19

3.5K 292 33
                                    

seungmin dan jeongin bertengkar hebat beberapa waktu yang lain. keduanya saling melayangkan tinju dengan kalap. chan yang berusaha untuk memisahkan keduanya terpental ke tembok ruang latihan.

namun dengan ajaibnya pertengkaran itu berhenti hanya dengan teriakan minho yang menggema di ruangan itu. minho kemudian dengan cepat memisahkan kedua anak kecil itu dari satu sama lain dan melayangkan sebuah pukulan ke masing-masing orang.

tiga hari sudah lewat. jeongin dan seungmin telah menerima hukuman masing-masing dan telah diobati. namun keduanya enggan berbaikan. ketika chan bertanya apa masalah mereka, keduanya serempak menjawab minho. chan akhirnya menyerahkan masalah itu sepenuhnya kepada minho.

saat ini, minho memanggil seungmin dan jeongin ke dalam ruang latihan tempat mereka bertengkar saat itu. ia duduk di atas sebuah sofa sembari mengotak-atik telepon genggamnya.

"hyung, kau mencariku?"

minho menyimpan telepon genggamnya ketika mendengar suara jeongin menggema di ruangan itu. minho mengangguk kemudian menepuk tempat kosong di sebelahnya.

"ya."

minho menggerakkan tubuhnya mendekati jeongin. ia menggenggam tangan jeongin.

"sebentar lagi seungmin pasti datang."

minho berujar membuat jeongin memutar bola matanya kemudian mendengus kesal.

"hyung memanggilku?"

belum genap dua menit jeongin terduduk di atas sofa itu, seungmin telah memunculkan dirinya. jeongin dan seungmin saling menatap. saling melayangkan tatapan tajam yang kentara.

"seungmin, duduklah."

minho menepuk tempat kosong di sebelahnya. seungmin dengan cepat mendudukkan dirinya. kali ini matanya beralih menatap jemari minho dan jeongin yang saling bertaut.

"mengapa kalian bertengkar?"

minho bertanya dengan cepat. enggan untuk mengulur waktu. ia ada kelas vokal setelah ini.

"jeongin yang memulai."

"salah seungmin hyung."

minho menghela napas. ia mengusap buku-buku jari jeongin dan seungmin dengan lembut.

"jeongin, kenapa kau memukul seungmin?"

jeongin mendengus kasar.

"karena dia menodai kepemilikanku."

seungmin mendelik.

"aku tidak melakukan apa-apa!"

"kau menandai minho hyung!"

hening.

"baiklah. aku mengerti sekarang."

minho melepaskan genggaman tangan kedua mahluk Tuhan yang keras kepala itu. ia berdiri kemudian berjongkok di hadapan sofa itu.

"biar aku luruskan sesuatu."

minho menarik napas panjang.

"jeongin, seungmin mengaku salah. ia sudah minta maaf ke hyung. kau tidak perlu marah karena hal itu."

minho melayangkan sebuah senyuman manis ke jeongin membuat pemuda itu membalasnya dengan sebuah senyuman tipis.

"seungmin, aku dan jeongin berpacaran. aku harap kau dan member lain gak keberatan."

sebuah senyuman dilayangkan mjnho untuk seungmin. seungmin membalasnya dengan tatapan tak percaya.

"hyung, d-dengan jeong...in?"

minho mengangguk mantap. ia terkikik pelan ketika jeongin menarik tubuhnya ke dalam sebuah pelukan.

"ya. kami berpacaran beberapa hari setelah kau menandai minho hyung."

jeongin berujar dengan sebuah senyum penuh kemenangan.

"aku dan jeongin akan segera mengkonfirmasikan hal ini kepada member lain. maaf seungmin."

seungmin tersenyum kecut. ia mengangguk pelan.

"kau ada kelas vokal kan hyung? ayo. kita harus bergegas."

dalam hitungan detik kedua sejoli itu menghilang di balik pintu. meninggalkan seungmin yang termenung.

"maknae sialan."

ia tertawa kecil segera setelah mengumpati jeongin.

"setidaknya minho hyung bahagia bersamanya."

seungmin menghela napas. ia mengistirahatkan punggungnya kemudian menutup matanya. dengkuran halus terdengar beberapa detik kemudian.

dan work ini resmi selesai!
maaf kalau endingnya gak sesuai ekspektasi.

makasih udah baca sampai habis.

aku udah bikin beberapa work baru yang siap publish dan mutusin buat ngelakuin sesuatu ke heal. stay tune, ya!

ps. nantikan bonus chapter ya!

obsession ft. stray kidsWhere stories live. Discover now