Cara Membuat Adegan Baper by Stefani Jovita

3.1K 133 3
                                    


Selamat pagi, memberdeul ^^/ Di hari pertama kelas teori bulan November ini, Animon akan bagi tips untuk membuat adegan yang bikin baper :D Sebenarnya, baper sendiri gak selalu sedih atau bikin nangis sih, tapi dalam teori kali ini, mari kita membahas yang bikin sedihnya yak~

Emosi setiap pembaca itu berbeda-beda sehingga untuk menimbulkan perasaan tertentu sebenarnya sangatlah sulit. Akan tetapi, bacaan yang bisa menggerakkan hati pembacalah yang nantinya akan berkesan untuk mereka. Untuk itu, mungkin tips-tips yang biasa Animon gunakan ini akan sedikit membantu:

1. MULAILAH DENGAN PERASAANMU SENDIRI, JUJUR ITU PENTING

Kamu mungkin tidak tahu apakah suatu adegan bisa membuat orang lain menangis atau gak, tapi pastinya kamu tahu dirimu sendiri. Kamu tahu apa yang akan membuatmu sedih. Mulailah dari situ. Kalau kamu gak sendiri aja gak sedih bacanya, apalagi orang lain? Kalau kamu sudah bisa merasa sedih terhadap apa yang kamu buat, nantinya akan ada yang bersimpati terhadap ceritamu ini :)

Tapi, tapi, terkadang kita takut bikin sesuatu yang bakal terlalu sedih nih. Misalnya, bunuh karakter. Jangan takut, memberdeul. Ketika kamu memikirkan suatu plot, itu artinya sebenarnya kamu mau lihat plot itu terjadi. Justru, sesedih apa pun itu, biasanya itu malah yang terbaik untuk plotmu, meskipun memang kamu harus pikir baik-baik juga. Itu beneran perlu atau jangan-jangan kamu lagi baperan sesaat doank :p

2. JANGAN KETERUSAN, IMBANGI DENGAN ADEGAN LAIN

Kalau ceritamu kelam dan sedih melulu, nuansanya bisa monoton, memberdeul. Berhati-hatilah. Terkadang kamu harus bisa membuat semuanya seolah baik-baik saja, hahahihi hahahihi, kemudian renggut itu tiba-tiba.

Tentu saja, adegan yang bikin orang nangis itu gak terbatas pada tragedi. Suatu pencapaian atau kebahagiaan pun bisa bikin orang nangis. Untuk bagian ini, silakan kembali ke nomor 1 :)

3. BUAT DULU PEMBACA PEDULI PADA KARAKTERMU

Tentu saja, memberdeul. Kalau pembaca belum peduli, mereka gak akan peduli juga dengan apa yang terjadi pada mereka. Biasanya, karakter yang membuat pembaca peduli adalah yang relatable, mengundang simpati, dan jatuh-bangun dalam perjuangannya.

4. HINDARI PENULISAN PERASAAN YANG TERLALU BERLEBIHAN

Jangan terlalu bernafsu menuliskan perasaan semua karaktermu, bahkan karakter utamamu juga. Gak semua kesedihan itu sebenarnya bisa dijelaskan. Tapi kamu masih bisa menjelaskannya melalui tindakan, ekspresi, bahkan dialog mereka.

Animon inget banget ketika di cerita game Nier, salah satu saudara kembar yang awalnya temen kita, mati di tangan kita, kemudian saudaranya marah karena kita ngajak berhenti berantem, dia bilang, "Kaubunuh saudaraku dan kaubilang berhenti? Gak ada yang berhenti! Udah terlambat untuk bilang berhenti!" Bagian ini nyesek banget :')

Yah, benernya di film-film pun kan mana pernah perasaan dijelasin ya. Tapi penonton bisa aja nangis nontonnya. Itu tergantung kekuatan dialog dan ekspresi para pemainnya :)

5. BUATLAH UNGKAPAN YANG UNIK KETIKA MENJELASKAN PERASAAN KARAKTERMU

Tentunya, dalam novel kita bisa menjelaskan lebih detail, apalagi jika memakai PoV 1. Meskipun di nomor 4 Animon menyarankan untuk menghindari penulisan perasaan, tapi ada saatnya memang perlu. Ini sama dengan teknik show dan tell. Ada saatnya perlu, dan ada saatnya kalau dipakai malah jadi berlebihan. Untuk tahu kapan momen yang tepat untuk menjelaskan perasaan, ini biasanya cuma bisa diasah lewat latihan, tapi Animon biasanya lebih mentingin klimaks.

Nah, ada teknik yang bisa kamu pakai ketika ingin menjelaskan perasaan karaktermu, ketimbang cuma "perasaanku hancur berkeping2", yaitu dengan mencari ungkapan yang lebih tepat dan unik untuk karakter tersebut.

Misalnya, ada yang mengungkapkan sakit hati itu dengan "jatuh dari lantai dua puluh pun gak bakal sesakit ini". Untuk mengungkapkan perasaan karakter utamaku yang merasa disupport oleh heroin pun, aku sampai bikin adegan dia dipanggil keluar dari kamarnya karena dia itu asalnya tertutup banget dan hikikomori (mengurung diri di kamar). Nah, kamu harus bisa membuat adegan yang khas untuk karaktermu sendiri. Jangan sampai perasaan sedih yang kamu buat sama saja dengan karakter dari novel lain :)

Segini aja ya, memberdeul. Semoga berguna dalam penulisan kalian.

Serba-Serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang