"Jangan lupa gosok gigi dan cuci kaki sebelum tidur. Selamat malam, Bi Nur sayang Liqa."
"Iya, makasih Bi Nur," ujar Liqa disela makannya.
Liqa meletakkan gelas dan piringnya ketempat semula, ia pergi ke dalam kamar mandi untuk melakukan ritual sebelum tidur.
Tugas bahasa inggris sudah selesai tidak ada lagi yang harus dilakukan Liqa, dan ini saatnya ia tidur.
Derrttt!
Baru ingin mematikan lampu ponselnya tiba-tiba bergetar, mau tak mau Liqa mengambil ponselnya di samping bantal.
From : +62 852 **** ****
21.18
Selamat malam ketua kelas, ini
wali kelas kamu. Jangan lupa
jalankan tugas yang sudah bapak berikan untuk kamu, bapak 100%
yakin kamu bisa merubah mereka.
Semangat untuk menjalankan
tugasnya.
Sudah tenang-tenang dengan pikirannya kini malah ada yang mengingatkan tugas dan jabatan Liqa sekarang. Kenapa harus Pak Afgan ingatkan semua itu, padahal Liqa sangat ikhlas karena sempat lupa tentang tanggung jawabnya. Kenapa tidak selamanya? Kenapa harus sebentar ingatan itu hilang?
Liqa menatap ponselnya horor, rasanya ia ingin membanting ponselnya saja. Apa yang harus Liqa lakukan sekarang. Apa mungkin membalas pesan Pak Afgan dengan mengatakan kalau pria itu salah kirim?
From + 62 852 **** ****
21.19
Kalau ada info penting yang kamu
dapat langsung lapor sama
bapak, apa lagi kalau ada yang
jahatin kamu.
Liqa meneguk ludahnya, jiwa ngenesnya bangkit dari dalam kuburan hanya membaca pesan dari wali kelas.
"Wali kelas rasa Ayah," ucap Liqa tanpa sadar.
Liqa langsung menamai kontak Pak Afgan. Kemudian ia menopang dagunya, bingung harus membalas apa.
Ayah (2)
21.20
Kamu tidak perlu balas pesan
bapak, bapak tahu kamu pasti melakukannya.
Entah kenapa Liqa menganggukkan kepalanya menatap room chat itu.
Liqa membuka tasnya mengeluarkan semua pemberian Pak Afgan. Matanya berhenti di selembar berisikan nomor cowok, dengan cepat Liqa mengetikkan nomor salah satu temannya dan menyimpannya. Sebelum itu Liqa memfoto nomor seluruh teman ceweknya dan mengirimkannya lewat aplikasi.
Bawahan
21.25
Lo siapa?
Liqa mengerjapkan matanya, belum juga semenit pesannya langsung terbalas.
Liqa
21.26
Atasan lo
Senyum miring terpampang di bibir merahnya. Songong dikit gak apa, apa lagi sama orang yang tadi siang mengerjainya.
Bawahan
21.26
Gue gak kenal lo setan
21.26
Ngapain lo ngirim nomor orang
lain sama gue?
21.26
Ngajak war lo? Shere location,
gue datangi langsung!
Tawa Liqa meledak. Cowok itu tidak mengenalnya karena Liqa tidak pernah mencantumkan nama dan juga profilnya.
Liqa
21.28
Cih!
Gak sopan sama atasan
Bawahan
21.28
Banci lo, beraninya main di
belakang!
YOU ARE READING
Gone : Liqa [END]
Teen Fiction"Liqa lo harus bertahan, lo berhak bahagia." *** Azalea Khaliqa Dzahin, gadis manis yang memiliki senyuman menawan seperti Bundanya. Sayangnya senyuman itu tak pernah dia perlihatkan lagi kala sang Bunda telah pergi un...
Part 5
Start from the beginning
![Gone : Liqa [END]](https://img.wattpad.com/cover/144931394-64-k892542.jpg)