Error : Chapter 11

Mulai dari awal
                                        

Senyuman kecil terlukis dibibirnya sambil netranya terus menatap detail paparan foto tersebut. Entah sudah berapa lama dirinya tidak berada satu bingkai dengan Taehyung saat berfoto setelah terjadinya kasus Jimin.

Bahkan masih segar diingatannya berkait Taehyung yang begitu membenci kamera. Sehingga menyebabkan ia dan Jimin harus mendesak pria itu dengan pelbagai recehan sehingga supaya pria itu tak memprotes. Maka dengan itu, ingin sekali ia mengetahui waktu yang pas Sinb gunakan untuk memotret foto itu.

"Ini..." Eunha mengembalikan foto tersebut kepada Sinb sebelum hujungnya ia berangkat kembali ke kamarnya.

"Eunha-ah.. "

"Nde?... "

"Apa kita bisa mengadakan acara seperti ini lagi di lain waktu?"

"Tentu saja, malah kapan saja kau mahu" Sinb bersorak senang mendengarkan jawaban Eunha.

"Terus... apa Taehyung juga bisa ikut?"

Kalimat Sinb membuatkan Eunha bungkam.  Sebuah helaan berat ia lepaskan sebelum akhirnya lidahnya menyimpulkan sebuah jawaban.

"Apa kau menikmati acara tadi malam hasil kehadiran pria itu, bukan karena bersamaku?" Sinb menggeles tegas, tidak mahu Eunha sampai menyalah tafsirkan apa yang dibicarakannya.

Karena ia tahu bahawa sapupunya itu tak pernah nyaman dengan kehadiran Taehyung, meski Eunha sendiri tak pernah mengungkapkannya tapi ia bisa menyimpulkannya, cukup melihat dari sudut tatapan tak alami gadis itu saat kedua kontak mata mereka bertemu.

"Apa kau membencinya, Ha?" tanya Sinb ragu.

Sementara Eunha membuang nafasnya kasar. "Sebelum itu aku ingin bertanya, sama ada kau sudah mengetahui soal kasus yang melibatkan pria itu."

"Maksudmu, dakwaan yang mengatakan Taehyung seorang pembunuh" Eunha mengangguk pelan mengiyakan.

"Justeru selama kau hidup, apa kau pernah mengenal seseorang yang mengasihi dan menghormati seorang pembunuh setelah dirinya turut menjadi salah satu penganiayaannya"
Lidah Sinb dibuat kelu mendengarkan kalimat Eunha.

Jadi itulah punca dari segala rasa benci Eunha kepada sosok yang pernah menyandang status sebagai seorang pembunuh.

Sebuah kabar buruk untuk seorang Hwang Sinb karena dirinya sudah tak punya kesempatan untuk mengakrabkan kedua sosok itu. Karena ini melibatkan masa silam Eunha, yang tak mungkin ia campur tangan.

Tapi bagaimana jika dirinya sudah terlajur memendam rasa kepada seorang pembunuh?

"Aku tidak akan mencegahmu dari berteman dengannya, tapi aku cuman khawatir andai terjadi apa-apa padamu. Jadi kau harus lebih waspada."

"nde.. aku mengerti"

-000-

"Lanjutkan sekarang!! ini malah baru 30 kali. Selesaikan sisa nya" Di awal pagi lagi jeritan sang guru disiplin telah bergema di koridor. Menjalankan proses denda sebagai hukuman para siswa yang kelewatan.

Salah satunya adalah Kim Taehyung, yang yakni menjadi salah satu pelengkap andai proses hukuman dijalankan. Siswa-siswa berikut diarahkan melakukan push up sebanyak 100 kali untuk bebas dari hukuman. Tapi untung kebanyakan siswa memiliki stamina yang tinggi dan alhasilnya mereka berhasil lolos dari hukuman.

Selesai melaksanakannya semua siswa lansung rebah ke atas lantai. Dengan nafas yang berantakan, keringat yang bercucuran serta tubuh yang mulai terasa pegal.

"Baiklah, kalian bisa lanjutkan istirahat kalian.  Tapi ingat!..tiada pengecualian untuk kalian tidak ikut serta jam pelajaran yang berikutnya. Mengerti?"timpal sang guru lalu bereda dari situ.

Error ( Taehyung & Eunha ) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang