2

13.2K 1.2K 119
                                    

Plakk!!!

Suasana diclub itu menjadi sangat hening. Luar biasa hening. Bahkan musik yang hiruk pikuk itupun terhenti karna semua orang berhenti melakukan aktivitas nya dan menatap kearah Rose, yang berdiri terengah-engah berhadapan dengan Jungkook yang membatu duduk diSofa VIP nya.

Sedetik kemudian, sebuah tangan kasar mencengkram lengan Rose, begitu menyakitkan hingga Rose menjerit.

"Kurang ajar kau!berani-beraninya memukul tuan Jungkook" teriak sebuah suara berat dan kasar, Rose menoleh dan mendapati dirinya ditelikung oleh lelaki berbadan besar yang sepertinya salah satu bodyguard Jungkook.

Lelaki itu yang besar dan kuat menahannya sampai tangannya kaku dan sakit. Tapi Rose tidak menyerah,    dia meronta sekuat tenaga, mencakar, menggigit lengan yang tetap terasa sekeras batu itu. Napasnya terengah-engah dan wajahnya merah padam menahan amarah dan rasa malu karena sebagai perempuan kekuatannya begitu tak berdaya menahan dominasi kekuatan laki-laki.

"Lepaskan dia" suara dingin Jungkook terdengar di keheningan.

Orang-orang masih diam menunggu, memusatkan perhatian kepada apa yang akan dilakukan lelaki yang luar biasa kejam itu pada perempuan yang berani menamparnya.

Seketika itu juga, bodyguard  Jungkook yang berbadan kekar melepaskan Rose, membuatnya terjatuh karna kelelahan meronta-ronta, mereka berdiri berhadap-hadapan dibawah tatapan mata banyak orang yang menanti.

Jungkook yang berdiri dengan wajah dingin tak berekspresi sambil mengusap pipinya, bekas tamparan Rose.


"Berapa hargamu?" suara Jungkook terdengar tenang dan dingin

Mata Rose membelalak, harga? Apa yang dibicarakan lelaki ini?

Matanya melirik ke gelas minuman Jungkook yang sudah diracuninya dimeja. Semua gara-gara dia tidak bisa menahan kebenciannya. Seharusnya ketika Jungkook melecehkannya dia bisa menahan diri dan berpura-pura menjadi wanita gampangan, seharusnya dia mau menahan perasaannya.

Setidaknya ketika dia menurut, Jungkook  mungkin akan merasa senang dan lengah, lalu meminum minuman itu dan mati. Tetapi sekarang semua susah terlambat, Jungkook tampak tidak tertarik lagi pada minumannya dan tertarik sepenuhnya kepada Rose.

Lagipula Rose tidak bisa berpura-pura menyukai Jungkook, kebenciannya terlalu dalam pada lelaki itu.


Kim Yerim(Yeri), Perimadona ini mendekati Jungkook dengan tatapan merayu, dialah yang biasa dipilih Jungkook untuk menemani lelaki itu ketika Jungkook berkunjung, dan sekarang hatinya dipenuhi kecemburuan karna Jungkook tampak begitu tertarik kepada anak baru itu. Padahal kalau dilihat dari kecantikkannya, anak baru itu jauh  lebih jelek dari pada dirinya.

"Sudahlah Jungkook" Yeri menyentuhkan tangannya kepada kerah baju Jungkook.

"Perempuan  jelek itu tidak akan bisa memuaskanmu, lebih baik biarkan aku yang menemani...aduuhhh!"

Yeri mengaduh karena Jungkook merenggut tangannya yang meraba kerah baju Jungkook, jemari Jungkook mencengkramnya dengan kuatan tak ditahan-tahan lagi, menyakitinya hingga terasa menusuk ke tulang.

"Menyingkir"gumam Jungkook dengan tatapan membunuh kepada Yeri, lalu menghempaskan tangan Yeri dengan kasar sehingga  tubuh Yeri terdorong menjauh. Sambil meringis menahan sakit dan ketakutan. Yeri lekas-lekas menjauh.

Sleep With The Devil :: RosekookWhere stories live. Discover now