FR 11 - Who Is The Doer?

18.9K 2K 78
                                    

TFR 11. Who Is The Doer?

🍁🍁🍁
Apa itu abu?
Seingatku, duniaku penuh warna. –Shanum Argema.

Apa itu abu?
Menurutku, warna itu kamu. –Rayden Alrescha R.

Mobil hitam Rayden berhenti di depan rumah minimalis satu lantai yang terlihat sepi. Sedikit mengernyit ketika mendapati seseorang di dekat pagar seperti menunggu kedatangan seseorang. Shanum sendiri sudah bergerak untuk membuka pintu sebelum Rayden menahan tangannya.

"Itu siapa?" tanyanya seraya menunjuk ke arah seseorang yang berdiri di dekat pagar kecil rumahnya.

Shanum ikut mengernyit lalu kembali menatap Rayden, "Itu kayaknya Tante," jawabnya yang dibalas anggukan dari Rayden.

Tidak lama pemuda itu bahkan langsung turun dan membukakan pintu untuk Shanum yang membuat gadis itu terkekeh kecil, "Gak perlu dibukain kali Kak. Aku masih bisa buka sendiri," ujarnya yang tak terlalu ditanggapi oleh Rayden.

Pemuda itu malah menutup pintu mobilnya dan mengikuti Shanum dengan berjalan di belakangnya. Satu hal yang membuat Shanum merasa lebih dihargai oleh Rayden adalah pemuda itu sejak dulu selalu berjalan satu langkah di belakangnya.

"Ngapain sih jalannya di belakang mulu? Kayak penguntit tau!" protes Shanum seraya menarik tangan cowok bongsor itu untuk berjalan di sebelahnya.

"I don't want." balas Rayden dan kembali pada posisinya semula membuat Shanum mencebik lalu menghentikan langkahnya. Berkacak pinggang dengan bibir manyun panjang yang menghadirkan senyum oleh cowok di hadapannya, "Kenapa?" tanya Rayden walau dia tau mengapa gadis itu malah bersikap menggemaskan.

"Aku gak butuh bodyguard Kak Ray!" protesnya lagi.

"Gue bukan bodyguard lo."

"Ya terus ngapain di belakang aku?"

Rayden terkekeh pelan, mengusap pucuk kepala gadis yang hanya setinggi bahunya itu gemas, "Kalau aku gak jalan di belakang, siapa yang bakal jagain kamu?" dan pernyataan itu membuat Shanum tak lagi memprotes ucapan Rayden. Gadis itu hanya diam kemudian berbalik melangkahkan kakinya, dengan mengulum senyum yang menimbulkan rona.

Satu hal yang mereka berdua lupakan malam itu, bahwa keduanya sama-sama menggunakan aku-kamu untuk berkata.

"Shanum ... ya ampun sayang kamu kemana aja? Kenapa hampir Maghrib baru ...,"

"Maaf Tante," seseorang memotong ucapan Inggrit ketika menyongsong keponakannya itu dengan khawatir. Shanum sendiri menyengir karena merasa bersalah telah membuat Tante-nya panik seperti ini.

"Kamu ... anaknya Pak Ravindra 'kan?" tanya Tante Inggrit yang sepertinya memang lebih mengenal orangtua Rayden dibandingkan anaknya itu. Umur memang tidak bisa bohong.

Rayden mengangguk pelan, "Iya, Tante. Saya Rayden, temannya Shanum." balasnya lalu tersenyum tipis, "Maaf saya tadi yang bawa Shanum ke tempat makan dulu. Maaf juga kalau buat Tante khawatir," lanjutnya.

Mendengar itu Inggrit tersenyum lebar, "Oo ... gak papa kok. Shanum nih emang jarang keluar Ray, makanya Tante panik pas tahu Yasmin sudah pulang tapi ternyata sendirian. Pas ditanyain malah sama paniknya dengan Tante. Katanya tadi Shanum sudah duluan pulang," jelasnya membuat Shanum meringis pelan sedangkan Rayden mengangguk mengerti.

"Yasudah kalau gitu, saya permisi dulu Tante. Sudah sore." pamitnya.

"Eh ... gak mau mampir dulu?"

For Rayden ✔️Où les histoires vivent. Découvrez maintenant