20.

16.8K 1.5K 66
                                    

A/N : Awal bertemunya Hyunjin dan Yoora. disini Yoora masih kelas SMP dan Hyunjin SMA.

****


Pertemuan singkat tapi ber-efek luar biasa  sampai - sampai aku ingin memiliki mu sepenuhnya.
- Hwang Hyunjin.

****

FLASHBACK.



"Halo ayah??"

"Kenapa ra? Tumben kamu nelpon ayah jam segini? Kamu sendirian dirumah? Mau ayah jemput? Atau ayah suruh Soobin aja yang jemput kamu? Eehh kamu udah makan malam belum? Nanti biar ayah suruh Soobin sekalian bawain makanan buat Ara."

Yoora terkekeh, setelah kehilangan sosok papa. Namjoon lah yang memperhatikan Yoora. Mama Yoora---Irene--- entah, Yoora sendiri tidak tahu kenapa mama-nya jarang ada dirumah. Bukan Irene tidak peduli, tapi perkerjaan yang menuntutnya. Irene adalah Desainer yang terkenal dibeberapa negara. jadwalnya lumayan padat. Bahkan ia tidak sempat menanyakan kabar Anaknya---Yoora. Jadi Irene meminta Namjoon agar menjaga Yoora saat gadis remaja itu tidak dalam pengawasannya. Dan dengan senang hati Namjoon menuruti permintaannya.

"Maaf kalo Ara tiba - tiba nelpon ayah malem - malem gini. Eumm sebenernya Ara bosen dirumah sendirian, tadi Ara udah nelpon kak Soobin 15kali tapi enggak diangkat - angkat sama dia." Yoora menarik napas, bosan, jenuh. Itu yang menggambarkan Yoora saat ini. Disebrang telpon, Namjoon terkekeh mendengar keluhan keponakannya itu.

"Dia lagi main ps sama Felix sama temennya Felix juga. Kamu nginep disini aja ya ra?"


Biasanya teman Soobin cogan semua rata - rata. Berarti ini kesempatan emas!

"Iya Ara nginep. Yaudah Ara siap - siap dulu ya, Yah. Bye."

Tutttt tuuttt

"Felix aja gue enggak kenal, apalagi temennya si Felix Felix itu."

****

Ting Tong!
Ting Tong!

"Ck! Pake mencet bel segala, biasanya juga maen nyelonong masuk aja si kak Soobin." Yoora menggerutu. Kemudian membukakan pintu untu kaka sepupunya yang menyebalkan itu.

"Kak Soobin gak usah gaya gaya deh pake mencet bel segala! Biasa----"

Ucapan Yoora berhenti saat yang datang bukan kakak sepupunya. Menyerengitkan pelan, siapa yang ada dihadapannya ini?

Yoora menepuk bahu tegap cowok yang memunggunginya ini.

"Maaf mas. Enggak nerima sumbangan." Cowok tersebut balik badan saat bahunya ditepuk seseorang.

Yoora terkejut saat melihat yang ia kira orang sering meminta sumbangan ternyata orang itu mirip boyband.

"Lo Yoora kan? Sepupu bang Ubinn?"

Apa tadi katanya? Ubin? pftt-- sejahil apapun Yoora pada kakak sepupu itu tidak pernah memanggilnya dengan sebutan 'Ubin' ya mentok - mentok Ubi kalau gak Soo. Lha ini Ubin, Yoora ingin tertawa berbahak ia tunda dulu karena ada cogan dihadapannya.

"Kok bukannya Kak Soobin yang jemput?" Yoora menahan mati-matian agar tidak memeluk cowok didepannya ini.

Tubuh proposional, Hidung mancung, putih bersih, rambut badai, bibir tebal macem artis Hollywood. Seseorang tolong lempar Yoora kesungai Han sekarang!

"Eh? Anu-- itu eumm, bang Ubin nya lagi maen ps sama Felix." jawab cowok itu canggung.

"Ouhh, sebentar ya! Aku ambil tas dulu."

