28. The Last Ending

4K 489 832
                                    

S.I.M.I.L.I.A.R

THE LAST.

ENDING.

FIN.

32K Viewers and 7K Vote 😘😘😘

Nawink nggak nyangka SIMILIAR akan sampek lebih dari 30K viewers.

Nawink baru kali ini nulis story pas bagian ending bukanya seneng work udah selesai tapi malah kayak ada yang ilang.

Semacam gk tega buat End tapi work baru sudah menunggu, dan Nawink bukan tipe author yang bisa save banyak draft dengan banyak story.

Maaf kapasitas imajinasi Nawink terbatas Wkwkwk

Sudah waktunya lambaikan tangan dan ucapakan ‘see you’ pada Babby Chan.

.

.

.

Happy Reading ^^

.

.

.

Masih ada satu rahasia yang belum Jihoon ketahui.

Apa?

Apa yang akan disampaikan oleh Bibi Yeon?

Bersamaan dengan atensi nanar yang Bibi Yeon lemparkan kini langkah wanita itu mulai mendekat dan berakhir dengan duduk pada kursi yang terletak tepat disamping ranjang Jihoon.

“Jihoon-aa” Bibi Yeon mencoba menggoyangkan pelan lengan pria manis yang sedang tertidur disana.

Engh...

Tak butuh waktu lama membuat Jihoon segera terusik dan terbangun dari tidurnya. Atensinya berkedip-kedip pelan saat asupan cahaya putih mulai menerobos masuk untuk kemudian membulat saat melihat siapa sosok yang baru saja membangunkan nya.

I-imo-...” Jihoon segera membawa dirinya untuk duduk dan bersandar.

“Bagaimana keadaanmu sekarang?”

Hng?

Jihoon hanya mampu mengangguk kikuk dan canggung saat wanita dihadapanya itu terlihat bertanya dengan atensi khawatir.

Apakah Jihoon salah persepsi?

“Aku dengar kau sempat kembali kehilangan ingatan mu lagi, Woojin sudah menceritakan semuanya padaku”

“Ah ne, tapi aku sudah jauh lebih baik sekarang. Imo tidak perlu khawatir” Jihoon mencoba tersenyum saat atensinya memerah.

Tidak bukan karena terluka. Jihoon hanya merasakan hatinya menghangat saat wanita yang selalu mengatakan kata dan kalimat menyakitkan itu kini terdengar khawatir dan perduli padanya.

Bolehkah kali ini Jihoon beranggapan seperti itu?

I-imo-...Aku minta maaf. K-karena sudah bersembunyi terlalu lama dari kebenaran tentang akulah sebenarnya penyebab-...ibu dan ayah meninggal”

Tes!

Air mata hangat itu terjatuh. Bukan Jihoon melainkan milik Bibi Yeon. Wanita paruh baya itu terlihat mendongak dan menggeleng cepat.

“Akulah orang yang harus meminta maaf disini. Aku benar-benar tidak pernah tau bahwa kau juga sama terlukanya. Kau bahkan sempat tertidur selama dua minggu dan aku hanya menyepelekan masalah itu” Itu seruan Bibi Yeon, Jihoon terlihat menggeleng pelan.

SIMILIAR [END] Where stories live. Discover now