FS 3 - Time To Waive You

16.3K 1.7K 214
                                    

FS 3. Time To Waive You

🍁🍁🍁
God never takes away something from your life
without replacing it with something better.
--Anonimous.

For the first time in his life, Rayden menginjakkan kakinya di tempat yang dilarang bahkan oleh hatinya sendiri. Tapi malam ini, rasanya otak dan pikiran Rayden lebih mendominasi sehingga membuat pemuda itu terdampar di dalam sebuah Club yang berada tak jauh dari tempatnya bertemu dengan Zayn tadi. Jam di tangannya sudah menunjukkan pukul dua belas malam tapi Rayden masih asik meneguk alkohol yang disediakan oleh bartender sejak tadi. Beruntungnya tidak ada perempuan manapun yang berani mendekat karena pemuda itu seakan memasang tameng tinggi agar tidak diganggu.

"Your phone's ringing, Sir." suara bartender -dengan name-tag Aston, yang sejak tadi memberikan alkohol pada pemuda yang baru saja pertama kali dilihatnya itu. Wajah didepannya itu memang dingin namun Aston bisa tahu dengan pasti jika pria itu bukan seseorang yang sering datang ke tempat seperti ini.

"Sir ...," panggilnya lagi karena pria tersebut tak mengacuhkannya.

Melihat itu Aston menggeleng dan mengambil ponsel pria tersebut. Menyentuh tombol hijau yang dilayarnya bertuliskan nama seorang perempuan.

"Yes, Ms?" ucapnya.

"That is Rayden's handphone, right? Who are you?"

"So sorry, Ms. But the guy of this phone was drunk. He's in a club where I work."

"Are you a bartender?"

"I am."

"Can you send the address of your club?"

"Sure, Ms. My Club isn't far from Palo Alto. I will share the location to you, wait a minute."

"Okay. I got it. Thanks anyway."

"Nope, Ms."

Setelah itu Aston meletakkan kembali ponsel Rayden di sebelah pemuda itu. Dia menggeleng pelan karena tak melihat pergerakan berarti dari pria yang sejak tadi duduk di kursi di depannya.

"Who's calling me?" tanya suara yang Aston yakini dari pria di depannya.

Pemuda berambut pirang itu bersedekap menatap pria berobsidian abu itu lekat, "Ms. Rinai?" ucapnya terdengar kesulitan mengucapkan kata 'R' dalam nama Rinai.

"Ah sh*t!"

"Why?"

"Kau memberitahunya keberadaanku di sini?"

Aston mengangguk.

"Tamat riwayatku." Namun baru saja Rayden mencoba bangkit dari tempat duduknya. Kepalanya terasa berputar dan berat. Membuatnya kembali terduduk di kursinya semula.

"Kau menghabiskan lima gelas Glen Mckenna, Sir. Sudah pasti kau akan seperti ini," sahut Aston membuat Rayden tak menjawab ucapannya dan mengurut dahinya pelan.

Hingga sepuluh menit berlalu belum ada pergerakan berarti dari Rayden yang membuat Aston mengerti jika pria itu tidak bisa menyentuh alkohol sama sekali. Tapi tak lama, seorang laki-laki dan perempuan datang menemui pria itu dengan raut wajah berbeda. Si perempuan seakan ingin menelan Rayden saat ini juga dengan seorang pria yang mencoba menenangkan wanita itu.

"Thank you ... Aston," ucap wanita tersebut sembari melirik name-tag Aston lalu meminta lelaki yang bersamanya untuk memapah Rayden yang terlihat sudah tak sadarkan diri sepenuhnya.

For Rayden ✔️Where stories live. Discover now