SG-14 Why ?

459 67 13
                                    

Prillzy

Aku duduk bersandar pada kepala ranjang dengan mengamati keadaan ku sendiri. Ada beberapa luka lecet di tangan dan sebuah perban di kepala. Kemudian ku edarkan kembali pandangan ku ke segala penjuru.

Sebuah kamar mewah dan besar, bahkan ranjang yang ku tempati berukuran Queen Size. Ada sebuah lemari pakaian tiga pintu dan sebuah meja rias. Jelas Ini bukan kamar ku ataupun kamar unnie.

Lalu dimana ini ?

"Morning ?"

Aku menoleh cepat ke arah pintu yang memperlihatkan sosok paruh baya cantik sedang tersenyum ramah. Siapa ?

"Panggil aku eomma dan kau Prillzy kan"

Aku menjaga jarak dengan waspada. Dia bisa tahu nama ku sedangkan disini tak ada yang mengetahui nama asli ku selain mereka bertiga.

"Jangan takut sweety,,, aku mengetahui nama mu karna aku memang tahu dirimu sejak dulu. Ya meski baru kali ini kita bertemu langsung"

"Nama ku Oh Shadon,, eomma Sehun"

Dan tanpa terkendali kedua mata ini langsung melebar tak percaya. Bagaimana bisa aku bersama eomma Sehun oppa. Seingat ku, semalam aku melarikan diri bersama eonnie. Yak,,, bagaimana aku bisa lupa.

"Eonnie,,, dimana Tae eonnie ?" tanya seketika cemas. Yang benar saja, seharusnya dia bersama ku kan sekarang.

"Omo,,, tenang lah nak,,, eonnie mu baik2 saja. Maaf karna kecerobohan sopir ku kau jadi celaka, kemarin sopir kami tak sengaja menabrak mu. Dan Taeyeon menitipkan mu pada kami sementara" jelas nya yang malah membuat ku tak tenang.

Meski sedikit pusing, aku masih ingat kemarin kami berlari menghindari tembakan para bajiangan itu. Jika aku terluka tak mungkin eonnie baik2 saja bukan. Karna dia yang selalu melindungi ku, bahkan tak membiarkan aku terluka meski lecet. Unnie tidak mungkin baik2 saja.

"Ini terlalu kebetulan jika kalian yang menabrak kami. Aku terluka dan Tae eonnie tidak mungkin baik2 saja"

"Maaf saya tidak bisa mempercayai anda"

Aku membuat raut wajah nya berubah sedih dalam sekejap. Tapi mau bagaimana lagi aku sendiri tak bisa mempercayai orang asing begitu saja.

"Tae noona menghilang"

Suara itu berhasil menghipnotis ku hingga beberapa detik. Memahami arti kata menghilang yang sesungguhnya. Banyak, terlalu banyak penjabaran hingga membuat kepala ku berdenyut makin sakit.

"Prillzy,,, kau kesakitan ?" seruan penuh tanya dan kecemasan sama sekali tak bisa ku hiraukan.

Samar2 aku bisa melihat bayangan di pintu itu mendekat cepat hingga berada tepat di sisi kanan ku. Sedangkan bibi yang mengaku Sehun eomma berada di sisi kiri ku.

"Istirahatlah, kau jangan berpikir apa2 dulu"

Berusaha menahan denyutan di kepala, aku memejamkan mata rapat berharap sakit ini berkurang. Dan sedikit berhasil, akupun mencoba membuka mata kembali.

"Kriss ?" tanya ku memastikan orang di sisi ku benar dia.

"Aku disini tenanglah, aku bersama mu"

Aku menggeleng cepat bukan itu maksud ku. Persetan jika aku sendiri dalam bahaya. Pertanyaan ku sekarang dimana eonnie.

"Eonnie menghilang ? Apa maksud mu ? Katakan semua nya, jangan ada yang kau lewatkan" tanya ku mencengkram erat jaket nya.

Tatapan kita beradu dan bisa ku lihat kecemasan dan ketakutan teramat besar di dalam matanya. Oh Tuhan aku tak ingin mendengar berita menyakitkan.

Sanders GirlsWhere stories live. Discover now