Adila (15)

25 6 0
                                    

Happy Reading❤
Awas typo :v

"Woi!"

Suara itu, terdengar sangat familiar di telinga Aryan. Aryan sepertinya mengenali siapa pemilik suara itu.

Aryan menghentikan langkahnya dan membalikan badannya, terlihat seseorang tengah berlalri menghampirinya.

"Ar, tungguin gue!" Teriak pria itu dari kejauhan.

"Tulang?" batin Aryan.

Igo. Sahabat karib Aryan sejak kecil. Sempat terpisah selama beberapa tahun. Yah, Aryan terpaksa meninggalkan sohibnya itu. Mau tidak mau, suka tidak suka Aryan harus menuruti kemauan ayahnya untuk pindah ke Surabaya dan melanjutkan pendidikannya disana.

Igo sekarang sudah berada di depan Aryan. "Lo ja..lan..nya Ce pet ba.. nget sih" ucap igo ngos-ngosan.

Igo mulai mengatur pernapasannya.

"Tulang?" Ucap Aryan memastikan "Weheheh, lo apa kabar?" Sambung Aryan sembari memeluk sohibnya itu. Yaa tentunya dengan pelukan khas cowok.

"Baik kok baik, lo gimana?"

"Yah, kayak yang lo liat sekarang" Jawab Aryan.

Igo hanya mengangguk, tanda mengerti.

"Lo kok gak ngasi tau gue kalo lo pindah ke sini?" tanya igo

"Dih, ngapain juga gue ngasi tau lo. Emang lo siapa? GAK PENTING!" Aryan meledek Igo.

"Serah lo deh, gue emang bukan siapa-siapa lo disini" Ucap Igo sedikit kecewa dengan perkataan Aryan.

"Dih, ngambek. Sejak gue gak ada lo jadi ambekan kaya gini? Bhahahah, lo kaya gini tau gak kaya apaan?"

"Kayak apa?"

"Kayak cewek, lagi PMS, trus diputusin sama pacarnya. Hahahah"

"TEROS TEROSS, TAWA TEROS!" Pekik Igo kesal "Lagian ya, kita ini baru aja ketemu setelah bertahun-tahun lamanya, nah lo kayak gak ada heboh-hebohnya. Nggak kayak yang di tipi tipi. Mana gak bawa kado lagi" dumelnya.

"Aelah, lebay lo! Eh Btw, perasaan ultah lo masih lama lang, udah minta kado aja lo"

"KADO PERTEMUAN ARYAN!" Igo mendengus kesal.

"Wkwkwk, lo kayak gini lebih mirip noh, emak tiri gue!" ledek aryan "Udah, lo tenang aja hadiah lo udah gue siapin, sekarang lo temenin gue dulu ke ruangan Kepsek"

"Yok!" Jawab Igo spontan dan bersemangat.

Tak ada yang terdengar lebih Excited bagi Igo selain mendengar kata "HADIAH" Igo dengan semangat menuruti kemauan sahabatnya itu.

Aryan dan Igo melanjutkan pembicaraan sambil berjalan beriringan menuju ruang Kepsek.

***

Adila dan Amy sedang berada di kelasnya sekarang.
M

emikirkan kejadian tadi membuatnya sangat kesal. Bagaimana tidak? Sikap  sombong Aryan benar-benar menjengkelkan. Belum lagi kata-katanya yang kasar.

Adila menarik napas dalam-dalam. Kemudian membuang jauh pikirannya. Dia sadar, terlalu banyak memikirkannya malah membuat dia semakin kesal saja.

~

Aditya berjalan menuju kelas. Hari ini dia tidak seceria biasanya. Tidak, dia tidak murung. Dia tetap tersenyum pada siswa yang menyapanya. Namun senyumnya berbeda, seperti ada raut yang menunjukan bahwa dia sedang memiliki problem. Entah apa itu.

Aditya menarik napas dalam-dalam. Meyakinkan dirinya, lalu melangkah masuk ke dalam kelas. Prioritas penglihatannya hari ini adalah Adila.

Adit mulai membentuk sebuah senyuman. Dan lagi, dia menarik napasnya dalam-dalam dan menghampiri Adila dengan senyum sumringah.

"Pagi pacar sayang" sapa aditya dengan semangat. Suaranya cukup keras hingga membuat seisi kelas menjadi hening untuk beberapa detik, yang kemudian dilanjutkan dengan suara bisik-bisik tetangga.

"Apa? Pacar??"

"Mereka pacaran?"

"Sejak kapan???"

"Gue gak salah denger kan?"

Ya, semua siswa yang ada di kelas ini sedang membicarakan status baru antara Adila dan Aditya. Semuanya tampak terkejut mendengar sapaan Aditya untuk Adila. Tidak terkecuali Amy.

Bola mata membulat sempurna, dengan mulut terbuka seperti saat Naomi dalam sinetron "Diam-diam suka" melakukan gerakan Goyang Dumangnya. Kira-kira seperti itu ekspresi Amy saat ini. Matanya bahkan tidak berkedip memperhatikan Aditya.

Ya, dia ingat betul perkataan Adila dikantin seminggu yang lalu
"Gak mungkin lah "

"Lagian ya mi, dia bukan tipeku"

Ya, seperti itu. Tapi apa yang dia dengar tadi, sangat bertolak belakang. Dia sangat tidak menyangka bahwa ucapannya seminggu yang lalu benar-benar terjadi.

"A apa? Kamu barusan bilang apa? Pacar sayang??" Tanya Amy meyakinkan.

Aditya hanya mengangguk bingung saja.

Amy berpaling menghadap Adila
"La, kamu sama adit pacaran?"

Adila hanya diam.
"Stupid! Kamu harusnya bilang sama Amy dari awal la, kali ini pasti Amy bakalan marah besar sama kamu" Batinnya

Adila takut sepupunya itu marah. Adila sangat tau sifat sepupunya yang tidak suka dibohongi dan tidak suka dengan sikap ketidakterbukaan. 3 bulan yang lalu dia pernah di diamkan Amy selama 1 minggu karena berbohong.

Apa yang akan terjadi sekarang?

~






Holaa, Apa kabar gengs?? Semoga baik ya😀
Gimana part kali ini? Kira kira si Amy bakalan marah apa enggak ya??
Jangan lupa tinggalkan jejak. Pencet tombol bintang di pojok kiri dan ramaikan kolom komentar.
Thanks for reading gengs❤

Sampai ketemu di part selanjutnya ❤

AdilaWhere stories live. Discover now