Part V

65 7 0
                                    

"Darimana kau?"

Papa Tuan dengan keheranan menatap putranya yang tiba di rumah dengan wajah sumringah, sebelum petang. Dan yang lebih herannya lagi, Wang Jackson tiba lebih dulu. Padahal biasanya, Mark selalu membawa Jackson bersamanya. Namun, hal yang lebih tidak masuk akal, adalah ketika Jackson mengatakan Mark sedang mengejar seorang wanita.

Sejak kapan playboy kadal ini mengejar wanita? Pikir ayahnya tidak percaya, biasanya selalu wanita yang mengejar-ngejarnya, atau Mark hanya memanfaatkan para wanita yang bertebaran mendekatinya untuk sekedar bersenang-senang saja. Untuk kali ini Jackson sampai berani sumpah bahwa Mark benar-benar menjadi aneh dan berubah dan mengejar-ngejar adik kelas yang biasa-biasa saja.

"Dari rumah teman," Mark menggaruk kepalanya.

"Teman yang mana?" ayahnya kembali bertanya curiga. "Bukankah temanmu hanya Jackson?"

Mark menahan diri untuk tidak memutar kedua matanya dengan kurang ajar, karena pria tua ini bisa saja melakukan apa pun sebagai hukumannya. "Kenapa kau tidak percaya sekali sih, Dad?"

"Ya, hanya penasaran. Memang kau bisa menjalin hubungan pertemanan tanpa keuntungan begitu? Apalagi wanita."

"Dad!" seru Mark membelalak. "Tahu darimana kalau dia wanita?"

"Tell me something, Son, apa gadis polos ini adalah target berikutnya karena kau sekarang mengejar perawan?"

"Astaga, Wang Jackson!" Mark memijit pelipisnya, karena pasti ini adalah perbuatan Jackson yang menyebarkan berita bohong pada ayahnya. Siapa lagi yang tahu soal Jihyo kecuali Jackson, kan? "Dad, tidak seperti yang kau pikirkan."

Ayahnya malah menatapnya tidak percaya. "Dengar, Little Tuan, kalau sampai ayahnya lapor polisi dan menuntutmu atas perbuatan tidak senonoh pada putrinya, aku tidak mau bertanggung jawab, oke?! Kau harus menyelesaikannya sendiri, sekalipun kau harus ditahan di jeruji besi."

"Dad!" seru Mark tidak terima. "No! It's not like that, this girl is different!"

Ayahnya menggelengkan kepalanya, meski sedikit tercengang mendengar nada suara Mark yang tegas. "Yah, kau itu anak nakal, Mark Tuan. Kami orangtuamu saja tidak bisa menghentikanmu untuk tidak clubbing, minum, dan main perempuan. Apalagi gadis polos yang notabene tidak tahu bagaimana pergaulanmu," ayahnya berlalu dari hadapannya dan duduk di sofa tunggal dengan nyaman dan menatap putranya yang terlihat marah. "Dia tidak akan kuat berkencan denganmu, eoh?"

"No!" tukas Mark tegas. "I'll do my best for her, Dad." Ujarnya. "I may have so many flaws..."

"Yes, so many." Ayahnya mengangguk-angguk setuju.

"But I'll do my best to be... better, for her!" tekad Mark, panas mendengar bahwa Jihyo tidak akan menerimanya karena pergaulannya. Mark yakin kok, Jihyo menyukainya. Dan masalah kekurangan adalah hal yang terakhir yang Mark pikirkan dalam hubungan pertama, hubungan seriusnya yang pertama.

Ayahnya menatapnya lama sebelum berkata, "Prove it then, not to me. Not to her. But to yourself."

* * *

Mark Sunbae <3

Jihyo-ya, temui aku di taman dekat rumahmu.

Jihyo baru saja selesai mandi, dan bersiap-siap untuk membaca sebelum pergi tidur saat menerima pesan dari Mark. Maka, setelah pamit sebentar pada ibu dan ayahnya, berbohong ingin mencari makanan ringan di toko kelontong, ia segera berlari menuju taman terdekat.

Cupid vs Cerberus [Mark Tuan . Im Jaebum]Where stories live. Discover now