19. Secret's and Painful

2.8K 474 448
                                    

Anyeong!!! 😘😘😘

Ada yang rindu Chan and Nawink???

Mana teriakan nya??!!! 🤗🤗🤗

Oke gaje 🙄

Next! 💃💃💃

Maafkeun Nawink yang baru bisa UP dan udah telat up pakek banget, becuase si Etop aka laptop baru saja siuman dari tidur panjang nya.
Eror gitu bahasa singkatnya wkwkwk...😅😅😅

Just information ya ini, part ini akan lebih ngarah ke NielWink anda about something secret’s gitu jadi jangan nyariin Chan yang part nya dikit yah nanti akan ada Chapter yang part Chan nya banyak okeyyy 😘😘😘

So...

Kasih kiss buat siders tercinta dan pelukan sayang buat siders tersayang!

Happy Reading!!!

.

.

.

Minhyun masih memilih untuk berjalan dengan memihak menatap lantai serta wajah datar yang sukses membuat Donghan menautkan kedua alisnya bingung.

“Kemana kau buang senyum menawan itu Hyung?” Donghan berseru dan mengikuti arah pandangan Minhyun pada lantai.

Minhyun terlihat mengangkat wajahnya dan tersenyum simpul,”Kau pikir senyumku menawan?”

Donghan lekas memutar kedua bola matanya malas.

Ia menyadari satu hal, bahwa diam-diam Minhyun terkadang tidak lebih narsis dibandingkan dengan Kang Daniel.

“Hyung katakan yang sebenarnya, kau mengetahui sesuatu bukan?” Kembali Donghan bertanya disana.

“Jawaban apa yang ingin kau dengar dariku?” Langkah Minhyun terhenti. Kedua atensinya menatap Donghan denga wajah berpikir.

“Aku bertanya dan kau kembali bertanya kepadaku? Kau tidak lebih buruk dibandingkan dengan burung camar itu” Donghan mendengus kesal dan berjalan lebih dulu.

Minhyun sempat terkekeh pelan saat melihat tingkah konyol pemuda yang sudah ia anggap seperti adiknya tersebut.

Senyum simpul milik Minhyun semakin lebar saat memasuki sebuah ruangan dengan nuansa tak jauh dengan embel-embel rumah sakit.

Kedua mata sipitnya bahkan terpaksa hampir menghilang karena tersenyum saat seorang pria berusia sekitar 50th-an mempersilahkan nya untuk lekas duduk.

“Profesor Kim, bagaimana kabar anda hari ini?” Itu suara Donghan.

Bertanya dengan ramah dan tersenyum saat ia membawa dirinya untuk lebih dulu duduk di atas sofa sebelum Minhyun.

Profesor Kim terlihat menghela napas dan menggeleng pelan.

Minhyun mulai berjalan dengan kekehan pelan.

“Kenapa kau ikut masuk kesini, aku hanya memanggil Minhyun” Suara Profesor Kim sukses membuat Donghan yang sudah dalam mood kesal akibat ulah Minhyun kini semakin mendengus.

Memang sebelumnya Minhyun mengatakan bahwa Prof Kim meminta dirinya dan Minhyun datang keruangannya hari ini.

Lalu apa ini?

“Hyung, kau tidak berbohong kan?” Donghan berbisik dan Minhyun hanya kembali terkekeh pelan.

“Benar! Sungguh! Aku datang kemari karena Minhyun hyung” Donghan sedikit menaikan nada bicaranya.

SIMILIAR [END] Where stories live. Discover now