14

17.5K 1.5K 173
                                    

Karena hari ini tanggal cantik jadi aku update ceritanya.. Hee
Gak bosen" promoin akunku aokirei12 yah. Jangan lupa di follow biar kita bisa saling mengenal

======

Sisa hari itu dihabiskan Elena dengan menangis. Setelah tindakan kasarnya pada Arabella, ia tidak menunggu Helena yang pergi bersama Heidi kembali, tapi langsung pulang ke rumah dengan menggunakan kereta sewaan setelah sebelumnya menitipkan pesan pada pelayan di toko Madam Teresse.

Suara ketukan di pintu dan panggilan berkali-kali dari ibunya tidak di gubrisnya. Elena hanya ingin sendiri, menenangkan diri setelah serangkaian peristiwa yang terjadi hari ini.

Berjalan ke arah jendela, Elena duduk di bingkai jendela. Pandangannya mengarah kekejauhan sama seperti jiwanya yang memilih meninggalkan raganya. Melayang entah kemana.

Dalam keheningan yang terjadi, Elena kembali memikirkan seperti apa hubungannya dengan Christian. 

Kenyataannya mereka tidak memiliki hubungan apa pun. Pernikahan yang terjadi di sebabkan oleh sebuah kesalahan. Ia memang mencintai Chris, dan sempat berpikir untuk mendapatkan pria itu bagaimana pun caranya. Tidak peduli kalau pun seandainya pria itu membencinya sekalipun.

Tapi kini ia mempedulikan semua itu.

Setelah melihat bagaimana Chris dan Arabella berbagi keintiman bersama, Elena menyadari bahwa cinta tidak bisa dipaksakan. Mungkin Arabella benar ia sudah merebut Chris dari dirinya dan sekarang inilah karma yang di dapatkannya. Terikat dalam sebuah pernikahan dengan Chris yang tidak akan pernah mencintainya.

Helaan napas Elena menjadi satu-satunya suara dalam keheningan kamarnya. Langit sudah mulai gelap, matahari sudah lama meninggalkan singgasananya tapi perasaan Elena masih sama... kesepian dan terluka.

Terluka karena rasa cinta yang tidak berbalas dan mungkin akan seperti itu selamanya.

Lalu apa yang harus dilakukannya sekarang? Haruskan ia membatalkan pernikahan yang akan di jalaninya besok? Tentu saja ia bisa melakukannya, tapi bagaimana dengan kedua orang tuanya? Keluarga besarnya? Skandal yang dibuatnya dengan lari di saat pernikahannya bukan tidak mungkin menyebabkan nama baik keluarganya menjadi hancur dan Elena tidak menginginkan hal itu terjadi.

Elena kembali menghela napas ketika pintu kamarnya di ketuk. Suara Helena terdengar di luar, membuatnya dengan malas beranjak dari duduknya dan membuka pintu.

Raut khawatir Helena menjadi pemandangan pertama yang dilihatnya, lalu sebuah nampan berisi makanan dengan aroma yang membangkitkan rasa laparnya mengalihkan perhatiannya.

Setelah meminta Heidi meletakkan nampas di atas meja, Helena berjalan menuju kursi diikuti Elena dari belakang. Keduanya tidak banyak bicara, Helena hanya meminta Elena menghabiskan makanan yang di bawanya karena tahu Elena belum makan sejak siang tadi.

"Apa yang sebenarnya terjadi, sayangku? Mama tahu kau tengah menyembunyikan sesuatu dari kami," tanya Helena begitu Elena menyelesaikan makannya.

"Kenapa mama berkata seperti itu? Aku tidak menyembunyikan apa pun," Elena berusaha mengelak, meskipun ia tahu bahwa Helena selalu tahu apa yang mengganggu pikirannya.

"Kami semua mengkhawtirkanmu. Kau kembali begitu saja tanpa menunggu mama kembali dan begitu mama sampai di rumah kau malah mengurung dirimu di dalam kamar dan tidak mengizinkan seorang pun menemuimu. Kau pikir mama tidak khawatir?"

Air mata Elena menetes, membuat Helena terkejut. Dengan gerakan cepat ia meraih tubuh Elena, memeluknya dengan erat. Sesekali di tepuknya punggung Elena dengan gerakan lembut, mencoba menenangkan gadis kecilnya.

Love Me, Please!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang