"Oppa, jangan sampai Appa tahu tentang semua ini."

"Arra, aku tidak sebodoh itu untuk membeberkannya kepada Sajangnim."

"Appa bisa marah besar kalau tahu hal ini."

"Kau tenang saja, selama ada aku semua akan baik-baik saja."

Jungra hanya mengangguk. Dia percaya pada Yoongi. Selama ini dia selalu mendapat perlindungan berkat pria di sebelahnya ini. Beberapa bulan lalu saat dia baru saja bekerja di perusahaan dan sering sekali membuat kesalahan, dia selalu bisa lepas dari amarah sang appa karena Yoongi membelanya. Yoongi selalu ada untuknya, Jungra sangat bersyukur akan itu.

"Apa Jungkook bahagia dengan kelompok kalian?"

Yoongi tersenyum, terlihat bangga. "Aku belum pernah melihatnya sebahagia tadi." Yoongi melirik Jungra sekilas, ingin tahu seperti apa reaksi Jungra dan yang dia lihat adalah kekasihnya tampak antusias. Yoongi sangat senang melihatnya. Secara tak sadar senyuman tersungging dari bibirnya. "Dia tak henti tersenyum. Lain kali kau harus melihat dia tampil."

"Bolehkah?"

"Tentu saja, dia pasti akan semakin senang."

Jungra bahagia bukan main mendengar cerita itu. Membayangkannya saja membuat Jungra tak henti tersenyum. Jungkook adalah sumber kebahagiaannya.

*

*

*

*

*

Akhir pekan telah berlalu. Pagi ini, seperti biasa Jungra bangun berkat bantuan alarm yang dia atur melalui ponsel.

Gadis itu mengambil ponsel berderingnya yang ada di nakas. Mematikan bunyi nyaring itu kemudian mengutak-atik ponselnya. Dia menghubungi seseorang, tak lain dan tak bukan adalah si adik. Jungkook memang sudah selesai ujian kelulusan, tapi bukan berarti bocah itu sudah selesai sekolah kan? Dia masih harus masuk sekolah untuk mengurus beberapa hal.

"Kookie-ah, kau sudah bangun?"

"..."

"Arraseo"

Jungra menjauhkan ponselnya, lalu memandangi ponsel itu beberapa saat.

"Noona, aku menginap di tempat latihan bersama beberapa Hyung. Lihatlah, aku sedang sarapan sekarang."

Rupanya Jungkook mematikan panggilan dari Jungra dan kembali menelepon menggunakan metode video call. Terlihat Jungkook yang sedang memamerkan beberapa hidangan di meja makan.

"Whoa terlihat enak. Siapa yang memasaknya?"

"Hyung kemarilah." Jungkook memanggil seseorang. "Seokjin Hyung yang memasaknya."

"Hi Jungra." Sapa Seokjin ramah.

"Annyeong haseyo." Jungra menyapa dengan sedikit malu, pasalnya dia baru saja bangun tidur. "Maaf membuatmu repot karena Jungkook."

"Eyy, tak masalah. Aku senang melakukan ini. Kapan-kapan mampirlah, cicipi makanan lezat buatanku."

"Ne." Jawab Jungra penuh semangat.

"Minggirlah Hyung, jangan menggoda Noona-ku. Dia sudah punya kekasih." Dasar Jungkook. Padahal dia yang menyuruh Seokjin mendekat, tapi dia juga yang mengusir pria tampan itu.

Love Is Not Over ✔Where stories live. Discover now