Tanpa menunggu sahutan cowok itu, Yoora segera masuk kedalam rumahnya guna mengambil tasnya yang masih ada didalam kamarnya.

****

"Jadi lo beneran Ara yang sering bang Ubin ceritain." kata cowok itu lalu melanjutkan acara kunyahannya. Mereka berdua mampir ke tempat makan yang tidak jauh dari rumah ayah Namjoon. Tatapan mata cowok itu tak beralih sedikit pun kearah Yoora yang daritadi bergerak gelisah.

"Hah?? Emang kak Soobin ceritain apa tentang aku??" tanya Yoora reflek.

"Katanya, lo itu cerewet, hyperaktiv, periang, dan eumm--- cantik."

Pipi Yoora memerah saat dirinya dibilang cantik. Sebenarnya Yoora sudah terbiasa dipuji seperti ini, tapi entah kenapa berbeda saat cowok didepannya ini yang mengatakannya.

"Nama kakak siapa?" Yoora segera menepuk mulutnya beberapa kali, sepertinya Yoora sangat kepo siapa nama cowok ini.

"Ohh iya, kita belum kenalan. Lo cantik sih, jadi lupa kalo kita belum kenalan."

Oke, ini yang kedua kalinya pipi Yoora memerah. Ditambah ritme jantungnya yang berdegup lebih kencang dari biasanya.

"Gue Hwang Hyunjin." cowok itu mengulurkan tangan kanannya pada Yoora.

"Bae Yoora, kak jin." Yoora buru buru menjabat tangan cowok bermarga Hwang itu. Lembut, halus. Itu yang Yoora rasakan saat telapak tangannya menyentuh telapak tangan Hyunjin.

"Kata orang - orang disekitar gue, kalo natap gue lama nanti bisa suka atau mungkin langsung jatuh cinta."

Yoora tersentak kaget, cewek itu langsung melepaskan jebatan tangannya dengan Hyunjin. Kemudian meringis malu dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Kakak terlalu ganteng sih, jadi salfok aku nya. Ehh?! " Yoora langsung memukul kepalanya sendiri. Merutuki mulutnya yang asal ceplos.

"Aduhh, ilang dah imej gue didepan cogan." lirih Yoora.

"Pantes bang Ubin sayang banget sama lo. Lo nya aja lucu gini mana tahan. Kalo gue jadi bang Ubin mau sodara kek mau sepupu kek. Gue pacarin kalo bisa sih langsung gue nikahin." Hyunjin menatap Yoora dalam. Cowok berbibir tebal itu mengatakannya dengan santai sambil meminum minumannya.

"Udah yuk kak, lama - lama berdua sama kakak gak baik buat kesehatan jantung aku." ujar Yoora polos sambil memegang dadanya merasakan jantungnya berirama lebih cepat. Kemudian bangkit merapihkan pakaiannya.

Hyunjin menyerengit, "kenapa? Sakit jantung lo? Atau lo baper sama kata - kata gue? "

Aku milih opsi yang kedua kak!! Kalimat kakak buat jantung aku gak bagus!. Yoora membatin kesal. Ganteng tapi otaknya gak berfungsi buat apa?. Yoora mengambil langkah lebar - lebar, jalan mendahului Hyunjin yang masih memperhatikannya.

"KAK JIN!! AYOKK, NANTI AYAH NYARIIN!!"

Hyunjin tersentak kecil, kemudian bangkit dan berlari kecil mengejar Yoora yang jalan mendahuluinya.

Saat itu juga Hyunjin mengaku pada hati kecilnya bahwa dia sudah menyukai atau bahkan mencintai gadis bermarga Bae itu? Entah, dalam lubuk hati cowok itu, ia berjanji suatu saat nanti ia akan memiliki Yoora sepenuhnya.

****

Tbc.

—Selamat tahun baru 🎉, harapan kalian ditahun ini apa gaiss? Klo aku, semoga lbih baik dri tahun sebelumnya ^^ 

01/01/2020.

DADDY ; Hwang Hyunjin [REVISI]Where stories live. Discover now