2√ Hukuman

30 1 0
                                    

Sekarang Alssya sedang berada di sisi lapangan upacara, setelah Ia tercyduk karena kesiangan masuk sekolah, dan Ia juga sedang beradu mulut dengan seorang lelaki.

"Yahh kak, masa harus lari 5 putaran sih, kan panas cape lagi, kurangi dong jadi 2 yah, please." Mohon Alssya.

"Gak, aturannya emang udah segitu, kalo kamu protes, saya tambah jadi 10 putaran."

"Eh jangan dong, kak nihh ya saya tu cewek, ga kuat kalo harus lari 5 putaran, apalagi lapangan ini tu luuuaaaass buanget, bisa-bisa nanti saya pingsan, emang kakak mau tanggungjawab, mau ngangkat saya ke UKS, gak kan? Apalagi nih ya kata abang saya, saya tu berat loh, jadi kakak yakin masih mau nyuruh saya lari ?"

"Oke 10 putaran."

"Lah kak kok gitu sii, ga seru tau ada hukumannya segala ihh, kakak jahat ihh."

"Saya tambah jadi 50 putaran, kalo kamu protes lagi!" Seru laki-laki tersebut.

"Ehh jangan 50 putaran dong, 5 putaran aja, yaudah ya kak 5 putaran aja ya, 5 juga udah cukup untuk saya, jangan tambah-tambah lagi, ini bukan pelajaran matematika.!"

"Yaudah sana mulai, kenapa masih diem!" Serunya lagi sambil melirik Alssya dan arah lapangan.

Alssya melirik nametag lelaki itu, dan terpampang dengan jelas bahwa si lelaki itu bernama Dionnatta Ardi Winujaya,
Setelah itu Ia langsung berlari mengelilingi lapangan untuk menjalankan hukumannya.

///

Alvin yang sehabis dari ruang OSIS tidak sengaja melihat kearah lapangan dan Ia dapat melihat dengan jelas bahwa adiknya sedang berada dilapangan dengan seorang lelaki yang Ia ketahui bahwa itu adalah temannya yang bernama Dion. Alvin tahu adiknya sedang dihukum akibat kesiangan, Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya saja sambil tersenyum. Alvin juga berinisiatif untuk membelikan adiknya itu minum.
Ia segera berjalan kearah kantin.

"Bi minumnya satu, ini uangnya." Alvin berucap sambil menyodorkan uangnya.

Bibi kantin menerima uang yang disodorkan sambil tersenyum.

\\\

"Huhhhh, KAKKK UDAH YA 3 PUTARAN AJA UDAH CAPEK BANGET, ATAU ENGGA SAYA ISTIRAHAT DULU DEHH YAAAA?" teriak Alssya, karena jarak antara Alssya dan Dion, begitu jauh.

"GAK ADA KATA ISTIRAHAT! LANJUTIN SAMPAI SELESAI! KALO KAMU ISTIRAHAT, HUKUMAN AKAN SEMAKIN BERTAMBAH!" tegas Dion

"hufftt, dasar manusia batu, INI TU CAPEK BANGET KAK, TAU GAK SII, KAYAK YANG NGGAK PERNAH NGERASAIN BANGET SII."

"EMANG NGGA!"

"ALSSYA, UDAH, LO BERHENTI ! HUKUMAN LO GUE CABUT! GUE GAK MAU LO SAKIT, NTAR NYOKAP LO BISA MARAH SAMA GUE!"

"Eh apa'an lo nyuruh dia berhenti. EH WOY LO GAUSAH DENGERIN KATA ALVIN WOY! LO TETEP HARUS JALANIN HUKUMAN LO SAMPE SELESAI!" teriak Dion

"HUAHHHH KAK ALVIN MAKASIH, EMANG DAH KAK ALVIN PALING THE BEST!" teriak Alssya sambil berlari untuk memeluk Alvin.

"Nihh minum," Alvin menyodorkan air minum yang dibelinya tadi.

