PROLOG

376 32 23
                                        

~

Kata orang, berbeda itu indah. Awalnya aku tak percaya. Tapi setelah bertemu dengan dia, mataku mulai terbuka dan aku mulai mempercayainya.

Bagiku, berbeda itu tantangan. Tantangan tentang bagaimana caranya untuk menjadi satu. Satu, yang kini masih menjadi dua. Memang tak mudah, tapi itulah tantangan yang setiap orang akan  hadapi.

~

Itulah cuplikan tulisan yang sedang di tulis oleh Naura dalam Blog-nya. Tentu ini bukan tulisan pertamanya. Sambil duduk di serambi Villa, Naura tersenyum. Ia membiarkan jemarinya menari-nari di atas keyboard laptop kesayangannya. Disampingnya, kini sudah ada Defan yang sedang memperhatikan tulisan Naura.

"Kamu lagi nulis apa, Ra?" Tanya Defan dengan ramah.

"Kamu belum tidur?" Tanya Rara yang kemudian menutup setengah laptopnya.

"Kenapa ditutup? Jadi aku ga boleh tahu nih?"

"Belum saatnya." Kata Naura sambil tersenyum.

"Lalu kapan saatnya tiba?" Tanya Defan lagi.

"Rahasia." Kata Naura tersenyum.

Karena gemas dengan sikap Naura, Ia cubit pipi Naura. Tapi tak lama kemudian Devan terhenti ketika melihat Arka berdiri dengan wajah tanpa ekspresi di depannya.

"Arka?!" Kata Devan terkejut.

***

03.01.19

~~~
.
.
Salam hangat buat para penikmat cerita...
Sorry nih, aku harus republish cerita ku yang kedua karena kesalahan teknis..
Buat readers semua, silahkan nikmati lagi cerita yang sudah aku tuangkan di sini. Mungkin ada sedikit yaa, sedikiiit sekali revisi dari cerita sebelumnya..hehe
Tapi...alur ceritanya masih tetap sama kok..

Selamat membacaa...

When You Remember (Completed)Where stories live. Discover now