xxvi. Cinta Tak Pernah Memaksa dan Tak Bisa Dipaksakan

72 8 0
                                    

Setiap kita, mungkin pernah mendengar, atau bahkan memiliki cerita yang serupa. Tentang sebuah hati yang menginginkan seseorang yang telah lama singgah di dalamnya—untuk bisa mencintai kita, sebagaimana kita mencintainya. Dengan cara yang sama, dengan harapan debar yang seirama. Sudah banyak usaha yang dilakukan untuk meluluhkan hatinya. Sampai seringnya membuat kita lupa, bahwa cinta yang baik ialah cinta yang tak pernah memaksa. Dan cinta, tak bisa dipaksakan untuk selalu bersama jika memang bukan takdirnya.

Apa yang kamu cintai saat ini, dia yang begitu sulit untuk kamu gapai, tidak bisa kamu paksakan untuk dengan mudahnya membalas perasaanmu. Barangkali untuk berpura-pura menyukaimu saja, ia tak mampu. Apalagi jika kamu memintanya untuk hal yang lebih. Kira-kira, jawabannya kamu pasti telah menduganya.

Lantas, bagaimana jika dipaksakan kemudian suatu saat nanti kamu menuntut bahagia yang tak pernah mampu ia ciptakan? Bagaimana jika berakhir pada sebuah perpisahan yang sebenarnya tak kamu inginkan? Dan bagaimana jika kamu merasa kecewa sebab mencintainya adalah sebuah kesalahan?

Maka, jangan sampai terjadi sebelum akhirnya cintamu jatuh ke jurang—sebelum menginginkannya terlalu dalam. Dan kamu harus mengerti ini.

Bahwa ketika ia hadir dalam duniamu, membawa segenap tawa untuk menghiburmu, dan terlebih perhatiannya yang membuatmu mengalihkan dari kesedihanmu yang terdahulu, sesungguhnya ia tak pernah bermaksud membuat jatuh hatimu. Sebenarnya, memang cukup sampai disitu saja. Ia tak memiliki tujuan yang lain. Untuk selamanya berada di sisimu, misalnya.

Ia hanya datang sebagai seseorang yang membawa kedamaian dan kehangatan dalam hatimu—bukan untuk menemani, dan mengisi hari-hari selanjutnya dalam hidupmu. Ia yang datang dalam waktu yang begitu singkat, hanya dikirim Tuhan untuk menguatkanmu ketika kamu berada pada titik terendah dalam hidupmu, bukan untuk menggantikan yang lalu.
Barangkali kamu juga pernah salah memahami, bahwa tidak semua yang datang sebagai orang baru, akan menjadi seseorang yang selamanya akan membahagiakanmu.

Tidak, bukan demikian.

Kebaikannya yang tak hanya padamu kala itu, sebenarnya memang demikianlah kepribadiannya. Gurauannya yang tak hanya padamu, sebenarnya memang begitulah caranya untuk mengembalikan senyum seseorang. Perhatiannya yang tak hanya padamu, sebenarnya memang seperti itulah caranya menunjukkan kepedulian kepada seseorang. Karena pada dasarnya, ia adalah manusia yang baik kepada siapapun. Dengan kamu ialah salah satunya.

Jangan memaksa siapapun untuk jatuh cinta padamu. Ia seperti itu, sebab ia tahu kamu sedang rapuh dan butuh seseorang untuk membuatmu bangkit. Jangan terlalu berharap pada siapapun yang datang, sebab kamu tidak pantas kembali dikecewakan dengan kesalahan yang sama. Jangan meminta siapapun untuk menetap, karena dunia fana, dan manusia selalu pergi tanpa pernah terduga.

Senandika HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang