Lyra sendiri mengikuti dua ekskull dengan mendapatkan posisi penting disini. Panahan yang mendiamin posisi utama di lomba dan Drama Yang akan menjadi acara kejutan nantinya.

Dan setelah lomba selesai akan ada acara persembahan utama dari ekskull Drama dengan Lyra yang kali ini menjadi pemeran utama.

Ah, jika kalian bertanya, apakabar Ares? Apa dia tidak merecoki Lyra? Jika kalian berfikir seperti itu, kalian salah besar.

Sebelum masuk kelas-setelah Ares mengobrol dengan abangnya yang entah ngobrolin apa, Ares kekelas dengan sebotol susu beruang -kesukaan Lyra.

Lalu memberi wejangan dengan wajah lembutnya yang hanya ditampilkaj jika menatap Lyra, Bahkan Lyra sendiri dan teman-teman Lyra mengalami kejang sesaat setelah mendengar wejangan Ares -yang baru kali ini mereka dengar dengan sedikit tidak percaya. Seperti..

"Minum susunya nih, Hari ini jangan terlalu cape. Aku tau kamu bakal ngerjain organisasi karena ada lomba kan? Aku juga gitu, jadi nanti istirahat aku bakal telat atau bahkan gaakan sempet datengin kamu. Jangan deket-deket sama cowo ya kamu awas aja! Jangan notice mereka, Istirahat jangan lupa makan. Jangan banyak ngelamun, kalo ada cowo yang modus jan ngerespon ya, dah babe, aku sayang kamu!"

Dan setelah mengatakan itu Ares mengecup puncak kepala Lyra dan mengusapnya lalu beranjak pergi setelah membukakan Kaleng susu beruang kesukaan Lyra.

Membuat seisi kelas mematap Mereka dengan pandangan heran, pacaran sehari uda rasa pacaran bertahun-tahun. Apalagi kalo beneran bertahun-tahun kan? Ares pacarable banget, so sweet!

Lamunan Lyra terhenti ketika namanya disebut oleh ketua Panahan yang sekarang sedang menatapnya lekat ditambah tatapan beberapa anggota ekskull.

"Lyra dengar yang saya ucapkan?" tanya Fain- nama panggilan Muhlifain ketua ekskull panahan. Lyra menatapnya lalu tersenyum canggung. "Nggak kak, maaf" jawabnya sambil menunduk.

Diluar dugaan semuanya Fain malah tersenyum hangat lalu berkata, "Oke, jadi gini.. Lomba Panahan ada di paling utama dari semua lomba. Kita harus bisa semaksimal mungkin. Semua kemampuan disini bagus, cuma kita bener-bener butuh yang professional. Kemungkinan, yang jadi kandidat lomba itu Aldi, Mahesa dan kamu. Bisa diterima?" jelas Fain membuat Lyra mengerutkan kening dalam.

"Seandainya saya, Mahesa atau kak Aldi, salah satu diantara kita sakit pas Hari H itu gimana? Dan saat latihan malah sedikit kehilangan kemampuan gimana?" tanya Lyra dengan logat lucu sedikit nada datar dan menatap Fain lekat.

Mata hijau dan terquose itu sangat indah. Pas untuk gadis sedingin dan secantik Lyra. Ia mendesis secara tidak sadar memuji Lyra. Gadis yang disukainya dari awal pertama ia menatap mata indah itu. Ingin rasanya-

"Sekarang lo yang bengong Fain! Fokus dong lo! Malah natap Lyra kek gitu. Punya gue ini tuh!"

Fain mendelik setelah mendengar ucapan Aldi. Sedangkan Lyra hanya tersenyum kikuk.

"Itu udah dirundingkan juga, tadi Lyra, kamu gamerhatiin? Gimana kita mau ngasih proposal kalo gitu?" Fain kembali bersuara membuat Lyra Sepontan menatap Nabila -meminta bantuan. Yang ditatap hanya menyinyir dan berkata tanpa suara mampus lo badak!

Lyra menghela nafas lalu menunduk "maaf kak" gumamnya pelan dan lagi berhasil membuat Fain tersenyum. Ketika ia akan mendekati Lyra pintu terbuka menampilkan Ares dengan baju basketnya dan wajah penuh Keringat.

Fans Ares yang berada di ruang panahan seketika memekil tertahan.

Badak, kak Ares ganteng banget.

Seketika gue lupa kalo ka Ares ada pacar. Astaga):

Lyra mengangkat kepalanya dan itu membuat Ares mendekat dengan santai sambil memagang botol minum di tangan kanannya.

Fain yang melihat itu mengeraskan rahangnya. Melupakan fakta bahwa Lyra telah menjadi pacar Ares. Ah, lebih tepatnya Dipaksa menjadi pacar Ares.

"Ares! Ini ruang organisasi Panahan, dan kita lagi diskusi buat lomba. Lo dateng bikin kacau tau ga?" ucap Fain yang hanya dibalas tolehan sekilas oleh Ares.

"Udah latihan? Apa baru diskusi?" tanya Ares sambil membuka tutup botol mineral yang dibawanya lalu menyerahkan pada Lyra.

"Baru diskusi, dan aku ngelamun jadi ya.. Gitulah." jelasnya sambil mengambil minumnya karena kebetulan ia juga haus.

Sebelum ia meminum minumannya Ares mendorong bahunya kebawah, menyuruhnya duduk lagi sembari minum. Lyra menurutinya.

"Aku lagi istirahat, dapet dispensasi dan mungkin kata anak² kbm gak berjalan. Pulangnya bareng ya tunggu dilapangan nanti aku bilang bang Evan. Ada yang godain kamu ga atau apa gitu cowok disini?" tanya Ares sambil merapihkan helaian rambut Lyra. Setelah itu menatap tajam satu-satu anak laki-laki yang ada di ruangan itu.

"Ada tuh Res! Si Mu-"

"Gaada!" potong Lyra cepat membuat Ares mengerutkan kening dan menatapnya dalam. "Kamu-"

"Enggak aku gak bohong Ares suer deh" ujar Lyra meyakinkan pacarnya itu. Ares masih menatapnya dalam dan dingin lalu beberapa menit kemudian ia membungkukan tubuhnya sampai kini wajahnya dan wajah Lura sejajar saat Lyra dalam posisi duduk.

"You're mine Lyra! Yang berani deketin kamu siap-siap aja leher sama tangannya dipakai gips."

Lyra menahan nafasnya sambil mengepalkan sebelah telapak tangannya. Yang Ares kira, jika Lyra sama dengan Mia. Saudari kembarnya Lyra ini sekaligus kekasih Ares yang meninggalkannya karena maut menjemput Mia terlebih dahulu.

Namun, yang Ares tidak tahu, kepribadian Lyra dan Mia jelas berbeda. Lyra tidak suka diatur orang lain. Tidak seperti saudari kembarnya itu.

-Tbc-

HOPE YOU LIKE IT!!!

MAKIN KRIUK-KRIUK YA:" ASTOGEH

Capter selanjutnya cast pemain yaw

POSESSIVE | [TSC#1] (COMPLETE)Onde histórias criam vida. Descubra agora