"Ahh makasih kakak" Mengambil air minum ditangan Alvin

"Capek banget ya, keringetan gini." Ucap Alvin kembali sambil mengelap keringat yang ada di dahi Alssya

"Ekhheemmm, disini masih ada orang, kalo mau pacaran jangan disini, ini tu tempat belajar tempat sekolah, gak baik buat di jadiin contoh buat mereka yang liat, apalagi lo Alvin, lo kan anggota OSIS masa gini." Sindir Dion sambil bernada sinis.

"Bilang aja sirik, dasar people." Bukan Alvin yang bicara, melainkan kali ini Alssya yang membalas perkataan Dion.

"Bacot lo, baru hari pertama masuk sekolah aja udah berani ngelawan sama kakak kelas, gak punya sopan santun sama etika banget sii lo jadi cewek, barbar dihh."

"Bodoamat sii, ribet banget kakak jadi human."

"Udah sii, ribut mulu kalian berdua, lo juga Yon tumbenan amat dah ngomong panjang lebar gini."

"Mulut mulut gue, ngapa lo yang ribet Vin."
Setelah berkata seperti itu Dion langsung meninggalkan Alssya dan Alvin.

"Bang makasih ya udah nurutin perkataan Alssya, untuk nutupin status adek abangnya,hhe, Alssya gak mau di deketin temen gara-gara pengen dikenalin sama abang, ribet, risih ihh."

"Hm, susah yah kalo punya abang ganteng kaya gue, udah ganteng bisa akting punya suara bagus, best kan gue." Alvin berkata sambil nyengir dan menaik turunkan halisnya gak jelas.

"Dihh narsis ihh, najisin wajahnya kayak orang yang lagi nahan BAB tau gak! Hahahaha" Alssya tertawa lepas dengan ucapannya sendiri

"Jahat kamu Sya," Kata Alvin sambil cemberut.

"Maaf deh bang."

"Hm"

"Dihh ngambek, maaf dehh nihh."

"Abang mau maafin kamu, kalo kamu mau pura-pura jadi pacarnya abang."

"Dihh apaan, gak mau, ntar incessan lagi, ihh gak ogah banget, terus nih yah ntar Alssya diserang tuh ama anak alay yang selalu ngedeketin abang, ihh ngak banget," Alssya bergidik ngeri

"Yaudah abang ngambeknya lama, terus abang bakal bilang sama semuanya, kalo Alssya itu adeknya abang." Ancam Alvin

"Ihh kok ngancem gitu sii, yaudah dehh iya, Alssya mending diserang anak alay daripada temenan ama fake friend."

"Nahh gitu dong, sana masuk kelas sementara, buat dengerin materi yang lain , abang mau balik lagi ke ruang OSIS, ada barang yang ketinggalan."

"Eh ntar dulu,"

"Apalagi?"

"Bang, Alssya kan gatau kelas sementara Alssya dimana, kan Alssya telat masuk!"

"Oiya lupa, kelas kamu disitu." Kata Alvin sambil menunjuk salah satu ruang kelas dijajaran 6 ruang kelas yang ada.

"Oh yaudah makasih bang." Byebye."

Lalu Alssya pun berlari kearah ruang kelas yang ditunjuk oleh Alvin setelah mengambil tas-nya.
Ia-pun masuk ke dalam kelas.

"Assalamu...alaikum." Kata Alssya sambil tersenyum kaku

"Hhhuhuhuhu." Teriak satu kelas

"Baru masuk udah telat, dasar human yang menetap di negara +62." Kata salah satu siswa

"Hehehe, maafkeun saya manteman, kenalin ya nama saya Alssya, salam kenal ya, moga kita berteman dengan baik ya manteman, walau belum jelas nanti kelasnya kita dimana ya manteman." Perkenalannya membuat gelak tawa satu kelas

"Kamu duduk dibangku itu." Kata salah satu kakak OSIS yang diketahui bernama Angel dan menunjuk kearah bangku berisi satu perempuan. Alssya segera berjalan kearah yang ditunjuk.

"Hai kenalin ya aku Vionna, salam kenal ya, kamu lucu tadi ya." Kata gadis yang memperkenalkan dirinya dengan logat yang sama seperti Alssya tadi.

"Hehe, makasih, aku Alssya"

Dan materi yang disampaikan berlanjut hingga istirahat dan pulang.

TBC

LOVE IN SILENCE√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang