10. Sun and Rain

4.7K 667 128
                                    


Bunyi alarm di pagi hari sukses membangunkan Yunho dari tidur lelapnya. Sebetulnya ini hari minggu namun Yunho tak bisa melanjutkan kembali tidurnya, ia sudah merasa kenyang tidur.

Yunho meregangkan otot-otot tubuhnya dan melamun selama kurang lebih satu menit sebelum menggerakkan tubuhnya untuk beranjak dan merapikan tempat tidur.

Waktu masih  menunjukkan pukul delapan pagi saat Yunho keluar dari kamarnya setelah mencuci muka dan menggosok gigi. Hiro dan Jiji menyambutnya di depan kamar tidur dengan mengeong dan menggongong.

“Selamat pagi, Hiro, Jiji, apa Eomma kalian belum bangun?” tanya Yunho sambil menggendong dua hewan lucu itu dan membawanya ke tempat makan mereka yang terletak di sudut dapur. Yunho kembali menurunkan Hiro dan Jiji agar dia bisa memberi mereka makan.

Melihat dua binatang ini makan dengan lahap, ia juga jadi ikutan lapar. Tapi koki terbaiknya belum juga bangun. Ia tidak bisa mempercayakan sarapan pada tangannya sendiri atau ia akan membahayakan hidupnya dan menghancurkan dapur Jaejoong.

Akhirnya, Yunho pun memutuskan untuk memasuki kamar Jaejoong dan mendapati si cantik itu masih lelap dalam mimpinya. Jika sedang tidur begini Jaejoong jadi terlihat menggemaskan.

Aneh, biasanya seseorang akan terlihat jelek saat ia tidur, namun Jaejoong berbeda. Saat tidur pun wajahnya tetap saja indah hingga membuat Yunho penasaran, apa yang si cantik ini lakukan untuk merawat wajahnya?

And yes, Jaejoong is the definition of beauty.

Jadi mau dibagaimanakan pun wajahnya, Jaejoong akan tetap cantik. Sejelek apapun Jaejoong berusaha, ia akan tetap indah.

“Jaejoong-ah, bangun!” ucap Yunho sambil mencubit pipi Jaejoong agak keras.

Jaejoong tak bergerak sama sekali. Ia hanya bergumam tidak jelas.

“Jaejoong-ah, ayo bangun!” kali ini Yunho mengguncang bahu mulus Jaejoong yang telanjang.

“Aiisshhit, ini hari minggu!” Jaejoong mulai menghardik sambil mengubah posisi tidurnya, membuat Yunho hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Yunho membuka tirai di kamar Jaejoong dan membuat cahaya matahari menyirami kamar tersebut termasuk Jaejoong. Wajahnya berkilauan diterpa sinar matahari pagi. Namja tampan itu menghela nafas melhat Jaejoong yang sama sekali tak terpengaruh.

“Jaejoong-ah, aku lapar. Ayo bangun!” ulang Yuno sekali lagi sambil menarik-narik lengan Jaejoong.

Jaejoong mengerang dalam tidurnya. “Beli di luar saja.”

Yunho terduduk lemah di tepi ranjang dengan Jaejoong meringkuk dalam selimut tepat berada di sampingnya persis seperti anak kecil. “Aku maunya sarapan buatanmu,” ucap Yunho sambil merapikan rambut Jaejoong berantakan.

Jaejoong menghembuskan nafasnya sebelum membuka matanya perlahan. “Tapi aku masih mengantuk, Yunho.” Namja cantik itu berucap lemah sebelum kembali tertidur.

Yunho mendesah sementara perutnya sudah melakukan aksi demo besar-besaran. Apa yang harus ia lakukan agar chefnya ini bangun? Yunho nampak berpikir keras sebelum ide gila muncul di kepalanya.

Namun sejenak kemudian ia menggelengkan kepalanya.  Tidak, tidak, jangan itu!

Ah masa bodoh! Perutnya sekarang bahkan sudah membuat kericuhan.

Yunho berdeham sebelum mendekatkan mulutnya ke telinga Jaejoong. Ia berbisik, “Jaejoong-ah, kalau kau bangun akan kuberikan kau ciuman.’

Seketika Jaejoong langsung membuka matanya lebar-lebar, membuat Yunho menyeringai senang. Namun senyum Yunho kembali pudar saat Jaejoong memilih memeluk gulingnya dan kembali tidur. “Kalau kau janji hari ini kita akan kencan berdua, aku bangun.” Jaejoong bergumam sambil diam-diam tersenyum.

Share The WorldWhere stories live. Discover now