PROLOG

226K 17.9K 2.1K
                                    


Cantik menyerahkan buku diary bersampul kodok berwana hijau ke wanita paruh baya berambut pendek dihadapannya. dr. Jian. Seorang psikiater yang sudah merawat Cantik selama tiga tahun terakhir.

"Bagaimana pola tidurmu satu minggu ini?" tanya dr. Jihan.

"Bagus," jawab Cantik apa adanya.

"Masih bangun di tengah malam?"

"Kadang."

"Pernapasan tidak berat lagi?"

"Tidak."

"Masih takut dengan hari Jumat?"

"Entahlah."

Cantika Suhaa Jasmin. Gadis berkulit putih susu, berambut hitam sebahu. Seperti namanya, dia adalah gadis yang berparas Cantik dengan dua lesung pipi yang tak lagi bisa dilihat di wajah cantiknya.

Empat tahun lalu, Cantik adalah gadis yang ceria, semangat, mudah bergaul dan hidupnya di penuhi banyak kasih sayang dari orang terdekat.

Namun, kebahagiaan itu tiba-tiba sirna. Ketika Satu persatu orang-orang yang disayanginya pergi meninggalkannya. Dimulai dari Mama Cantik, Papa Cantik, nenek Cantik dan terakhir teman sebangku Cantik waktu SMP.

Semuanya meninggal tepat di hari Jumat. Hingga sekarang, setiap hari Jumat tiba Cantik ingin melewatinya. Bukannya Cantik benci, hanya saja Cantik takut hari itu akan ada orang yang pergi meninggalkannya lagi.

Kejadian tersebut membuat Cantik mengalami depresi berat di usia mudanya. Cantik mendadak berubah menjadi gadis pendiam dan menutup diri. Bahkan, selama tiga tahun terakhir Cantik tidak bisa lagi menangis. Cantik tidak bisa mengeluarkan air matanya.

Cantik memutuskan untuk tidak ingin dekat dengan siapapun. Cantik takut jika orang terdekatnya akan pergi meninggalkannya lagi dan membuatnya terpuruk lagi.

Cantik memilih menikmati hidupnya sekarang.

****

dr. Jian tersenyum simpul, menutup buku diary Cantik setelah membacanya sekilas, memberikannya kembali ke Cantik.

"Saya senang mendengar kondisi Cantik sudah lebih membaik," ucap dr. Jian. "Cantik harus selalu berpikir positif dan tidak boleh banyak pikiran lagi."

Cantik menganggukan kepalanya pelan.

"Apa yang ingin Cantik ceritakan hari ini? Adakah hal yang mengganggu Cantik beberapa hari ini?" tanya dr. Jian masih tak menghilangkan senyum cantiknya.

"Ada," jawab Cantik jujur.

"Apa itu?" raut wajah dr. Jian berubah serius.

"Ada anak pindahan di sekolah saya,"

"Lalu?"

"Namanya Tampan,"

dr. Jian tertegun sebentar, merasa tertarik mendengar Cantik yang tiba-tiba menceritakan seseorang lawan jenis. Hal yang tak pernah di dengarnya selama tiga tahun mengenal Cantik.

"Apakah dia setampan namanya?" goda dr. Jian usil.

"Iya." Jawab Cantik jujur.

Kedua mata dr. Jian terbuka sempurna, terkejut untuk kedua kalinya.

"Lalu, kenapa Cantik merasa terganggu dengan kehadiran Tampan?"

Cantik terdiam sebentar, otaknya berusaha mengingat hal yang sebenarnya tak ingin di ingatnya.

"Semua teman-teman disekolah tiba-tiba menjodoh-jodohkan kita,"

"Bagaimana bisa?"

"Karena saya Cantik dan dia Tampan."

dr. Jian langsung terdiam, menahan untuk tidak tertawa. Hal yang sebenarnya tidak lucu tapi perlu untuk ditertawakan.

"Sangat mengganggu." tambah Cantik memperjelas.

Yah... kalimat terbaik hari ini jatuh kepada karena saya Cantik dan dia Tampan.

*****

#CuapCuapAuthor

Terima kasih sudah menyempatkan membaca. Jangan lupa comment dan vote selalu ditunggu. Loveyuu ^^


Salam,


Luluk HF

GARDENIAWhere stories live. Discover now