Part 3

97 10 0
                                    

"Sekali lagi, maafkan saya, Sunbae." Jihyo mendorong kotak berisi ponsel baru ke perut Mark, setelah mereka berhasil terlepas dari situasi canggung barusan. Wajah Jihyo luar biasa merahnya, dan Mark sendiri terlihat lingung dan sedikit bersemu-semu andai saja Jihyo mau mendongakkan kepalanya. "Saya permisi dulu," dan dengan diiringi cengiran lebar dari Jackson, juga siulan dan sorakan heboh dari teman-teman sekelas Mark lainnya, yang menjadi saksi atas kejadian memalukan barusan.

Jihyo berlari. Benar-benar tidak mau menoleh ke belakang. Ia sadar wajahnya panas dan memerah, jantungnya juga sejak tadi tidak mau diam. Sesampainya di tangga, ia baru berhenti. Karena merasa tidak ada lagi yang mengenalinya disini, Jihyo merosot duduk di lantai sambil menepuk-nepuk dadanya.

"Kenapa aku selalu sial, dari segala macam kemungkinan yang ada saat aku mengembalikan ponsel. Kenapa harus tersandung? Aish!" omelnya pada diri sendiri, masih sambil berusaha menenangkan detak jantungnya yang benar-benar tidak tahu diri.

Sudah diledek banyak orang, jantungnya bukan membantu tapi malah seolah meledek.

"Ah," Jihyo menggeleng-gelengkan kepalanya lagi, menepuk-nepuk pipi tembamnya. "Sudahlah Shin Jihyo, kau sudah menebus dosamu dengan mengganti ponselnya. Masalah selesai. Ayo kembali ke kelas." Ia bangkit dan berjalan menuju ruangan kelasnya sendiri.

Baru saja Jihyo menggeser pintu kelasnya, dan ia sudah merasakan semua pasang mata menatap ke arahnya.

"JIHYOOOOO!"

"SHIN JIHYO, CURANG!"

"JIHYO SINI KAU, BERI PENJELASAN!"

Kim Doyeon dan gengnya mendadak berteriak-teriak heboh padanya. Belum sempat Jihyo menanyakan apa yang terjadi ia sudah diseret oleh gadis-gadis berisik itu ke pojok. Jihyo menoleh pada Jaemin, dan teman-teman lelakinya yang lain, mereka justru terlihat menikmati tontonan itu.

"Ada apa ini?" tanya Jihyo kebingungan, ia merasakan Yoojung—teman sekelasnya yang lain, juga salah satu geng Doyeon mendudukannya di kursi yang letaknya tepat ditengah-tengah kumpulan mereka. Jihyo merasakan lebih dari lima pasang mata menatapnya lekat-lekat.

"Shin Jihyo," kata Doyeon serius. "Kau benar-benar curang. Sekarang kami ingin menuntut penjelasan darimu."

"Penjelasan apa?" tanya Jihyo dengan kedua mata membulat, karena benar-benar tidak mengerti situasi dimana ia tengah terjebak sekarang.

Doyeon berkacak pinggang, ia menggoyangkan tangannya ke arah Yoojung yang langsung memberikannya ponsel. Doyeon menerima ponsel pemberian Yoojung dan menatap entah apa yang ada di layar tersebut, sebelum menghela napas dalam-dalam dan menghadapkan ponsel tersebut ke arah Jihyo.

Jihyo mengernyitkan matanya untuk melihat apa yang ditunjukkan Kim Doyeon, dan kedua matanya melebar ngeri. Gambarnya dan Mark yang seolah berpelukan di lantai. Diambil oleh entah siapa, yang jelas pelakunya pasti berada di kelas Mark tadi.

Doyeon menarik kembali ponsel tersebut dan membaca, "Shin Jihyo. Kelas XI. Kekasih baru Mark Tuan?" sepertinya ia tengah membacakan judul berita. "Yah, kau bilang kau tidak kenal Mark Tuan!"

"Pengkhianat Jihyo!"

"Kau berpelukan dengan Mark Sunbae!"

"Apa rasanya, Jihyo-ya?"

"Di depan seluruh anak sekelas Mark Sunbae."

"Seperti drama."

Jihyo ingin bunuh diri saja. Betapa cepatnya berita tersebar di zaman milenial ini. Ia kira hanya artis-artis saja yang akan merasakan rasanya diviralkan.

Cupid vs Cerberus [Mark Tuan . Im Jaebum]Where stories live. Discover now