"Gara-gara kamu," ucap Tristan. "Siapa suruh abis ngelahirin badannya jadi montok gitu"

"Yang jelas bukan aku yang minta" ucap Luna ngotot. "Oke gini aja, malem ini bisa kita skip dulu oke? Besok kak, besok!! Luna janji, waktu Kak Tristan narik Luna ke kamar, waktu itu juga Luna siap kakak apa-apain, Luna janji"

"Are you serious?"

"Iyalah!" Luna mencubit pipi Tristan gemas.

"Oke, deal!" Ucap Tristan sambil menyalam Luna. "Tapi malem ini boleh lah ya grepe-grepe dikit?" tanya Tristan. "Kak Tristan mau susu"

"Luna ngantuk banget kak" ucap Luna.

Seharian ini ia lelah karena teman-teman arisan Karin datang ke rumah, Luna menyiapkan semuanya dan membereskan semuanya juga.

Hari ini Hansel juga rewel banget karena ada banyak suara asing yang masuk ke indra pendengarannya, Hansel menangis ketakutan daritadi. Dan anehnya, seharian ini Hansel tidak bisa tidur walaupun kekenyangan.

"Luna cuma perlu tiduran kan" ucap Tristan masih bersihkukuh. "Toh juga kamu sering ketiduran waktu Hansel nyusu"

Akhirnya Luna menghela nafas berat, "susah deh ngelawan kakak" ucap Luna cemberut.

"Ya jangan di lawan makanya, diturutin aja" ucap Tristan sambil mendorong pelan bahu Luna, menuntun supaya Luna untuk telentang di ranjang.

Dan setelah itu, Luna hanya bisa pasrah saat Tristan membuka kancing piyamanya satu per satu, dan bermain-main dengan pemandangan yang ada di hadapannya.

Luna hanya bisa menahan desahannya dengan mengigit bibir saat lidah Tristan bermain di salah satu daerah yang paling sensitive bagi Luna, dan Luna hanya bisa meletakkan tangannya di atas salah satu pipi Tristan yang tak menempel dengan kulitnya.

"Manis" ucap Tristan saat dia berhenti sebentar.

"Hm" Luna hanya bisa bergumam, dan setelah itu Tristan melanjutkan lagi aktivitasnya, dan tangannya pun sudah bermain-main di daerah lainnya.

(Maaf ya agak bokep)

*****

Seperti pagi-pagi sebelumnya, Luna akan bangun jam setengah 6 pagi dan akan langsung mandi, setelah itu ia akan menyiapkan sarapan untuk seisi rumah ini. Kadang, kalau Karin sudah bangun, ia akan di bantu oleh Karin, tapi kalau dia tidak bangun, ya Luna mengerjakannya sendiri.

Di keluarga ini memang dibiasakan sebelum beraktivitias harus sarapan dulu, dan sebelum Tristan menikah dengan Luna kadang ia melewatkan jam sarapannya. Tapi sekarang sudah tidak pernah lewat lagi.

Luna tak peduli Tristan akan kesiangan kalau ia sarapan, ia akan tetap memaksa Tristan untuk makan, setidaknya roti.

Pernah sekali, Luna sudah membuatkan nasi goreng dengan resep baru buatannya untuk Tristan, tapi Tristan malah pergi duluan dan tidak memakan sarapan buat Luna waktu Luna mandi dan menitipkan pesan pada Karin, "tolong bilangin ke Luna, aku udah telat, gak sempet makan, aku nanti makan di kantor aja" dan akhirnya Luna menangis karena merasa usahanya tak dihargai oleh Tristan.

Dan malam harinya, mereka jadi berantem ala pasangan romantis yang labil.

Dan sekarang, Luna sudah selesai menata piring-piring di meja makan. Nasi kuning, ayam goreng, perkedel, telur dadar yang dipotong memanjang, bihun goreng dan juga tempe orek, tak lupa kerupuknya. Semua itu Luna masak sendirian.

Luna melangkahkan kakinya menuju kamar Karin, berniat untuk membangunkannya, namun langkahnya terhenti karena ia mendengar tangisan kencang Hansel.

Happily Ever After ✅Where stories live. Discover now