[17] 60 Seconds - 옌안

412 31 9
                                    

Don't forget to vomments and follow for catch up with me



Hei, musim panas! Tiga ratus empat belas kelvin atau setara dengan empat puluh satu derajat celsius. Bahkan es yang berukuran satu kepal tangan saja akan mencair dalam waktu setengah menit.

Seorang laki-laki di sudut ruang toko swalayan itu mengibas-ngibaskan kemeja katun yang sudah dibuka tiga kancing teratasnya. Kepanasan, tentu saja. Dengan santai ia menikmati sepoi kipas angin yang dipasang oleh pemilik toko.

Laki-laki itu bernama Yanan. Ia berasal dari Shanghai, China dan telah menetap di Seoul, Korea Selatan selama tiga tahun untuk masa studinya.

Matanya memejam seiring semilir angin yang memasuki pori-pori kulitnya.

"Ahh... Sejuknyaaaa..."

Dan tanpa Yanan sadari, sepasang mata gadis tengah melirik dan memerhatikannya. Yanan melebarkan matanya terkejut dan segera mengancingkan kancing-kancing kemejanya yang ia lepas tadi.

Yanan membungkuk sopan, "Maafkan saya."

Sorot mata perempuan yang terlihat seumuran dengan Yanan itu sangatlah tajam. Dari sorot matanya ia terlihat tidak menyukai Yanan.

Yanan bergeming dan mematung. Sebuah improvisasi yang membuat keadaan semakin canggung.

Perempuan itu bernama Cha Haeri. Tatapannya masih setia menatap Yanan. Yanan pun sebaliknya.

"Haeri-ya!"

Gadis bernama Haeri itu menoleh dan kemudian tersenyum ke arah seseorang yang memanggilnya. Ia pun akhirnya menghilang dari pandangan Yanan. Yanan menghembuskan nafasnya lega.

"Apa-apaan itu tadi? Ia menatapku dengan tatapan tidak suka. Tapi saat temannya memanggil? Heol!"

Yanan memutar bola matanya jengah. Ia lekas menuju lemari pendingin yang berisi minuman. Diambilnya satu kaleng cola dan segera menuju kasir untuk membayar.

Yanan masih menggerutu sampai-sampai penjaga kasir yang berada di hadapannya itu menyadari tingkah anehnya itu.

"Kesal terhadap gadis itu?" tebak si penjaga kasir setelah men-scan barcode minuman kaleng milik Yanan.

Kedua mata Yanan melebar, "Bagaimana anda bisa tahu?"

Penjaga kasir itu tersenyum ringan sambil menyodorkan lipatan kertas kecil kepada Yanan. Yanan membelalakkan matanya. Sedikit bingung.

Penjaga kasir itu tersenyum, "Dari gadis itu."

Penjaga kasir menunjuk punggung gadis yang tidak lain adalah Cha Haeri yang sedang berjalan bersama temannya.

"Anda serius, Pak?" tanya Yanan masih tidak percaya. Penjaga kasir itu lekas mengangguk.

Yanan mengarahkan kakinya keluar dari toko swalayan. Tangan kirinya memegang cola dan tangan kanannya memegang lipatan kertas yang konon diberikan oleh Cha Haeri itu.

Yanan tidak segera membuka lipatan kertas itu. Ia masih saja memandanginya bingung.

"Hei!"

Itu adalah Yeo Changgu, sahabat Yanan. Setibanya di hadapan Yanan, Changgu merangkul akrab. Sedikit tersenyum untuk menyapa wajah Yanan yang kebetulan saja tidak terlihat ramah.

"Wajah kusutmu itu... Kenapa?"

Yanan menghela nafasnya, mengacak rambut, dan berkata, "Gadis itu."

Telunjuk Yanan menunjuk punggung gadis yang tidak lain tidak bukan adalah Cha Haeri. Changgu membulatkan matanya tidak percaya.

"Heol! Bagaimana bisa?"

PENTAGON ONESHOOT [✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang