*

*

"Kau membuat masalah lagi?"

"Hyung, jangan membahasnya. Tidak penting."

Yoongi menatap intens si Jungkook yang sedang melahap makanan.

"Kau terus saja merepotkan Noona-mu, kau pikir itu tak penting?"

Jungkook melirik Yoongi sekilas. "Bukan masalah besar."

"Berhentilah berkelahi atau aku tidak akan membantumu debut."

Jungkook membulatkan kedua matanya, tak terima dengan ucapan Yoongi. "Eyy Hyung, jangan seperti itu. Kau tahu kan, itu adalah mimpiku sejak lama? Aku ingin menjadi penyanyi."

"Maka dari itu, jangan berkelahi. Kau harus menjaga citramu."

Ucapan Yoongi tak sepenuhnya salah. Jika Jungkook memang ingin debut sebagai penyanyi, memang sudah sepatutnya dia menjaga citranya. Bukan malah berlagak preman dan berkelahi sana sini.

"Arra." Apa boleh buat, Jungkook menurut. Jika bersama noona-nya dia masih bisa ngeyel kemudian ngambek. Namun jika dengan Yoongi, dia bisa apa selain menurut?

"Aigo, kalian makan dengan baik ya?" Kata Jungra yang baru saja datang. Gadis itu duduk di samping Yoongi, sang kekasih.

Yoongi menyerahkah sup kerang milik Jungra, kemudian mereka terlibat percakapan untuk beberapa saat dan mengabaikan Jungkook yang sama sekali tak melihat pada mereka.

Menyadari itu, Jungra menoleh pada Jungkook. "Kenapa diam saja?"

Tak ada jawaban. Jungkook masih sibuk memakan makanannya.

"Mungkin dia kesal padaku karena melarangnya berkelahi." Kata Yoongi.

"Ani." Jawab Jungkook cepat.

"Lalu?" Tanya Jungra.

"Aku kan sedang makan, tidak bisa bicara."

Dua orang di hadapan Jungkook hanya mengangguk.

"Aku selesai." Yoongi berdiri dari tempatnya duduk. "Jungkook-ah, kalau kau sudah selesai datanglah ke studioku."

"Oke Hyung." Jawab Jungkook penuh semangat. Selalu bersemangat saat Yoongi menyuruhnya ke studio ataupun ruang latihan.

*

*

*

"Noona." Panggil Jungkook lirih.

"Noona." Panggilnya lagi, tapi yang dipanggil belum juga merespons.

"Noona." Panggil Jungkook sedikit lebih keras.

Barulah sang noona mendengar. "Eoh, Jungkook." Mendapati Jungkook berdiri di pintu ruangan divisi tempat Jungra bekerja. "Apa yang kau lakukan di sana? Kemarilah."

Jungkook meneliti seisi ruangan. Tak ramai, hanya ada beberapa orang di sana. Sepertinya banyak yang sudah pulang. Merasa tak enak memasuki ruangan yang bukan areanya, akhirnya Jungkook hanya menggeleng.

Jungra menghembuskan napas sedikit kasar. Selalu saja Jungkook seperti itu. Padahal kelak dialah yang akan menjadi pimpinan perusahaan.

"Kemarilah Jungkook, tak apa-apa."

Jungkook kembali menggeleng. "Apa Noona masih lama?" Tanyanya dengan suara sepelan mungkin agar tak mengganggu karyawan yang lain tapi sebisa mungkin dia usahakan agar Jungra tetap mendengar.

Love Is Not Over ✔Where stories live. Discover now