Chapter 04. Her Past

Start from the beginning
                                    

Setelah menyapa Korea kembali dengan sosok yang sudah dianggapnya seperti adik kandung, mereka menghabiskan waktu dengan baik. Merekam memori yang indah di Korea sebelum meninggalkan negara kelahiran mereka. Melupakan semua hal buruk pun manis disana, menutup lembaran buku di Korea dan membuka halaman baru untuk buku baru mereka di negara orang.

Tepat hari ini adalah jadwal keberangkatan mereka, sama seperti saat Nari yang berangkat kesana sebelumnya. Mereka menghabiskan malam dengan mengadakan sedikit pesta perpisahan kecil-kecilan bersama beberapa teman Nari yang hadir disana hingga berakhir dengan mata yang kelewat malas dibuka, tanpa sadar memangkas waktu yang kian menipis, mengikis jarak waktu jadwal penerbangan mereka. Kata 'terburu' tak lepas dari semua hal yang dilakukan mereka pagi itu, beruntungnya sampai di bandara dengan waktu yang tersisa mungkin sekitar sepuluh menit.

Ini adalah penerbangan pertama bagi Hwa Young, tentu membuat gadis kecil itu gugup, tangan yang mendingin bak bongkahan es di kutub utara hingga bingung melakukan apapun itu. Semua ketakutan saat pesawat yang ia gunakan sedikit mengalami turbulensi ketika mulai menyapa langit serta genggaman tangan erat sampai meremas kuat tangan Nari seketika hilang dan mengendur dengan sendirinya melalui suguhan awan-awan bergumul seperti permen kapas menyapa jendelanya. Terlalu asik melihat awan yang menggodanya untuk jatuh ke alam mimpi dan berharap benar-benar dapat menyentuhnya di alam itu. Tidak terasa waktu berlalu cepat, disaat matanya terbuka sudah disajikan dengan para penumpang yang mulai mengambil barang mereka dan keluar.

"Eoh? Sudah bangun?" Suara Nari yang pertama kali menyapanya. "Sedikit terlambat, tapi kita sudah sampai. Ayo turun dan pergi ke rumah kita yang baru."

"Rumah?" Hwa Young masih diantara setengah sadar, namun ia yakin tidak salah mendengar kata 'rumah' yang terlontar dari Nari.

"Sudah... Ayo turun dan pulang. Badanku pegal sekali."

*****

"Bagaimana? Apa kau suka dengan tempat kita sekarang?" Ucap Nari saat pintu masuk rumah mereka yang baru dibuka Hwa Young, menampilkan segala hal yang berhasil membuat bola mata Hwa Young terbuka lebar nyaris keluar.

"Eonni, bukankah ini terlalu besar... dan mewah? Bagaimana dengan tabunganmu?" Jawab Hwa Young ragu.

"Tabunganku masih aman, hanya berkurang sedikit. Aku mendapatkan rumah ini dengan cuma-cuma. Kau tahu? Aku memiliki teman disini, dia sangat kaya. Dan ketika aku memberitahunya bahwa aku akan pindah ke negaranya, ia memberikanku apartment ini sebagai hadiahnya karena dia tidak bisa menemuiku. Dia sudah pindah ke negara lain, dan katanya ia menyesal tidak bisa menemani kita, lalu sebagai gantinya ini menjadi apartment milik kita. Bukankah kita beruntung?"

"Kau serius? Kaya sekali teman Eonni itu."

"Tentu saja. Tabunganku tidak akan cukup untuk membelinya, bahkan menyewanya saja tidak akan mencapai seperempatnya. Hmm... Tapi Young bagaimana caramu berteman disini? Kau kan–"

"Eonni! Aku bisa bahasa inggris. Enak saja, jangan meragukan kemampuanku." Gerutu Hwa Young pada Nari

"Really? Then say something to me. Lets have a litle conversation. Oh, let me tell you, I doubt you, lil sis. Hahaha..."

"You'll regret what you say." Hwa Young tidak ingin kalah dan langsung menjawabnya pun dihadiahi muka terkejut dari Nari. "Oh, are you amazed? You doubt me, right? Then let me tell you, don't doubt me, Miss."

Kekehan dan tawa tercipta dihari pertama kepindahan mereka. Itulah awal kebahagiaan mereka di tempat yang baru. Mereka memulai semuanya dari awal.

Who Are You?Where stories live. Discover now