•Prolog✨

37 19 3
                                        

"Aku seriusan, aku milih kamu." Cana mulai memegang tangan pria yang berada di depannya. Di samping Cana Pemuda yang meminta jawaban memilih dia atau dirinya malahan membuatnya marah seketika.

"ARI... GUE UDAH DINGIN KE SEMUA CEWE DEMI LO! CUMA LO! DAN LO BALES GUE DENGAN MILIH DIA!!" Pemuda ini tak bisa menahan emosinya, matanya sibuk menatap tajam Cana dan tangannya mengepal di depan pria yang dipilih Cana.

"Gue nggak peduli, emang dari awal lu cuma temen gue, lu kemarin kaya anggap gue gak lebih dari temen. Dan gue lebih nyaman sama Daniel dari pada LU, AGA." Cana memeluk lengan Daniel ketika Raga ingin menariknya.

Daniel menatap tajam Raga tapi Daniel berusaha untuk tidak meluapkan emosinya. "Kau udah dengar bukan. Pergilah!" Desis Daniel.

Raga menatap Cana tapi Cana menyembunyikan dirinya di balik badan besar Daniel. "Ari, gue janji bakal jadi bumerang bagi lu. Inget, ri. Orang jahat adalah orang baik yang tersakiti."

"Hubungan kita harus berakhir sekarang, gak bakal ada kata maaf untuk itu." Cana keluar dari balik badan Daniel untuk memberanikan dirinya dari Raga.

Raga maju mendekat namun ia langsung di hadang Daniel. "Tadi saya bukannya udah bilang sama kamu, Raga. Silahkan pergi dari sini." Daniel menekan semua kata yang ia ucapkan, Raga menatapnya tajam namun mata Raga kalah tajam dengan mata Daniel.

Raga berlari menuju motor besarnya lalu mengendarainya, sebelum itu ia menatap Cana yang sedang menatapnya dengan penuh Benci namun Cana tidak bisa menyembunyikan penyesalannya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 25, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

What Matters (On Going)Where stories live. Discover now