Ingin Sekali Melihatnya

31 4 0
                                    

Aku ingin melihat banyak hal
Melihat dunia
Melihat warna
Dan yang paling utama adalah melihat wajahmu
Melihat sosok dibalik suara yang selalu kucintai
--Jean--

........

Bagi sebagian orang diriku ini adalah orang yang tidak berguna dan tak jarang menganggap diriku ini remeh

"Ah kamu nggak bisa apa apa kan kamu nggak bisa ngeliat"

"Kamu aja di kursi roda, kamu mana bisa kerja? Paling cuma nyusahin"

"Kamu tuh makhluk gagal ya? Haha"

"Jean" panggil Joan yang seketika membangunkanku dari lamunanku

Memang aku tak bisa melihat sosoknya, namun suaranya, aku hafal dengan suara khas miliknya itu

"Sudah selesai rapatnya?" tanyaku kepadanya, aku menunggunya selesai rapat, dan itu cukup memakan waktu sekitar 2 jam

"Kenapa nggak langsung pulang aja?"

"Emang kenapa? Kamu mau nganterin Shella?"

"Bu-bukan begitu Je... "

"Kakak" sela-ku dan dia langsung meralatnya "Iya kakak! Bukan gitu a-aku..."

"Seharusnya kamu bilang dari tadi kalau kamu harus nganter orang! Sia-sia kan tadi aku nungguin kamu!"

"Hei Joan!" panggil seorang perempuan

Sepertinya ia adalah Shella

Kata orang sih dia cantik, tapi menurutku? Entahlah, aku tak bisa banyak menilainya

"Kamu pulang bareng Jean?" tanyanya

Joan mengiyakan

Tapi aku langsung berkata sebaliknya, "Nggak kok, aku pulang sendiri, kalian bareng aja lagian Joan jarang kencan gini gara-gara aku kan? Yaudah sana!"

Joan mungkin agak marah karena aku mengucapkan berbeda apa yang dia ucapkan, dan dia marah karena aku menolak tawarannya yang jarang sekali aku tolak

Aku bukannya memojokkan atau hal yang lainnya tapi aku berkata yang sejujurnya dan aku merasa sedikit kasihan padanya karena dia hampir tidak pernah kencan dengan cewek lain karena dia sibuk denganku

"Ta-tapi kak! Nanti ibu marah" Joan ini anak yang baik, dia tetap patuh pada orang tuanya nggak kayak anak anak jaman sekarang yang sudah membantah sejak usia masih muda

"Urusan dengannya adalah urusanku, kamu sana pergi aja!" ucapku sambil berjalan menjauh, "Kalau ada sesuatu dengan kak Jian langsung lapor padaku, biar aku yang meyelesaikannya! And... have fun!" Lanjutku

Mereka berdua memang pasangan yang menurutku serasi kecuali sifatnya Shella sih, aku udah tau sifatnya tapi biarkanlah nanti juga Joan tau kebusukannya kan?

Ketika aku sedang berjalan tiba tiba tongkatku ada yang menendang, bukan! Itu ketidak sengajaan!

"Ma-maaf nona! Nona terluka?" suaranya, dia laki-laki

Apakah lebih tua dariku? Atau seumuran

Suaranya membuatku tak bisa menebaknya

"Nggak papa, tenang aja" ucapku dengan ramah

Aku berusaha mencari tongkatku dan dia membantuku "Ini nona, nona tidak kelihatan seperti... um..."

"Buta?"

"Maaf... " dia terlalu sopan

"Nggak papa, terimakasih banyak"

"Nona tidak terlihat seperti buta, saya kira nona hanya iseng mencoba tongkatnya"

[END] Your Voice (Short Romance Story)Where stories live. Discover now