1. ketemu cogan

54 0 0
                                    

Sandra unch unch calling..

"Hallo.. benar ini dengan mba laundry"

"Wah benar sekali.. dengan mba Sandra? Harap segera bawa cucian anda yang bau kokok ini" 

"Itu cucian ade saya yang suka ngompol dikasur mba mohon dicuci bersih ya"

"Sialan. Ck ngapa lo nelpon gue"

Seorang wanita dibalik telepon itu terkekeh.

"Nyadar kan lu masih suka ngompol"

"Bodo gue lagi sekolah. Gausah telpon kalo gapenting ganggu tau engga"

"Dih marah. Sini peyuk tium dulu"

Gadis itu menutup teleponnya secara sepihak. Ini sudah menjadi tradisi dimana kakak perempuannya meledek dirinya yang masih suka mengompol dikasur. Hey? Emang apa salahnya? Kan itu dalam kondisi setengah sadar. Bagaimana dia bisa tahu kalo dia mengompol. Sudahlah lupakan dan balik ke topik.

"Ngapa La?" Tanya seorang perempuan yang melihat temannya merajuk tak jelas.

"Hah biasa si Sandra ngeledek gue lagi" jawabnya sambil kembali duduk sebelah si perempuan tadi setelah keluar sebentar untuk mengangkat telepon dari kakak nya. Kasandra Aldepi.

Dinda yang mendengarnya terkekeh.

"La. Nanti temenin gue kuy"

"Kemana"

"Beli buku di Mall"

Dinda melihat ekspresi temannya yang terlihat sedang berpikir.

"Gamau deh hehe" kekehnya.

"La  please mau ya"

"Gamau Din. Lagian kenapa gak minta anter sama pacar lo aja sih ah"

"Ih dia nanti les. Gue gamau ganggu dia belajar"

"Gue juga nanti mau les"

"Les? Lo ikut les apa?"

"Les menganyam bulu mata alias bobo syantiekk unch"

"Ihhh Saylandra rese lo."

"Bodo. Gamau gue ikut lo ketoko buku gaada cocogaman"

"Cocogaman apaan dah" heran Dinda.

"Cowo cowo ganteng idaman" jawabnya sebari melenggang pergi meninggalkan Sahabatnya dengan kening mengkerut.

Setelah kesadarannya terkumpul barulah Dinda beranjak.

"Weh Saylandra Adila Kusuma. Bego lo tungguin"

**

Kantin saat ini sangat ramai. Bagaimana tidak? Ini waktunya istirahat, pastilah semua penghuni sekolah dari mulai cewe, cowo, sicupu, sicool, sinerd, dan spesies lainnya pastilah bersarang disini untuk menyenangkan perut setelah berapa jam menerima asupan gaib berupa materi pelajaran.

"Gue heran kenapa sekolah kita kekurangan cogan sih"

Dinda yang mendengar sahabatnya menggerutu tak jelas kemudian menjawab. "Mungkin sekolah kita kurang diminati cogan, kan rata rata cogan tuh nakal nakal. Yakali mau masuk sekolah kita yang ketatnya kaya lapas nusakambangan."

Saylandra. Gadis itu menghela nafas setelah mendengar jawaban temannya. Kemudian matanya menjelajah ke seisi kantin berharap menemukan spesies cogan.

"Ah gaasik banget sih. Masa udah hampir lulus gini gue belum nemu cogan di SMA ini"

"La la.. gimana mau nemu orang lo kuper gitu" Dinda terkekeh mendengarnya.

"Idih kuper gimana? Selama ini gue selalu ke kantin dijam yang pas. Bahkan jam pelaran pun gue jabanin kalo misalnya tuh para cogan sukanya kantin pas sepi, tapi hasilnya nol besar gaada cogan disekolah ini"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 19, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

cogan storyWhere stories live. Discover now