14. Bad Dream?

3K 458 250
                                    

Cara apa yang dimaksud Daniel?

“Aku terbangun karena kau-...menciumku. Park Jihoon”

“Jadi kau tidak tidur semalam??” Jihoon berseru dengan kedua mata bening yang membulat.

HEOL.

Park Jihoon kau luar biasa.

Apa yang sebenarnya terjadi semalam???

#Flash Back

Tepat pukul 3 dini hari, Daniel terjaga.

Atensinya ia bawa untuk melihat kearah Jihoon yang terlihat tertidur dengan pulas. Dengan berhati-hati Daniel beranjak dan turun dari atas tempat tidurnya.

Tenggorokannya kering, ia perlu minum namun langkahnya terhenti saat mendengar Jihoon mengigau. Pelipis pria manis itu terlihat mengelurkan keringat dingin.

Mimpi buruk?

Mungkin saja.

Daniel mendekat, menatap dengan khawatir wajah Jihoon. Di usapnya kening pria manis itu dengan menggunakan tangan kanannya.

Tepat setelah tangan kanan itu beranjak, kini tangan kiri Daniel dengan sabar menepuk pelan lengan Jihoon agar pria manis itu dapat kembali tertidur dengan tenang.

“Mimpi apa yang membuatmu terlihat sangat ketakutan, hmm?”

Daniel berbisik dan meluruskan lengan kanan nya sebagai tumpuan agar dapat berbaring tepat disamping Jihoon.

Pria manis yang ditepuk sedikit terusik hingga membuka kedua matanya berlahan.

“Kau terbangun?” Daniel mencoba bertanya dengan mengusap ujung mata Jihoon yang terlihat mengerjap pelan.

“Jangan pergi”

Jihoon mendekat, meringsut masuk lebih dekat kearah Daniel yang mau tidak mau harus menahan tubuh Jihoon dengan tangan kirinya.

Anggap saja Jihoon belum sadar sepenuhnya atas apa yang baru saja ia lakukan, posisi pria manis itu terlihat semakin nyaman saat wajahnya ia sandarkan pada dada bidang Daniel.

“Bagus, kau semakin membuatku ingin memakanmu”

Daniel mempererat pelukanya dan mendesah kecewa, tentu dia bukan pria brengsek yang akan menyerang Jihoon yang sedang terlelap.

.

.

.

Detik waktu terus berlari mengejar menit yang kemudian bertemu sapa dengan seperkian jam saat Jihoon merasa sulit untuk bergerak.

“Apa..-....siapa yang-...” Jihoon bergumam rancu saat durasa lengan seseorang tengah melingkar dipinggangnya.

Pria manis itu sedikit mendongak dan tepat setelah itu kesadaranya kembali seratus persen.

Jihoon hanya mampu menahan napas beberapa detik sebelum kembali menghirup oksigen, tentu saja wajah Daniel yang kini bahkan hanya berjarak beberapa centi dari wajahnya cukup membuat Jihoon sadar bahwa ini bukan mimpi.

“Kenapa kau bisa berada disini?” Jihoon berbicara tanpa bersuara.

Lambat-lambat pria manis itu mengamati wajah Daniel yang pada kenyataanya tetap terlihat tampan walaupun sedang tertidur.

Jihoon harus memberikan apresiasi untuk dirinya sendiri mengingat dapat menahan diri dari semua tingkah laku dan ucapan manis yang sering Daniel tunjukan kepada dirinya.

SIMILIAR [END] Место, где живут истории. Откройте их для себя