Prolog

148 10 6
                                    

Daniel membuka mata perlahan. Sayup-sayup dentuman lagu terdengar lewat indra pendengarannya. Tangannya bergerak mencari gawai yang harusnya dia letakkan di meja sebelah kasur bersama dengan dompet dan kunci motor.

Daniel langsung terbelalak begitu mengetahui ini bukan kamarnya. Badannya reflek menegak, bangun dengan sendirinya. Rupanya Daniel tidak mengenakan atasan sama sekali saat tidur semalam. Daniel melihat sekeliling, jantungnya berdegup kencang.

Warna merah jambu mendominasi kamar ini. Bau khas perempuan. Wangi apel tercium lewat hidungnya.

"Wanginya sih enak," gumamnya sejenak, pandangannya menyapu seluruh isi ruangan ini. Matahari menembus langsung lewat jendela, memberikan energi kepada sebuah tanaman yang ada di pinggir jendela tersebut. Kasurnya dirasakan cukup besar. Daniel turun dari kasur dan langsung beranjak mencari kamar mandi

Lalu pintu kamar terbuka. Perempuan. Dia nampak terkejut.

"Eh, kakak udah bangun? Aku udah buatin sarapan di bawah. Yuk kak, makan dulu," ucapnya dengan riang seakan tidak terjadi apa-apa. Daniel masih melongo tidak percaya.

Perempuan itu

"DESY?!"

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang