dan dia ngasih pelajaran ke Hendry"

"Jangan kak.....nanti dia ilfeel lagi sama aku karena aku ngaduan"

Kak Jian tertawa "Astaga... Kasian deh kamu, yaudah nggak kakak bilangin kok paling kasih satu tinjuan doang"

Aku tersenyum, aku beruntung mempunyai keluarga yang harmonis dan kasih sayang kepadaku tidak hilang, mereka tulus begitu juga putra, terimakasih Tuhan telah memberiku hidup seperti ini

Aku ingin lama sekali mempunyai moment ini, bersama Putra dan keluargaku

Beberapa hari setelahnya.....

Tidak ada putra terasa lebih sepi, tidak ada yang menggombaliku... atau yang jahil padaku

Dan besok adalah hari kepulangannya, astaga... aku merasa sudah satu tahun menunggunya

Menunggu ia hadir kembali, menunggu jenakanya lagi, menunggu semuanya

"Masih nunggu Hendry?" tanyanya dan aku hanya mengangguk saja

"Mau aku telepon?"

Aku mengangguk kegirangan dan akhirnya di telepon

Panggilan tidak diterima, ponsel mati, itulah yang aku dengar dan kata Joan terakhir ia online di chatnya adalah kemarin malam, dia sibuk maybe?

"Kamu khawatir ya? Jangan khawatir kalo dia balik aku pukul wajahnya sampai babak belur, liat aja" ucapnya dengan nada memperingatkan

"Jangan Jo kasian..." aku melarangnya, sungguh! Cuman nggak ngangkat telepon doang kan? Itu nggak masalah sama sekali, yah... Benar-benar tidak masalah

Dan keesokan harinya....sepulang sekolah aku menunggunya di airport bersama Joan, tapi masih tak ada tanda-tanda darinya sampai sekarang

Atau dia sengaja bikin surprise? Aku meminta Joan untuk meneleponnya tapi masih tidak diangkat, chatnya tidak aktif

Aku kembali mengulang panggilan untuknya, tak ada yang menjawab hanya operator yang menjawab panggilan

Ini membuatku semakin merasakan keanehan

Please Putra... Jangan bikin aku khawatir

Sudah berjam-jam kami berdua menunggu, tak ada tanda kehadiran dari putra akan muncul dia seakan menghilang tanpa jejak

"Je... pulang yuk? Udah jam 12 lewat, kita besok masih harus berangkat sekolah" ucapnya

Astaga! Aku sampai tak ingat waktu, aku rasa besok dia kesininya atau dia mau bikin kejutan? Atau diundur? Banyak sekali kemungkinannya dan kini... aku hanya bisa menunggu di airport ini

.......

28 januari 2019
By: Rin

Update!!!! Lama ya? Lupa soalnya hehe:)

Enjoy!

[END] Your Voice (Short Romance Story)Where stories live. Discover now