21. Missing You

2.7K 456 514
                                    

Anyeong?!!

Jujur sebenernya mau UP chapter ini dari kemaren, Cuma mood mendadak remuk jadi Nawink pending...😌

Boleh curcol dikit?

Menurut Nawink setiap orang memiliki kepribadian nya masing-masing yang jelas itu sangat berbeda setiap individu nya.

Dan untuk itu sikap saling menghormati dan menghargai Nawink pikir sangat penting untuk ada, agar tercipta sikap tenggang rasa.

Prinsipnya seperti ini-...

Nawink nggak akan mukul kalok nggak dipukul duluan.

Nawink nggak akan acuh kalok nggak diacuhin duluan.

Dan-...Nawink nggak akan ngedumel kalok nggak ada yang nge-dumelin Nawink duluan.

Wkwkwk...

Please, Nawink cuma manusia biasa dan juga punya batas kesabaran so-...
Kalok mau battle dengan cara yang sehat yah.

Kalok mau ada yang dibicarakan atau ada yang tidak disukai dari Nawink bisa langsung Chat DM aja, biar Nawink juga bisa instrospeksi diri.

Wkwkwk...
Maaf ya panjang banget curcol nya,, dan maaf juga jika kalimat Nawink ada yang menyinggung pihak-pihak lain.

Jadi intinya Nawink cuma mau tanya nih, Menurut kalian seberapa penting sikap saling menghargai?

Jawab dulu baru-...

.

.

.

Happy reading!

Jihoon masih memberikan tatapan datar saat Hwan Min terus saja menatapnya dengan sebuah seringaian meremehkan.

Disana.

Disebuah cafe tak jauh dari rumah Jihoon.

“Maaf jika aku menganggu waktumu” Hwan Min mencoba berbicara lebih dulu.

“Tidak apa-apa” Jihoon mencoba menjawab dengan tenang dan sebuah senyum hambar tertera jelas disana.

“Mungkin aku sedikit terlambat untuk mendatangimu” Wanita itu terlihat meminum americano nya dengan anggun.

Apa katanya?

Terlambat?

Hah.

Jihoon sudah mulai jengah.

“Ada perlu apa kau mencariku?” Itu suara Jihoon dengan cepat bertanya dan berharap dapat segera pergi dari hadapan wanita itu.

“Kau tau bahwa aku sebenarnya tidak terlalu suka saat berbicara denganmu” Hwan Min menatap lurus Jihoon dan senyum miring mengakhiri kalimatnya.

Jihoon berusaha tetap diam dan mencoba menjadi pendengar yang baik.

Setidaknya untuk saat ini.

“Wajahmu. Semua permasalahan ini muncul karena wajahmu-...sama dengan wanita itu”

Hwan Min terlihat berbicara dengan nada sarkastik yang seolah menunjukan kebencian nya untuk Jihyun sama dengan Jihoon saat ini.

Wanita itu bahkan tidak menghiraukan Jihoon yang kini mulai menatap dengan tatapan tajam dan kedua alis menaut.

“Wajahmulah masalahnya disini” Kembali Hwan Min bergumam dan seolah jengah menatap Jihoon, wanita itu dengan sengaja membuang muka dengan senyum meremehkan.

SIMILIAR [END] Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