2

23.1K 1.3K 25
                                    

"Jika bukan karena Rose, aku tidak pernah mau berdansa dengan gadis liar dan angkuh sepertimu."

Elena mengerjap, seakan tidak percaya dengan yang baru saja di dengernya. Ia tahu Chris selalu bersikap dingin padanya, tapi ia tidak menyangka Chris bisa tega mengucapkan hal menyakitkan yang melukai hatinya.

Elena bisa mengambil kesimpulan bahwa Chris sudah tentu mendengar selentingan tentang dirinya yang sering berganti pria. Tapi Elena tahu tidak ada gunanya menjelaskan semua itu. Jadi dibiarkan saja Chris berpendapat buruk mengenai dirinya.

Elena memasang topeng tidak peduli yang selama ini selalu dikenakannya di depan umum. Ia mendongak, mengangkat dagunya tinggi-tinggi menunjukkan pada Chris bahwa apapun yang pria itu katakan sama sekali tidak berpengaruh padanya. Seperti yang selama ini dilakukannya.

"Maafkan aku My Lord..." tubuhnya yang di putar Chris membuat Elena menghentikan ucapannya dan ketika mereka kembali berhadapan Elena melanjutkan ucapannya, "Apa anda yakin dengan apa yang baru saja anda ucapkan? Maksudku... yah, anda tahu..." Elena mengangkat bahunya, "Terkadang apa yang anda dengar sering kali tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya."

Sudut bibir Chris melengkung, membentuk senyum sinis, "Jadi menurutmu apa yang dibicarakan semua orang tentangmu adalah kebohongan?"

"Tidak semua. Tapi anda juga pasti tahu setiap cerita akan dibumbui sedikit tambahan agar bisa menarik. Bukankah begitu yang biasanya terjadi?"

Rahang Chris mengeras. Bukan karena menyangkal apa yang dikatakan Elena tapi lebih karena apa yang gadis itu katakan adalah kenyataan. Ia bisa saja mengiyakan kalau cerita tentang Elena hanya di dengarnya dari para wanita penggosip dan belum tentu kebenarannya. Sayangnya cerita mengenai Elena tidak hanya di dapatnya dari wanita penggosip tapi juga dari wanita yang menyita sebagian besar perhatiannya saat ini, Arabella.

"Aku tahu tapi aku rasa kalaupun cerita tentangmu memiliki bumbu sudah tentu bumbu itu tidak akan mempengaruhi inti ceritanya," Chris tersenyum. Bukan senyum mempesona yang membuat Elena jatuh cinta, tapi senyum dingin, "Aku tidak heran banyak cerita buruk tentangmu yang beredar Lady, mengingat bagaimana kelakuanmu dan tingkah lakumu di masyarakat dan hubunganmu dengan banyak pria selama ini."

Elena tertawa, "Aku tadinya berharap pria terhormat seperti anda tidak akan percaya sepenuhnya pada cerita yang berkembang diluaran sana My Lord," tatapan keduanya bertemu. Chris seperti melihat tatapan kecewa dari mata indah Elena, tapi hanya sesaat karenanya setelahnya tatapan itu kembali berubah menjadi tatapan menggoda yang biasa dilihatnya, "Lady yang terlihat baik di luar belum tentu sebaik aslinya My Lord dan yang terlihat liar belum tentu tidak baik."

"Apa maksud ucapanmu?"

"Hanya mencoba memberikan perbandingan. Jadi mungkin sebelum tahu kejelasannya anda bisa mengecek kebenarannya terlebih dulu."

Chris tidak membantah. Apa yang Elena ucapkan memang benar. Ia tidak seharusnya percaya pada apa yang diberitakan orang-orang tentang Elena, mengingat wanita itu adalah teman baik Rose. Tapi ia juga tidak bisa mengacuhkan apa yang dikatakan Arabella tentang Elena.

Keduanya memilih diam. Tidak ada lagi pembicaraan. Baik Elena maupun Chris tidak berniat memulai pembicaraan diantara mereka. Keduanya larut dalam pikiran masing-masing. Elena yang terluka karena ucapan Chris dan Chris yang merasa tidak nyaman setelah apa yang diucapkannya.

Meskipun begitu, Chris menolak mentah-mentah dorongan hatinya untuk meminta maaf pada Elena. Ia bersikeras apapun yang dikatakannya pada Elena adalah kenyataan dan tidak ada yang harus dilakukannya apalagi meminta maaf seperti yang hatinya perintahkan.

Musik mulai melambat. Beberapa pasangan melakukan gerakan waltz terakhir sebelum akhirnya musik benar-benar berhenti dan pasangan mengakhiri tariannya.

Love Me, Please!! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang