5- Problem

184 32 2
                                    

Jian pov

"Wahh, kalau begitu. Terus kejarlah!" Sahutku, dan dia bekacak pinggang padaku "yak! Lee Jian, tapi bagaimana? Dia suka padamu. Kau sahabatku, tak mungkin aku menikung"
Aku tertawa kecil "aku punya seseorang yg kutunggu. Dan aku tidak keberatan kau dengannya. Sadarkan dia bahwa aku tidak dapat menjadi lebih dari teman dekat serta keluarga baginya"

Kami berjalan jauh di depan para lelaki supaya mereka tidak mendengar apa yg kami bicarakan. Kemudian kami sampai di cafe terdekat dan pastinya kesukaan kami berempat " yak kalian duduklah dulu. Aku akan memesannya, Soohyun ikut aku!" Kata Jiyeon dengan tersenyum padaku.

Ketika mereka berdua pergi ke kasir. Aku berdua dengan jungkook, dia terlihat gelisah "kookie, ada apa? Apa karena Kim Saeron?" Tanyaku yg sebenarnya lidahku kaku mengatakan nama gadis itu. "Eoh, noona. Aku gelisah, akhir-akhir ini dia menjadi tertutup padaku dan sering keluar hingga malam bersama teman-temannya dan tidak mengabariku"

Aku tersenyum padanya "mungkin dia ingin sekali-kali bebas seperti anak kecil" dan dia tersenyum "mungkin noona benar, dia seperti anak kecil"
Oho aku melihatnya tersenyum mendengar aku menyebut anak kecil itu, sungguh menjengkelkan.

Kemudian di tengah-tengah cafe ada panggung dan sebuah band sedang menyiapkan sesuatu. Aku menghampiri mereka "permisi, nona. Bisakah aku ikut bergabung? Ketika kalian memainkan lagu aku akan menari di tengah sini" dan gadis itu tersenyum dan mengangguk "eoh oke. Silahkan"

Jungkook melihatku dengan tatapan bingung "Mwoya?" Katanya dan aku hanya tersenyum padanya. Saat lagu dimainkan mereka, aku segera mengambil posisi dan mulai menggerakan sekujur tubuhku dengan lentur.

Seketika aku jadi tontonan seluruh pendatang yg lewat maupun yg makan disitu. Mereka memberikan tips yg lumayan banyak dan aku sekilas menatap jungkook dan tersenyum padanya.

Jungkook pov

"Mwoya?" Dia hanya tersenyum padaku, ternyata dia menari di depan orang-orang banyak. "Yeppeo" bisikku pelan, dan mereka berdua kembal dari kasir "woahh, lihatlah penari handal kita. Sekarang menampilkan jurusnya!" Ucap Jiyeon

Tiba-tiba aku merasakan sakit pada kepalaku dan entah mengapa aku mendapat penglihatan, aku melihat seorang gadis menari dan itu adalah Jian, tapi dengan pakaian yg berbeda dan pada panggung teater.

"Apa artinya itu? Apa aku pernah melihatnya dulu?" Semakin aku mencoba melihatnya, dan saat dia menangkap mataku aku ingat beberapa hal dia, matanya itu kukenal dari kecil. Dia teman kecilku. Jian?

"Yak! Jungkook. Kau baik-baik saja?" Tanya hyung padaku. Dan aku hanya mengangguk dan melihat wanita itu lagi, kenapa ada rasa rindu dan bersalah akan dirinya? Apa yg terjadi?

Dan saat pertunjukkan selesai Jian datang ke meja kami dan duduk di sebelahku, kemudian makanan datang. Kami segera menyantap makanan tersebut bersama-sama. "Guys, tadi aku bagaimana?" Dan mereka memberikan jempol pada Jian.

Dan begitu juga denganku, mengacungkan jempol dan mengatakan bahwa dia cantik. Dan aku tidak bohong, kemudian saat makan kami hanya berbicara tentang beberapa hal saja. Tentang kabar, pengalaman , dan juga perasaan.

Kemudian aku melihat jam, sekarang jam 5 sore dan aku belum menerima kabar dari Saeron. "Yak! Kookie ayo, kita pergi minum sebentar. Bertemu paman untuk sebentar saja" sahut noonaku.

Kami berempat pergi bersama dan sesampainya di sana aku dan Jian Noona duduk menunggu Jiyeon. Tapi kami memberikan privasi bagi Jiyeon dan Soohyun, Jian menarikku untuk tidak mendekati mereka dulu. Entah kenapa aku mengikuti perkataannya.

Jiyeon pov

"Yak ! Soohyun. Kenapa kau tidak pernah memberi kabar padaku?" Soohyun menatapku dan tersenyum "Kau kan sudah tau semua tentangku, dan bukti bahwa aku biasa pergi dan kembali untuk Jieun" rasanya hati ini sakit.

"Tapi... aku merindukanmu" aku mendengar kalimat itu, mataku berkaca-kaca dan aku mendekatinya "Tidak apa-apa, aku akan menunggumu. Walau itu lama, dan juga terima kasih kau telah merindukanku. Aku juga merindukanmu"

Kami berpelukan untuk beberapa waktu, dan aku melepas pelukan singkat itu, aku melihat wajahnya yg terlihat sedih "jangan salahkan dirimu eoh. Ini keputusanku, karena kita berteman sejak dulu bahkan di kehidupan lamaku. Jadi aku akan menunggumu" ucapku, dan dia tersenyum padaku.

Saat kami hendak menyusul Jian dan jungkook tiba-tiba aku mendengar suara gaduh dari arah bar dan itu adalah jungkook yg memukul seorang pria.

Author pov
Saat jungkook dan Jian menunggu Jiyron dan Soohyun, mereka beranjak ke meja bar dan memesan minuman. Saat berbincang-bincang, tak jauh dari situ jungkook melihat wanita yg seperinya dia kenal. Dan ternyata itu adalah Kim Saeron kekasihnya.

Jungkook pov
Aku melihat Kim Saeron sedang minum bersama teman-temannya. Bisa kulihat disana ada Cha Eunwoo, aku merasa tidak suka melihatnya. Dan apa yg mereka lakukan?

"Yak! Jungkook! Kenapa?" Aku tidak ingin menjawabnya. Dan aku mendengar suara tawanya Saeron, saat kulihat ke sisinya mereka berdua beepelukan dan tangan Saeron melingkar pada leher Cha Eunwoo, dan mereka berciuman tepat di depan mataku.

Aku sangat marah, beranjak dari tempat duduk dan segera menghampiri mereka "Kookie, eodiga?" Dan sampai aku di ujung tempat mereka berdua berciuman "Yak! CHA EUNWOO!" Dan mereka berhenti, Saeron melihatku.

Bisa kulihat dia terkejut "Eoh oppa! K-kenapa kau disini?" Tanpa aba-aba aku segera memukul pria brengsek itu. Beraninya dia mencium kekasihku di depan mataku!😈😠

Dia memukulku balik, dan kami jadi perhatian publik. Noona pun melihatku bergelut dengan pria ini. Saeron malah membela laki-laki itu, dan pada akhirnya dia didorong oleh pria itu.
"Yak!! Nappeun Sekkia!!" Teriakku melihat Saeron terjatuh karena didorong olehnya.

Aku hampir mau memukulnya lagi tapi, secara tiba-tiba seseorang menahan tanganku dan mengahadapku "yak! Kookie-ya~~ Hajhima (jangan) geumanhae (hentikan)"  dan secara otomatis aku berhenti. Hatiku panas melihat mereka, tapi menjadi tenang karena wanita ini, Lee Jian.

Dan mereka bertiga segera membawaku pergi dari tempat itu. Di jalan aku hanya diam saja, dan membiarkan noonaku yg mengomeliku.

Jian pov

Aku kaget melihat kejadian malam ini, aku merasa tersiksa dengan sikap Jungkook yg kasar seperti itu, dan bisa kulihat dia punya luka pada wajahnya dan pasti jauh di lubuk hatinya hancur berkeping-keping.

Kami berhenti di rumah Jiyeon. Saat akan pulang aku menahan Soohyun untuk tinggal lebih lama di rumah ini. "Oppa, aku mau mengobati Jungkook sebentat" dan aku mengajaknya duduk di ruang tamu dengan kotak p3k yg ada aku mengobatinya.

"Jiyeon, aku akan bantu membereskan barangmu" dan mereka naik ke lantai 2. Aku melihat wajahnya yg lebam "kookie-ya~~ mianhae" seketika kata-kata itu keluar dari mulutku. Dia menatap mataku "untuk apa?" Aku tersenyum tipis "untuk semuanya. Mungkin kau belum paham, tapi pada akhirnya kau akan mengerti" dia seperti mencari arti kata yg aku pilih tapi jika dia tau entah apa yg terjad. Apa dia akan kembali seperti dulu?

Yo guysss..... eunwoo nya pelakor ya wkwkwk. Nikmati terus ff yg aku buat ya...

The Red Shoes √Where stories live. Discover now