19. For You It's Separation, For Me It's Waiting

3.2K 564 65
                                    

Sudah hampir satu bulan lamanya semenjak mereka berpisah. Minggu pertama Yunho ikut menumpang di rumah Yoochun sebelum akhirnya ia menemukan apartemen murah untuk jadi tempat tinggal barunya.

Segalanya terasa berat bagi Yunho. Awal-awal perpisahannya berdampak pada pola hidupnya yang jadi kacau. Mungkin terdengar berlebihan tapi memang separah itu efek putus dengan Jaejoong. Mulai dari makan yang tidak teratur, waktu tidur yang tidak cukup ditambah tugas kuliah juga menumpuk, membuat Yunho cukup stres.

Walau begitu ia berusaha keras untuk bertahan. Selain itu sebagai sahabat, Yoochun juga selalu senantiasa membantunya. Tentu saja siapa yang tidak iba melihat kondisi Yunho yang cukup mengenaskan. Memang benar apa kata pepatah, patah hati bisa membuatmu mati perlahan.

Setelah mulai bisa menata hati dan juga hidupnya, Yunho mulai bangkit—meski pola hidupnya masih berantakan—Yunho mencoba untuk menyibukkan dirinya dengan kegiatan di kampus dan fokus pada tugas-tugas kuliahnya.

Selain itu Yunho juga mulai melancarkan rencananya untuk kembali membuat Jaejoong menjadi miliknya. Meskipun ia memang harus berjuang dengan keras karena Jaejoong selalu terlihat mengabaikan keberadaannya apalagi dengan benteng sekokoh No.X yang selalu menghalanginya.

Tiap ada kesempatan ia akan menempeli Jaejoong ke manapun, meminta maaf dan merayu Jaejoong entah dengan memberinya hadiah, menjadi pahlawan di setiap peluang, atau bahkan berlutut sekalipun. Ia rela merontokkan harga dirinya untuk bisa membuat Jaejoong kembali ke sisinya. Apapun akan ia lakukan. Berkali-kali ia ditolak Jaejoong. Berkali-kali juga ia dipermalukan. Belum lagi para anggota No.X yang selalu mengintimidasinya. Tapi Yunho tidak menyerah. Ia akan terus berusaha tidak peduli jika ia dikatai seperti lintah yang tidak tahu diri.

Dan sekarang ia tengah berdiri di depan pintu bernomorkan 261 milik mantan kekasihnya. Ia ragu antara harus masuk atau tidak. Sudah ia tekan bel berkali-kali namun tak ada respon, entah karena Jaejoong tidak ada atau memang si manis itu tidak mau menerimanya sebagai tamu.

Memberanikan diri ,Yunho mengangkat tangannya untuk menekan nomor password apartemen tersebut. Ternyata kode passwordnya masih sama, membuatnya agak bernapas lega. Yunho menarik napas dalam-dalam sebelum membuka pintu tersebut.

Saat masuk, apartemen itu nampak sepi namun Jiji dan Hiro langsung berlarian menyambut kedatangannya. “Hiro, Jiji, apa kabar? Aku  merindukan kalian.” Yunho pun menggendong kedua hewan lucu itu. “Apa Eomma kalian ada di rumah?”

“Changmin? Apa itu kau? Kenapa tidak tele—Yun...ho?” Jaejoong terpaku begitu ia keluar dari kamar dengan rambut basah dan bathrobe membungkus tubuhnya lalu melihat sang mantan kekasih ada di dalam apartemennya sambil menggendong kedua anaknya.

Kejutan macam apa ini?

Mereka berdua hening sejenak. Jaejoong mengerjapkan matanya berkali-kali takut pria yang ada di depannya hanyalah halusinasi semata seperti yang selalu terjadi padanya. Si cantik itu bahkan diam-diam mencubit pahanya dan ternyata sakit.

Jaejoong tidak menduga sebelumnya bahwa Yunho bisa tahu-tahu ada di apartemennya seperti ini tanpa pemberitahuan. Apa Yunho sengaja? Karena ia tahu Jaejoong pasti menolaknya jika ia lebih dulu bilang akan berkunjung? Jaejoong kira Yunho sudah tidak mau menginjakkan kakinya lagi di sini setelah ia mengusir pria tampan itu tanpa ampun.

Sekarang Jaejoong bingung, tak tahu harus bersikap bagaimana di depan Yunho. Duh, Jaejoong bahkan belum memakai pakaiannya dan hanya menggunakan bathrobe untuk menutupi tubuhnya. Kalau tahu Yunho akan datang begini, ia bisa mempersiapkan diri sebelumnya.

Tapi tidak apalah, siapa tahu Yunho tergoda dan mau menyerangnya sekarang, Jaejoong tidak keberatan kok. Jaejoong juga rindu pada Yunho.

Yunho berdeham lalu menurunkan Jiji dan Hiro. “Oh, kau ada di rumah? Aku memencet bel berkali-kali tapi tidak ada yang menjawab jadi kupikir kau tidak ada. Maaf aku langsung masuk.” Lelaki bermata rubah itu terlihat kikuk, ia bahkan tidak berani menatap mata Jaejoong.

Share The WorldWhere stories live. Discover now