6. Anggap Tak Mengenal

5.6K 264 14
                                    

JANGAN LUPA BELI❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA BELI❤

SUDAH TERSEDIA JUGA VERSI EBOOKNYA DI PLAYSTORE/APPSTORE

•••

PART 6

ANGGAP TAK MENGENAL

•••

Setelah membentak Dita, Rio pergi meninggalkan perempuan kegatelan itu. Ia yakin Salsa belum melangkahkan kakinya terlalu jauh dari Rumah Sakit. Maka dari itu dirinya akan pergi untuk menemui Salsa.

Ketika Rio tiba di taman rumah sakit, dirinya melihat seseorang dengan mengenakan pakaian yang tadi dipakai Salsa.

“Salsa?” panggil Rio dengan suara yang cukup kencang.

Salsa yang merasa jika itu suara suaminya menghentikan langkahnya dan berbalik. Ditariknya kedua sudut bibir kecil itu. Dirinya sedang tak berhalusinasi, kan? Ini benar suaminya yang memanggil namanya, kan? Karena terlalu bahagia, Salsa tidak menyadari jika Rio sudah berada di hadapannya.

“Sa?” Suara Rio menyadarkan Salsa dari perasaan bahagianya.

“Eh- iya, Kak?” sahut Salsa masih dengan senyuman manisnya.

“Gue mau ngomong sesuatu sama lo.” Salsa hanya tersenyum menunggu kelanjutan dari ucapan suaminya. “Gue mau bilang sama lo, gak seharusnya lo sapa gue di muka umum. Gue saranin, anggap kita gak kenal kalo lagi di tempat umum kayak gini. Gue gamau ada yang tau kalo-“

“Kalo aku istri Kak Rio?” Ucapan Rio terpotong oleh sahutan dari Salsa.

“Kakak mau ngomong gitu, kan?” Salsa memaksakan senyumnya untuk kali ini. “Maaf kalo aku udah lancang selama ini. Maaf kalo aku udah terlalu berharap menganggap Kak Rio suami aku. Maaf juga udah bikin Kak Rio malu punya istri kayak aku. Aku gabakal kayak tadi lagi kok, Kak Rio tenang aja.” Salsa membalasnya dengan lugas walau ia mati-matian menahan air mata yang akan keluar dari matanya.

“Bagus kalau lo sadar. Jadi gue gak perlu cape sampe harus sadarin di mana posisi lo sebenarnya,” ucap Rio dengan raut muka yang datar.

“Kalo gitu aku mau pulang dulu, makasih udah mau ngajak ngomong aku di muka umum seperti ini.” Setelah mengatakan itu, Salsa langsung membalikkan tubuhnya membelakangi Rio lantas pergi dari hadapan Rio dengan air mata yang menetes ke pipinya.

Rio menatap kepergian Salsa. Ada sesuatu dalam hatinya yang tidak bisa ia katakana melihat Salsa yang pergi dengan menangis karenanya.

***

Salsa mengusap peluh yang ada di dahinya. Saat ini dirinya sedang membersihkan apartemen Rio. Ini ia lakukan agar bisa melupakan ucapan dari Rio.

Tiba-tiba Salsa mendengar bel apartemen berbunyi. Dengan cepat Salsa bangkit dari duduknya dan melangkahkan kakinya menuju pintu depan.

“Ya, tunggu sebentar,” ucap Salsa setengah berteriak ketika orang itu memencet bel dengan tidak sabaran.

“Mami?” Kata itulah yang pertama keluar dari bibir mungil Salsa. Dengan sigap tangannya meraih tangan orang yang ia panggil Mami untuk ia salami.

Orang yang dipanggil Mami itu menelisik penampilan Salsa dari atas sampai bawah.

“Ini beneran mantu saya? Kalo dipikir, kok kamu gak cocok ya jadi menantu saya? Kucel, dekil, gak cantik. Heran juga saya bisa-bisanya anak kesayangan saya bisa tergoda sampai hamilin kamu.” Pernyataan spontan dari wanita yang tak lain adalah Mami dari Rio itu membuat Salsa menggigit bibir bawahnya guna mengalihkan sakit hatinya.

Beruntunglah tidak ada orang di luar. Jadi Salsa tidak perlu merasa malu karena dikatakan seperti itu oleh ibu mertuanya.

“Masuk dulu, Mi...” Salsa mempersilahkan Rika, Mami Rio untuk masuk ke dalam apartemen.

Rika menuruti ucapan Salsa lantas duduk di sofa yang terletak di ruang tamu.

“Mami mau minum apa? Biar Salsa ambilkan,” ucap Salsa sopan.

“Saya gamau basa basi. Langsung ke intinya saja. Saya datang ke sini pengen anak lelaki saya pulang ke rumah saya. Saya tidak mau anak lelaki saya tinggal di appartemen ini. Kamu bisa kan bilang sama suami kamu itu agar menetap di rumah saya?” kata Rika to the point seraya memandang Salsa yang berdiri di sampingnya.

“Mmm... Bagaimana ya, Mi? Salsa bingung kasih tau Kak Rio. Tapi nanti biar Salsa coba biar Kak Rio mau tinggal sama Mami lagi,” balas Salsa menampilkan senyum terpaksanya.

“Jangan nanti-nanti, saya pengennya sekarang! Kamu bereskan barang-barangmu sama Rio. Kita langsung ke rumah saya,” Ucapan Rika seakan tidak bisa ia tentang.

“Ya sudah, Salsa akan menelpon Kak Rio dulu.”

Tbc~

Vote and comment dont forget☹️


Baca juga ceritaku yang lainnya yaaa😉

Senin,
25 Mei 2020

MLS [2] : Couple RS [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang