Chapter 29 (Bagian MingKit)

816 46 2
                                    

Credits to chiffon_cake for the original story

================================================================

Kit's PoV

Aku masih marah mengenai Ai'Beam yang sama sekali belum berbicara padaku semenjak terakhir kali dia membuat pengumuman yang mengerikan beberapa hari yang lalu. Terlebih lagi, aku marah pada diriku sendiri karena memusingkan diri dalam kekacauan ini yang sebenarnya bukan urusanku sama sekali.

Bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa kau selesai dengan semua ini?!

"Sialan!" Aku memaki keras yang membuat Pha, yang masih berada di ruanganku, terlompat kaget dari tempat duduknya.

"Apa-apaan?"

"Aku benar-benar marah."

"Okay. Aku tahu kau marah, aku bisa melihatnya dengan jelas, tapi kali ini karena apa?"

"Tidak usah dipedulikan."

Fuck! Aku hanya ingin memukul apapun yang menghalangi jalanku setiap kali aku melintas sekarang ini. Aku benci dengan perasaan yang kumiliki saat ini karena aku tidak bisa mengontrolnya. Kenapa aku tidak bisa bereaksi dan tidak mengikuti seperti yang kuinginkan. Kenapa pula semuanya harus menjadi seperti ini.

"Ai'Pha."

"Ada apa?" dia menoleh, mengalihkan pandangannya dari tumpukan kertas.

"Apa kau tidak ada berbicara dengan Beam sama sekali? Apa yang terjadi dengannya sebenarnya? Dia bahkan tidak pulang ke rumah, dan juga tidak mengangkat teleponku sama sekali."

"Jadi maksudmu kau frustasi sekarang ini karena Ai'Beam?" dia kembali membalik kertas yang ia pegang. "Aku juga tidak tahu. Mungkin dia terbang kembali ke rumahnya karena sudah lama menghilang."

"Hey..."

"Aku benar-benar tidak tahu.. Serius... Aku cuma asal menebak saja. "

Sial!! Si idiot ini benar-benar membuatku sakit kepala. Bisa-bisanya dia bercanda bahkan di waktu seperti ini. Tidak heran mengapa dia menyandang gelar mahasiswa kefokteran gila.

"Ayo pergi minum malam ini.. Aku yang traktir." Aku segera menarik tangannya.

"Kau bercanda denganku? Dua hari lagi akan ada kuis di kelas profesor Aunti. Aku tidak mendengarkan diskusinya sama sekali."

"Aku akan meringkasnya untukmu." Untungnya aku berhasil membuat catatan dari beberapa poin penting yang disampaikan dalam perkulihannya. "Ayolah.. Semuanya aku yang bayar malam ini."

Barang gratisan selalu mempan untuk orang ini. Aku melihatnya meneguk keras yang berarti dia bisa minum banyak malam ini.

"Kemana kita akan pergi? Aku harus menelpon dan mengabari Nong'Yo."

"Ummm.. bar yang sama di dekat kampus."

Aku berencana untuk menghilangkan perasaan ini dengan minum-minum sampai aku bisa mengatasi perasaanku sendiri. Aku benar-benar kebingungan diantara sahabatku yang tiba-tiba menghilang dan teman dari pacar sahabatku yang membuatku tidak mengerti kenapa dia bisa mempengaruhi hidupku sebegini besarnya.

================

Di Bar sekitar pukul 9pm

Rasanya benar-benar aneh hanya kami berdua yang duduk di konter bar. Biasanya kami bertiga,, tapi hari ini... Persetan! Aku sudah mencoba untuk ketiga kalinya menghubunginya namun tidak berhasil. Aku ingin memberikan alasan yang jelas padanya, tapi si tukang tindas ini tidak mengangkat telponku sama sekali. Aku bisa apa?

2 moons Book 2 terjemahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang