Chapter 36 (Bagian dari Beam)

1.4K 57 6
                                    

Credits to Chiffon_cake for the original story

::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::

Beam's PoV...

Kupikir aku hanya akan menyukai wanita berdada besar dan semacamnya.. tapi datang masa dimana aku punya perasaan yang membingungkan terhadap sahabatku Ai'Kit.. Bahkan lebih parah lagi.. Aku tidak bisa mempercayai diriku sendiri karena menyerahkan seluruh tubuhku pada Forth dengan mudahnya!

Apa yang salah denganku????

Well, jujur saja... Aku kehilangan seluruh kepercayaan diriku gara-gara si sialan Ai'Forth itu. Semuanya dimulai semenjak malam yang larut dimana aku sangat mabuk dan Forth yang entah bagaimana terlihat sangat tampan. Jika saja Pha tidak menjadi Bulan kampus dari Fakultas Kedokteran saat itu, mungkin dialah yang menjadi pria paling sempurna yang cocok memenangkan gelar Bulan Kampus dari angkatanku.

Seriusan? Benarkah aku membiarkannya 'Melakukannya' padaku hanya karena dia terlihat tampan malam itu? Atau ada penyebab lainnya?

Jangan katakan bahwa... Selama ini ternyata aku jatuh cinta padanya?

Mati saja! Punya perasaan membingungkan terhadap sahabatku Kit saja sudah cukup membuatku kesulitan untuk kuatasi.

Kalau begitu perasaan ini tentang apa?

Akhir-akhir ini aku dibuat gila karenanya. Semuanya sudah kulakukan, menjambak rambutku sendiri, memukul kepalaku setiap kali ingatan tentang malam itu berseliweran di dalam kepalaku. Aku merasa frustasi, terganggu, dan sekaligus merasa sangat-sangat tidak nyaman dalam waktu yang sama.

Aku kebingungan karena kami benar-benar 'melakukannya'...

Dan tidak tanggung-tanggung melakukannya..! Dan bagian terburuknya adalah... Aku tidak bisa menghapus bayangan Forth dari kepalaku sejak hari itu.

Hal ini semakin memburuk saat aku mulai tertarik dengan apapun yang berkaitan dengan pria itu. Nerakapun tahu bahwa aku sudah mencoba untuk tidak mengacuhkannya.. Percaya padaku, tapi aku tidak bisa berhenti untuk terus memikirkannya dan berpura-pura bahwa aku tidak tertarik sama sekali. Setiap kali mobilku melewati Fakultas Teknik, mataku selalu berputar ke sekeliling mencari siluet dari pria tinggi dan tampan dengan jaket biru di seluruh tempat.

Hal sial apa yang sudah kulakukan terhadap hidupku? Apa aku sudah berubah sepenuhnya menjadi banci?

Masih teringat dengan jelas usahanya untuk terus mengajakku berbicara beberapa kali.. tapi yang kulakukan justru terus menerus menolak pendekatannya. Sekarang, mungkin saja dia mulai lelah melakukannya.

Dia tidak berhenti mengatakan bahwa dia akan mempertanggungjawabkan atas apa yang telah terjadi tapi tidak kuacuhkan, mengatakan telak di depan wajahnya bahwa kekhawatirannya sama sekali tidak diperlukan sebab aku tidak memiliki uterus yang dapat membuatku hamil. Dia tidak perlu melakukan 'tanggungjawab sialan' seperti yang ia katakan. Mungkin dia berpikir bahwa aku tidak ingin melihatnya ada di sekitarku.

Hey... Bukankah malam itu sudah lewat? Kenapa tidak kau lupakan saja?

Kalian tahu apa yang sedang terjadi sekarang? Dia menghilang.. lenyap begitu saja bagaikan asap yang hilang di udara, poof!

Sudah 5 hari terhitung semenjak ia mulai hilang dari hidupku. Terakhir kali aku melihatnya adalah saat kami berada di pasar terbuka.

Kenapa aku merasa takut? Mengapa aku mencemaskannya? Kemana dia selama ini?

2 moons Book 2 terjemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang