Ke ~ 18

20 2 0
                                        

Seperti biasa Dinda selalu berangkat bareng Vhino.
Dinda dan Vhino sampai disekolahan, mereka berjalan menuju kelas Dinda, Vhino selalu mengantarkan Dinda sampai kelasnya, Vhino hanya memastikan kalau kekasihnya baik-baik saja.

Dinda mengikutinya pelajaran Matematika selama 8 jam Sampai akhirnya bell Istirahat berbunyi, setelah berperang dengan rumus-rumus matematika akhirnya pelajaran itu selesai.

Vhino sudah berada didepan pintu kelas Dinda, dia tersenyum kearah gadisnya itu. Dinda pun membalas senyumnya, senyuman yang manis yang buat hati Vhino berdebar lebih kencang.

Vhino mengajak Dinda kearah belakang sekolah, Dinda hanya diam saja terus mengikuti kemana Vhino mengajaknya. Sesampainya dibelakang sekolah Vhino menyuruh Dinda duduk disampingnya. Memang belakang sekolahan kami ada bangku mebel panjang itu tempat anak-anak lelaki nongkrong.

Vhino mengubah duduk posisinya menjadi menghadap kearah Dinda. Dia menggenggam tangannya Dinda.
Vhino menghembuskan nafasnya dia harus bisa cerita ke Dinda masalah ini.

"Din ada yang mau aku omongin ke kamu" ucap Vhino

"Iyaudahh vhin kamu ngomong ajah" ucap Dinda sambil tersenyum

"Aaa aakuu..... "Ucap Vhino, Vhino menggantungkan ucapnya dia tidak yakin harus bicara masalah ini kepada Dinda. 

Dinda hanya terus tersenyum kearahnya, Dinda yakin kalau kekasihnya ada sesuatu yang mau diucapkan tapi Dinda harus sabar dia akan menunggu Vhino cerita kepadanya.

"Din aku dipilih sama pak Rayhan untuk mengikuti turnamen" ucap Vhino

"Bagus dong vhin, Iyaudah kamu ikut ajah" ucap Dinda dengan girangnya.

"Ini bukan turnamen biasa Din, tapi....... Turnamen antar negara " ucap Vhino

"Maa mmaksud kamu bagaimana vhin" ucap Dinda terbata-bata

Vhino menghembuskan nafasnya kembali.

"Aku dipilih sama pak Rayhan mengikuti turnamen antar negara, Kalau aku ikut turnamen tersebut aku harus ke Amerika,tapi aku menyetujui tawaran pak Rayhan" ucap Vhino menggenggam tangan Dinda.

Bagikan disambar petir, seketika badan Dinda jadi melemah, air matanya terus mengalir dipipinya. Bagaimana bisa dia harus berpisah negara dengan Vhino, dia gasanggup kalau harus LDR an.

"Berapa hari kamu disana vhin" Ucap Dinda terisak-isak

" 2 bulan Dinda, " ucap Vhino menundukkan kepalanya.

Dinda sudah tidak bisa menahan air matanya, dia membiarkan air matanya terus mengalir dipipinya, rasanya sangat sakit harus ditinggalkan oleh seseorang yang kita sayang, apalagi harus berpisah negara  Dinda gasanggup kalau harus berpisah dengan Vhino.

Vhino melihat kearah Dinda, Dia sedang menangis, inilah yang Vhino takutkan melihat gadis kecilnya menangis seperti ini dia jadi gasanggup untuk meninggalkan Dinda.

Vhino menggenggam tangannya Dinda, dinda masih menunduk dan terisak. Vhino menarik Dinda kedalam pelukannya. Membiarkan gadis kecilnya itu menangis Didalam pelukannya, Dinda melepaskan peluknya dari vhino dan dia berlari meninggalkan Vhino dibelakang sekolahannya. Vhino memejamkan matanya rasanya sakit melihat orang yang kita sayangi menangis itulah yang dirasakan oleh Vhino sesak dihati.

Dinda terus berlari tanpa memperdulikan orang-orang yang ditabraknya. Dia pun sampai didalam kelas, teman-temannya kaget melihat Dinda menangis, mereka langsung memeluk Dinda, Dinda terus menangis dan terisak. Teman-temannya membiarkan Dinda menangis dan mengelus pundak Dinda. Sedangkan Dinda terus menangis, itulah salah satu cara untuk membuatnya tenang, pikirannya terus ke vhino, bagaimana dia harus berbeda negara dengan Vhino.

Between time, you and him { Revisi}Où les histoires vivent. Découvrez maintenant