Adila (5)

48 7 0
                                    

Masih dihari dan di tempat yang sama, kita bahkan belum mengetahui nama dan pertanyaan dari pria India itu. Ini dia!

Siapa namanya? "Aditya"
Apa yang dia tanyakan? "Will you marry me?" Kalian terkejut? Hal itu pula lah yang terjadi padaku. Aku tidak menjawab, hanya kembali bertanya " Are you Crazy?" Aku fikir iya, karena hanya orang gila yang seperti itu, baru pertamakali bertemu (Sebenarnya udah dua kali) ahh sama aja, baru ketemu aja udah ngajak nikah.

Aku sangat malu hari itu, semua murid di kelas Mrs Yunita mengejek dan mentertawakanku tidak terkecuali Mrs Yunita.

Hal itu terlihat jelas, bahkan sangat jelas saat Mrs Yunita menutupi wajahnya berulang kali dengan kedua tangannya. Aku rasa murid dan guru disini sama saja.

*****

Untuk mengurangi rasa maluku, aku meminta izin kepada Mrs Yunita untuk ke toilet dengan alasan aku akan membasuh wajahku. Dan dia mengizinkanku

Sepanjang jalan aku ngomel-ngomel tidak jelas. Aku bahkan sesekali mengumpat siapa saja yang menertawakanku tadi.

"Adila, kamu bodoh! Ini hari pertamamu disini, dimana toiletnya? Ada tiga jalur disini kanan, kiri atau lurus?? Mengapa ruangan ini sangat besar!" Ujarku kesal.

Aku mencoba jalur kanan, tidak ada toilet disini tapi aku terkejut, karena disini ada ruang seni musik yang sangat luas " Mungkin setiap ruangan yang berbeda terdapat berbagai macam les yang berbeda" pikirku

Aku kembali dengan raut wajah sedih, mungkin aku akan kembali ke kelas saja.

Saat aku membalikan tubuhku dan hendak menuju kelas
Brukk

Aku menabrak seseorang. kepalaku sempat sedikit pusing karena menabraknya.

"Are you okay" tanya orang itu dengan penuh perhatian

"Yeah, i'm okay" Lirihku

Saat aku mencoba memastikan langkahku dan melihat orang itu, aku terkejut.

"Kamu! Ngapain kesini?" Tanyaku dengusku kesal

"Ketemu toiletnya?"

"Nggak!" jawabku singkat "Ngapain kesini?" aku kembali bertanya karena aku tak mendapatkan jawaban tadi.

"Mrs Yuni yang suruh aku buat nunjukin dimana toiletnya"

"Kenapa harus dia sih?" Aku bergumam

"Kamu mau jalan sendiri atau dianterin?" tanya Aditya yang membuatku kesal

"Anterin lah, emang aku tahu toiletnya dimana?"

"Yaudah, yuk!" tak ada jawaban dariku hanya berjalan disamping pria gila ini.

Setibanya di toilet

"Udah, sampe sini aja! Makasih" Ucapku

"Iya"

Aku masuk kedalam dan membasuh wajahku, lalu aku keluar ku lihat Aditya masih berdiri di ujung pintu toilet

"Masih disini?" Kali ini amarahku sudah mulai mereda.

"Eh, iya" Jawab Aditya

"Kenapa nggak langsung ke kelas?" tanyaku

"Aku disini buat mastiin kamu baik-baik aja" dia tersenyum

"Alah! Basi!  Semua cowok sama aja!" ada sedikit penekanan di perkataanku

Dia tidak menjawab. Aku berjalan mendahuluinya, dan apa yang terjadi??

GUBRAAKK

Aku terpeleset. Beruntung, saat itu aku tidak jatuh. Iya Adit menahanku. "He is so handsome" batinku.

"Ehh" Aku segera bangun "Thanks" ujarku karena malu karena sudah menatapinya.

"Iya" Dia memang menjawabnya dengan singkat, tapi dibalik itu senyumnya yang sangat manis itu mengukir diwajahnya.

Tak ada kata-kata lain, kami kembali berjalan menuju kelas Mrs Yunita.


Thanks for reading😘

AdilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang