x. Jika Kita Kembali Bersama

162 7 0
                                    

Jika kita kembali bersama, maka akan ada perasaan yang terluka. Akan ada hati yang patah lagi, akan ada harapan yang musnah dan pupus. Walaupun sebenarnya kita mampu dan ingin mengulang semuanya dari awal, lalu akan kamu kemanakan seseorang yang kini sedang bersamamu? Apakah akan begitu saja kamu tinggalkan dan membiarkannya merasa hanya seperti pelarian karena sebenarnya kamu masih terjebak pada masa lalumu?

Jika kita kembali bersama, maka semua akan berakhir sia-sia. Meski kita mampu memperbaiki kesalahan masing-masing, dan kita juga mampu menurunkan ego untuk kembali bersatu, tetapi kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Bukan, aku bukan memikirkan hal buruk yang mungkin terjadi pada kita. Bukan juga karena aku tidak percaya padamu dan segala rindu yang kamu katakan terang-terangan. Karena kamu harus tahu untuk kesekian kalinya, kamu benar-benar berhasil membuatku jatuh hati.

Kita sama-sama terjebak pada ruang bernama masa lalu. Ruangan kosong yang tadinya ditinggalkan dua orang yang merasa saling tersakiti. Ruang kosong yang dulunya berisi banyak tempat dan percakapan, serta potongan kenang dan gurauan sederhana yang sering kita tertawakan bersama. Semua itu masih terasa hangat dan segar dalam ingatan. Dan, ruang itulah yang kini begitu ingin kembali diisi dengan sesuatu yang baru, dengan mimpi-mimpi dan rencana yang baik pula. Namun sayangnya, aku tidak mampu untuk itu meski kamu bersikeras dan mengatakan bisa melakukannya.

Aku tersenyum, kemudian menenangkanmu.

"Hey, dengar aku, kamu tidak boleh seperti itu. Turunkan egomu, kita bisa kembali bersama jika waktunya memang tepat dan saat semesta sudah mengizinkan. Kita hanya perlu menunggu."

"Menunggu sampai kapan?"

"Sampai waktunya sempurna. Karena jika hatimu memang diciptakan untukku, maka sejauh apapun kamu melangkah menjauh, kamu akan tetap kembali padaku. Kamu hanya perlu percaya itu."

Jika kita kembali bersama, maka akan ada yang merasa disakiti meski itu bukanlah aku. Sewaktu aku merelakanmu dulu, aku sudah berjanji kepada diriku sendiri untuk melepaskanmu bersama kebahagianmu dengan siapapun seseorang yang akan kamu pilih nanti. Mungkin, kembali bersama juga bukanlah pilihan yang tepat untuk dua orang yang belum bisa saling melepaskan. Kembali bersama bukanlah menjadi hal yang mudah ketika salah satunya sedang menjalin hubungan dengan orang lain. Perasaan yang masih hidup diantara kita tidak bisa menjadi pembelaan dan alasan kembalinya kita bersama.

Untuk itu, bertahanlah sedikit lagi jika memang kita sudah ditakdirkan bersatu. Jangan mengharapkan apapun kepadaku karena aku tidak berharap hal yang sama untukmu. Kita akan menunggu dalam waktu yang panjang. Jalanilah harimu dengan baik tanpa memikirkan apapun perihal aku dan kita. Sebab setahuku, Tuhan yang Maha Membolak-balikkan Hati manusia pasti tahu apa yang baik untuk kita selanjutnya.

Senandika HatiWhere stories live. Discover now