따뜻한 (Warm)

1.6K 227 14
                                    

Beware of typo

Aku rasanya ingin mengamuk saat tengah nyenyak tertidur tiba - tiba ada sebuah rasa yang dengan sekejap membangunkanku. Mencoba lebih tenang menginat malam ini aku tidak tidur dalam dormku, ditambah lagi ada orang tua Jungkook di kamar sebelah. Tapi rasa itu semakin besar dan menyakitkan seiring waktu berjalan, aku memeriksa tanggalan pada ponselku dan ternyata dua hari setelah hari ini adalah jatuh tempo bulananku.

Keringat dingin sudah keluar dari dahiku, sementara tanganku kini sibuk meremas bantal mencoba menyalurkan rasa sakit sambil menahan sampai rasa itu pergi. Perutku seperti ditikam ribuan jarum kecil, pinggangku kram tak bisa bergerak banyak. Kalau saja aku sedang berada di dorm pasti aku sudah terselamatkan oleh Sori.

Jam di ponselku menunjukkan pukul dua dini hari, itu artinya masih ada setidaknya empat sampai lima jam sampai salah satu orang di rumah ini bangun. Aku tak membawa obat pereda nyeri karena datang kemari pun tidak aku rencanakan. Kepalaku berpikir keras untuk mencari pertolongan, setidaknya segelas air panas untuk meredakan rasa sakitnya.

Aku terus mencoba menahan rasa nyeri yang datang semakin besar menghujam perut dan pinggangku. Posisiku sudah berubah meringkuk pada pojok kasur, kedua tanganku menekan perut dan aku sedikit kesulitan bernapas. Ada sekitar tiga puluh menit aku berjuang bertahan hingga akhirnya menyerah karena tak kuat lagi, air mataku mengalir bebasdan tanganku bergetar tapi masih kutahan suara isakan agar tidak mengganggu penghuni rumah yang lain.

Aku mencari ponselku dan menekan nomor satu pada opsi panggilan darurat, nada sambung terdengar artinya ia tak mematikan ponselnya.

Ayo Jungkook angkat telfonnya

"Yeobo.."

"Jungkook .. hiks hiks"

SREETT

BRAKK

"(Y/n) ?!" oh Tuhan dia nampak seperti super hero bagiku, dalam hitungan kurang dari sepuluh detik kini Jungkook sudah berada dalam kamar

Ia mematikan panggilan dan melempar ponselnya asal di atas tempat tidur, raut wajahnya begitu panik melihat kondisiku.

"Kau tidak tidur ?" Oke.. aku ini bodoh atau apa, masih sempat mengajaknya berbicara saat kondisiku membutuhkan pertolongan cepat

"Kau kenapa ?" Ia mengusap keringat yang membasahi dahiku

"Sakit.. hiks hiks.."

Ia melirik kedua tanganku yang berada di depan perut, dalam sedetik ia langsung melompat turun dari tempat tidur dan berlari keluar kamar. Iya kembali ke dalam kamar tak lama kemudian, membawa alat alat yang nampaknya sudah tak lagi asing ia gunakan untuk menolongku. Handuk, botol kaca, air panas, dan wadah besar ya letakkan di lantai, kemudian ia naik ke tempat tidur untuk menolongku.

Tangannya bergerak perlahan di bawah leherku berusaha mengangkat tubuhku perlahan. Kepalaku ia pindahkan pada pangkuannya, kemudian tangannya bergerak cepat mengambil handuk yang ia siapkan untuk mengusap keringat yang membasahi dahiku.

" bajumu basah jadi kau harus ganti baju agar besok kau tidak demam"

"Tapi kau tahu aku tidak membawa baju ganti, hanya ada sweater yang tadi kugunakan"

" kalo kamu menggunakan sweater itu maka keringat mu akan keluar lebih banyak, kau harus menggunakan baju yang lebih tipis"

Jungkook keluar dari kamar secepatnya kilat dan kembali sambil membawa baju yang kuyakini merupakan miliknya.

"ayo ganti bajumu"

" tinggalkan saja di meja nanti aku akan mengganti baju saat rasa sakitnya sudah hilang"

" saat kau mengganti baju setelah rasa sakit menghilang, maka aku yakin kau sudah demam saat itu. Jadi kau tidak punya pilihan lain selain mengganti bajumu saat ini juga."

"tapi kook ..."

"Sayang kau malu ? Mengapa harus malu kalau minggu depan kau akan menjadi milikku selamanya, cepat atau lambat aku pasti melakukan hal ini. Lagipula ini juga untuk kebaikanmu, aku tak mau kau sakit dan membuatku sedih"

Akhirnya aku mengalah membiarkan Jungkook menggantikan bajuku dan mengompres berikut dengan air panas yang sudah ia tuang ke dalam botol kaca.

"Kalau kau mengantuk pergi tidurlah, aku bisa melakukannya sendiri."

"apa menurutmu aku bisa tidur setelah melihatmu seperti ini ?"

"Terima kasih Jungkook"

"tidurlah kau butuh istirahat lebih banyak"

"Kook.. bolehkah malam ini kau tidur disini bersamaku ? Aku takut rasa sakitnya kembali dan terasa lebih besar dari yang sekarang"

Jungkook naik ke atas tempat tidur, tangan kirinya menekan botol kaca pada perutku sedangkan tangan kanannya mengusap kepala aku. Aku baru bisa tertidur setelah rasa sakitnya berkurang dan merasa tenang karena ada Jungkook di sampingku.

-TBC-

안녕하세요 저는 방탄소년단 황금 막내 전 정국입니다 ..
Siapa yang tahu kalimat apa dan siapa yang pernah ngomong ??
Ayo ayo tebakkk

Jeon jungkook (전정국)  ImagineWhere stories live. Discover now