Sementara sang siswa yang menjadi lawan bicara masih tak berkutik, saking lelahnya.
Tapi lama kelamaan siswa-siswa tersebut mulai bersurai dan kini hanya menyisakan Taehyung yang terlihat masih tak bisa mengimbangkan nafasnya. Tapi tiba-tiba ia merasakan sebuah objek yang dingin menyentuh pipinya.
"Sinb-ah"
"Ini buatmu" Sinb memberikan sebotol air putih yang baru dibelinya dan tanpa aba-aba Taehyung lansung merampasnya lalu meminumnya dengan lahap.
"Pelan-pelan Taehyung-ah, sebelum nyawamu malah hilang karena tersedak" peringat Sinb tapi tak digores oleh Taehyung dan tetap melanjutkan minumnya.
Selesai menyegarkan tenggoroknya, barulah Taehyung bisa bangkit meski kakinya masih tak tertampung. Sinb ikutan menuntut Taehyung ke tempat yang lebih aman sebelum jam istirahatnya tamat.
"Makanya, lain kali datang awal. Jadi kau tak perlu membebani tubuhmu dengan mengerjakan denda seperti itu"
"Aku tahu. Tapi mahu bagaimana lagi, malah jika bukan disebabkan aku terlajak tidur, sudah tentu aku bisa mampir awal ke sekolah" runtuk Taehyung lalu memijat-mijat pundaknya yang masih nyeri.
Merasa tak tega, Sinb justeru menawarkan dirinya menempati posisi tengan Taehyung buat membantu pria itu memijat pundaknya.
"Kenapa kau bersikap baik padaku, apa kau ingin memerasku setelahnya untuk melakukan sesuatu sebagai pembalasan"
Bugh!
Rambut Taehyung dijambak Sinb tak terima akan ucapan pria itu. "Aku menawarkan kebaikan untukmu tapi kau malah meragukannya"
"Aku cuman bercanda"
"Ohiya! Taehyung-ah nanti sore mahu ke perpustakaan bersamaku. Ada buku yang harus ku temukan."ujar Sinb.
"Permintaanmu terlalu melulu? dan lagian mana mungkin kau menawariku sesuatu tugas tanpa menjelaskan terlebih dulu soal ganjaran yang bakal ku terima...arkk!" Sebuah jitakan kembali Sinb hadiahkan tatkala merasa sebal dengan respon pria itu.
"Eunha punya janji dengan temannya nanti sore, jadi karena hal itu aku terpaksa meminta pertolonganmu."
"Tapi...kau harus memaklumkan padanya terlebih dulu bukan? Dan aku tak jamin dia akan mengizinkan kau pergi bersamaku"
Sinb menunduk seketika. Ekspresinya terlihat gusar seolah tengah membolak-balik sesuatu di pikirannya. Cukup lamaa Matanya menatap lekat wajah Taehyung sehingga membuat Taehyung justeru kebingungan.
"Sebenarnya ada sesuatu yang ingin ku katakan" seru Sinb pelan hampir mirip bergumam.
"Soal apa?"
"Kau pernah mengatakan kalau... kau berminat untuk menjadi teman dekat pada sepupuku atas rasa kagummu padanya sebagai siswi talenta SMA." kalimat Sinb dibalas sebuah anggukan oleh Taehyung berserta meminta gadis itu melanjutkannya.
"Maaf,karena...permintaanmu tak bisa ku kabulkan karena dia tak nyaman untuk berhadapan dengan seseorang yang pernah terlibat dalam rekor jenayah sepertimu. Lantaran kekasihnya juga turut menjadi mangsa penganiayaan. Jadi kemungkinan dia trauma." penjelasan Sinb seolah sebuah kenyataan yang direfleksi kepada dirinya dan menjadi sesuatu yang alami untuk ditujukan lansung padanya.
"Aku mengerti..." Melihat ekspresi sedih Taehyung membuatkan Sinb ikut terkesan. Sungguh ia tak suka melihat pria itu bersedih terlebih pria itu adalah satu-satunya sosok pria yang berhasil menimbulkan kenikmatan bagi dirinya untuk melanjutkan kehidupan.
"Taehyung-ah, apa aku bisa bertanya sesuatu?" tanya Sinb tapi Taehyung hanya bergumam sebagai respon.
"Kau sudah berada di SMA ini sebelum ku masul. Jadi tentunya kau pernah tahu soal kasus ini dan siapa pelakunya."
BẠN ĐANG ĐỌC
Error ( Taehyung & Eunha ) END
Teen FictionKim Taehyung, pria yang berpijak di atas muka bumi ini dengan segala kesalahan. Dia telah di tangkap pihak polisi akibat cobaan membunuh temannya. Jika sesuatu saat dirinya sudah bebas dari kurungan ini..apa kehidupannya akan kembali seperti sediak...
Error : Chapter 11
Bắt đầu từ đầu
