"Sini biar aku obatin," Younghoon langsung ambil obat merah dkk.

Younghoon bersihin luka Yoora dengan telaten. Yoora merhatiin muka Younghoon dari jarak sedekat ini, kapan lagi coyy ada cogan didepan mata. Gak boleh disia-sia'in!

"Aku tau, aku ganteng. Ngeliatin nya biasa aja. Nanti suka lho" kata Younghoon yang tau Yoora lagi merhatiin dirinya.

Eh, bentar!

Aku tau aku ganteng, ngeliatin nya biasa aja.

Arrggh, sial. kenapa harus jadi inget Hyunjin, sih?!

Refleks Yoora ngegelengin kepalanya. Sial, potongan memori itu.

Younghoon menaikan satu alis nya, "kamu kanapa?" tanyanya heran, saat Yoora menggelengkan kepala.

"Ah? Gapapa 'kok,"

"Sini kamu deketan lagi, dikit lagi mau selesai nih," Yoora menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Younghoon.

Younghoon mengeluarkan kapas,kasa, dan plester. Ditiup nya dahi Yoora supaya lukanya kering, terus tempelin kapas yang tadi ditetesin obat merah, kemudian dibalut menggunakan kasa, dan gak lupa pake plester buat nempelin kapas yang dibalut kasa tadi.

"Udah selesai," kata Younghoon, lalu membereskan bekas obat merah dkk.

"Makasih, kak"

"Iya, sama-sama"

Kemudian hening. Yoora yang sibuk dengan pikirannya tadi, dan Younghoon bingung mau buka topik pembicaraan apa.

"Kamu eumm , udah punya pacar?" tanya Younghoon ragu, lalu menatap Yoora yang sedang menatapnya juga.

"Pacar?,"

"Iya."

"Aku gak punya pacar, kak"

Jawaban Yoora yang membuat senyum Younghoon mengembang, tapi tak lama senyum nya luntur kembali saat Yoora melanjutkan kalimatnya.

"Tapi punya nya Suami, hehe" lanjut Yoora jujur.

Yoora kembali menatap Younghoon yang duduk lesu disampingnya dengan dahi mengerut. "Kenapa kak?,"

"Aku dijodohin sama ortu aku," jawab Younghoon lirih, tidak perduli tatapan kaget dari Yoora.

"Hah? Serius? Kakak dijodohin? Terus kakak terima gak perjodohannya? Atau kakak tolak?" tanya Yoora bertubi-tubi, Younghoon tertawa kecil dibuatnya.

"Kok malah ketawa sih, bukannya dijawab!" Yoora menghentakan kaki nya kesal.

"Aku kabur."

"Kabur? Owh, pantes tadi aku perhatiin kakak rapih banget, pake jaz segala udah kayak acara tunangan,"

"Emang acara tunangan,"

"WHAT?!"

"Bukan acara tunangan, tapi lebih tepatnya menentukan tanggal nikah,"

"Kenapa kakak kabur?"

"Karna aku gak mau,"

"Kok gak mau?,"

"Karna aku gak cinta,"

"Cinta mah urusan belakangan kak, coba kakak jalanin ajah dulu. Cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya.

Mungkin kakak emang gak cinta sama cewek yang bakalan dijodohin sama kakak. Tapi kakak harus percaya, cinta itu tumbuh karna terbiasa, maksudnya terbiasa ada dia, pagi ada dia, siang ada dia, sampe malem ada dia. Terus kalo misalnya dia hilang gitu aja kayak ada yang kurang kan? Nah itu yang dinamakan cinta. hehe."

DADDY ; Hwang Hyunjin [REVISI]Onde histórias criam vida. Descubra agora