♪ A Story Only I Didn't Know [END]

Your Ending [END]

my another rest area is coming here, finally ㅋㅋㅋㅋ

Seperti biasa, songfic hanya akan berakhir dalam beberapa chapter, so give me full votes for this chapter!

Nb** jangan lupa untuk play IU ㅡ A Story Only I Didn't Know sebagai bgm fic ini, arra?

.

××

.

Helaan nafas mengiringi sepasang mata kucing yang mengawasi dalam diam, saat sesosok gadis dalam balutan piyama rumah sakit yang duduk di kursi roda tersebut dibawa oleh beberapa perawat. Jiyong berdiri disisinya, ikut menatap sosok Lisa yang dibawa kembali ke kamarnya usai test penglihatan cctv hari ini.

Benar, Jennie hanya boleh melihatnya dari jauh seperti ini. Ia masih belum diperkenankan untuk menemui Lisa, pertemuan dengan kerabatnya dikhawatirkan akan membuat kondisi emosional gadis itu menjadi tak stabil.

"Berkat obat-obatan yang dikonsumsinya secara rutin, halusinasi visual dan auditori dari Kim Taehyung telah mengalami penurunan yang signifikan. Tapi masalahnya, ia masih belum menyadarinya"

Permata jade si gadis melirik, ada gurat kekecewaan yang tercermin dalam manik elang pria itu. Jennie menghela nafas, keduanya menyusuri koridor itu dalam diam. Dokter Kwon kembali buka suara, meski Jennie hanya terus menunduk, ia mendengarkan dengan baik setiap kalimat yang diucapkan pria itu.

"Lisa setuju jika itu hal yang aneh karena kita tak bisa melihat Taehyung, hanya saja ia masih percaya jika Taehyung itu nyata". Jiyong kembali menghela nafas, merasa cukup bersalah saat melihat bibir gadis Kim yang gemetar. Jennie menggigit bibirnya, mungkin menahan perasaannya.

Bagaimanapun, Jiyong adalah dokter pribadi Lisa. Lisa adalah tanggung jawabnya, seharusnya ia menjadi sosok yang paling mengetahui kondisi kejiwaan Lisa. Selalu berada disisi gadis itu membuat hubungan mereka berkembang melampaui batasan dokter dan pasien, Jiyong merasa seperti sedang menjaga adik kecilnya sendiri. Dan ia merasa gagal.

"Kabar baiknya adalah Lisa tidak menunjukkan gejala megalomania, ia juga tak lagi menunjukkan gejala paranoia yang yang merupakan gejala umum dari skizofrenia. Hanya saja, obsesinya terhadap Taehyung ternyata lebih kuat dari yang dibayangkan. Meski begitu, bisa dikatakan jika kondisi Lisa telah menjadi lebih baik dariㅡ"

"Percuma mengatakan istilah psikologis itu padaku, keluarkan Lisa dari sana dan aku akan benar-benar percaya jika dia sudah baik-baik saja!"

Jennie tak dapat menahan dirinya, ia bahkan tak peduli sekalipun faktanya gadis itu tengah berteriak di koridor rumah sakit. Jiyong menghela nafas, saat itu Jennie meraih lengannya, menatap pria itu dengan manik berkaca-kaca.

"Biarkan aku melihat wajahnya, kumohon"

"Jennie, kau bisa melihatnya melalui kaca di ruanganㅡ"

"Aku ingin bertemu dengannya, aku ingin berbicara dengan Lisa, aku ingin nemeluknya.. Dokter Kwon..."

"Tidak, Jen. Jika dia melihatmu yang merupakan kerabatnya, orang terdekatnya, bisa saja jiwanya yang sedang rentan akan kembali memvisualisasikan kehadiran Kim Taehyung dan perasaan bersalahnya. Untuk saat ini, kau masih belum boleh menemuinya Jen"