Adila (14)

28 6 0
                                    

Hi hi! What's up guyss?? Semoga baik deh yaa😁, Nah today Author update lagi nih, setelah sekian lama nggak update dikarenakan kesibukan yang menyebabkan Ilham enggan untuk mampir😅
Ready??

Happy Reading All

Disudut sofa itu. Amy tertunduk lesu, dia bahkan tak mampu untuk mengangkat kepalanya. Isak tangis sesekali terdengar memecah keheningan.

Adila yang penasaran dengan suasana hening itu segera mempercepat kegiatannya dan segera keluar.

"Am_" Bola mata Adila membulat sempurna, sosok yang dilihatnya di sudut sofa itu, "Amy?" batinnya.

Menyadari itu benar Amy, Adila sontak menghampiri Amy sembari menatap resah sepupunya itu.

"Amy, kamu kenapa? Ada apa mi?" tanya adila gelisah

Sepatah katapun bahkan tak mampu keluar dari mulut Amy. Tangisnya semakin pecah tatkala Adila memeluknya dengan erat.

Adila's POV

"Hiks hiks.. Nenek, nenek!" Entah apa yang ada dalam mimpi Amy, yang pasti sampai sekarang amy belom sadar juga dari alam mimpinya. "Nenek, nenek" tuh kan dia ngingo nih pasti

"Mi, Amy bangun," "Amy bangun!" "Amy, ihh dasar kebo ini udah sore mi bangun, kamu ga mau mandi apa? Dari tadi tidur mulu"

Amy's POV

"Amy bangun, kamu ga mau mandi ya, ihh bangun" kira kira seperti itu suara yang ku dengar sekarang. Aku setengah sadar. Tapi setidaknya aku sadar bahwa yang tadi itu cuma mimpi. Tapi apa artinya? Apa mungkin ini cuma mimpi? Atau jangan-jangan ini pertanda buruk?

"Amy bangun!" suara itu terus saja terdengar, dengan perlahan aku membuka mataku. Iya tentu saja dia, sudah kuduga.

"Nah, akhirnya bangun juga kamu," Ucap Adila yang tampaknya sudah mulai kehabisan suara karena membangunkanku

"ehhmmm, ini jam berapa?" tanyaku

"Tuh" katanya sembari menyodorkan handphone miliknya.
Layar handphone tersebut menampilkan angka 4.45 pm.

Aku bangun dari posisi tidurku dan duduk bersila di depan Adila

"La, tadi aku mimpi buruk" ujarnya. "Aku mimpi, kalo umur nenek udah gak lama la-"

"Shhhh, kamu tuh yaa kalo ngomong dijaga" potong Adila

"Tapi la, aku beneran mimpi kaya gitu" jelasnya

"Itu cuman mimpi doang mi, lagian tadi kan kita udah liat sama sama laporan hasil pemeriksaannya, nenek tuh cuman butuh istirahat, sama gak boleh makan makanan yang pedes-pedes. Udah itu doang, mimpi cuman bunga tidur mi, mungkin kamu kecapean, makanya kamu jadi mimpi buruk kaya gitu" Ucap Adila menjelaskan

"Tapi la, aku takut. Kalo mimpi itu bener gimana?"

"Nggak, nenek bakal baik-baik
aja. Percaya sama aku. Kita cuman harus pastiin nenek gak kecapean, sama ngejalanin apa yang di suruh sama dokter. Aku yakin nenek bakal balik sehat kaya dulu" ucap Adila menenangkan.  "Udah, sekarang kamu mandi, siap siap, abis itu turun" lanjut adila sembari mengusap usap bahu Amy

"Emm, iya la"

***

"Oh iya?? Kamu tau darimana?

"What?? Aryan?? Si ganteng Aryan sekolah disini??"

"Eh, katanya Aryan mau pindah kesini ya?"

"Kapan??"

"Aduh, bisa kalah saing nih gue kalo dia ada di sekolah ini"

"Whatt da hell! Are you serous? Si tampan Aryan? Di sekolah ini?

"Aelah, Aryan Aryan, mana mungkin ada orang yang bisa ngalahin ketampanan gue disini"

"Bhhaha, Aryan apa Ayan wkwkwk??"

Sedikit riuh memang, tapi itulah yang di dengar Adila dan Amy saat melewati lorong sekolah ini.
"Aryan? Siapa dia? Sampai-sampai membuat seisi sekolah ini histeris." Batin Adila

Para siswa disini terlihat kegirangan. Seakan-akan Aryan itu adalah artis papan atas, yang mau berkunjung ke sekolah ini.

Gubrukkk

Lamunannya terhenti.
Kenapa saat dia sedang berpikir, emm.. Lebih tepatnya melamun, ah sama saja.
Kenapa pada saat seperti ini Adila selalu saja berakhir jatuh seperti ini karena menabrak seseorang?

"Aww" Terbentur cukup keras membuat Adila sedikit meringis kesakitan.

"La kamu gapapa?" Ucap Amy mencoba membantu Adila berdiri.

"Lo punya mata gak huh!" Pekik seorang pria yang ditabrak Adila.

Amy menatap sinis kepada pria itu, dia tak terima dengan perkataannya yang
kasar?

"Kamu kalo ngomong biasa aja dong, dia gak sengaja" Ucap Amy

"Apa? Gak sengaja lo bilang? Jelas-jelas temen lo itu pura-pura gak ngeliat gue, trus nabrakin diri dia ke gue." Ujarnya "Cih, Modus kaya gitu gue udah hafal, jadi lo jangan mimpi dapat perhatian dari gue" Sambungnya, seraya melenggang pergi meninggalkan Adila dan Amy

"Woii !"






Haii, gimana part ini?
Semoga suka ya, makasih udah mau mampir ke ceritaku
Jangan lupa vote dan comment yaa
See you next part

Love you❤

AdilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang